Sukses

Pemerintahan Joe Biden Akan Ambil Pendekatan Praktis dalam Diplomasi dengan Korea Utara

Setelah peninjauan, pemerintahan Presiden AS Joe Biden melihat batasan diplomasi dengan Korea Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan peninjauan kebijakan negaranya terhadap Korea Utara, dan menyarankan pihaknya telah membatasi harapan untuk menengahi "kesepakatan besar" yang membujuk Korea Utara agar menghentikan program senjata nuklirnya.

Dikatakan juga bahwa pemerintahan Biden akan melakukan peninjauan segera setelah ia menjabat pada Januari 2021, karena berusaha mengukur jalan ke depannya menyusul gagalnya upaya keterlibatan mantan Presiden Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dalam membujuk Pyongyang untuk melakukan de-nuklirisasi.

Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki mengumumkan penyelesaian tinjauan tetapi tidak memberikan rincian tentang hal tersebut.

Psaki mengatakan, bahwa pejabat pemerintahan Biden telah berkonsultasi dengan para ahli dari luar, sekutu, dan pendahulu dari beberapa pemerintahan sebelumnya sebagai bagian dari proses.

"Target kami tetap pada de-nuklearisasi yang lengkap di Semenanjung Korea dengan pemahaman yang jelas bahwa upaya empat pemerintahan terakhir belum mencapai tujuan ini," kata Psaki kepada wartawan di pesawat Air Force One saat Biden melakukan perjalanan ke Philadelphia.

"Kebijakan kami tidak akan fokus pada pencapaian kesepakatan besar, juga tidak akan bergantung pada kesabaran strategis," katanya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (1/4/2021).

Sebagai gantinya, pemerintah akan mengambil "pendekatan praktis" yang akan mengeksplorasi diplomasi dengan Korea Utara dan bertujuan untuk "kemajuan praktis" guna meningkatkan keamanan AS dan sekutunya, menurut Psaki.

Biden, seperti mantan Presiden Barack Obama, telah mengkonfirmasi bahwa dia melihat Korea Utara mungkin sebagai masalah kebijakan luar negeri yang paling rumit bagi AS dan sekutunya.

Dengan pernyataan dari Psaki, pemerintahan Biden juga tampaknya memberi isyarat bahwa mereka mencoba untuk menyiapkan panggung untuk kemajuan tambahan, di mana langkah-langkah denuklirisasi oleh Korea Utara akan dipenuhi dengan tindakan yang sesuai, termasuk pencabutan sanksi, dari AS.

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemerintahan Biden Diperkirakan Fokus pada Konsultasi dengan Jepang-Korea Selatan

Selain itu, pemerintahan Biden diperkirakan kurang fokus pada pengembangan hubungan dengan Kim Jong-un dan lebih pada konsultasi dengan Jepang dan Korea Selatan. 

Pejabat pemerintahan Biden telah berkonsultasi dengan pejabat masa pemerintahan Trump yang mengambil bagian dalam pembicaraan di Singapura antara Kim Jong-un dan Trump pada Juni 2018 serta pertemuan kedua mereka pada Februari 2019.

Pembicaraan tatap muka terakhir antara kedua pemimpin tersebut diadakan di Swedia pada Oktober 2019.

Sejauh ini, upaya pemerintah Biden untuk melanjutkan dialog telah ditolak.

Pada Maret 2021, Korea Utara menembakkan rudal jarak pendek - hanya beberapa hari setelah saudara perempuan Kim Jong Un mengancam AS dan Korea Selatan karena mengadakan latihan militer bersama.

Beberapa hari kemudian, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut yang bertentangan dengan resolusi PBB yang melarang peluncuran rudal.

Peluncuran rudal tersebut terjadi menyusul perjalanan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin ke Jepang dan Korea Selatan pada Maret 2021 saat Washington mendorong untuk memulihkan aliansinya di Asia.

Selama perjalanannya, Blinken dengan keras mengkritik program nuklir Korea Utara dan catatan hak asasi manusia, serta menekan China untuk menggunakan "pengaruh yang luar biasa" untuk meyakinkan Korea Utara agar melakukan denuklirisasi.

3 dari 3 halaman

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.