Sukses

Kronologi Remaja Perempuan Kulit Hitam Ditembak Mati Polisi AS di Ohio

Liputan6.com, Jakarta - Seorang petugas polisi di negara bagian Ohio AS telah menembak mati seorang gadis kulit hitam berusia 16 tahun saat menanggapi panggilan darurat atas percobaan penikaman.

Remaja yang terlibat dalam insiden penembakan itu, di ibu kota negara bagian Columbus, telah diidentifikasi bernama Ma'Khia Bryant.

Polisi Columbus telah menemukan rekaman bodycam yang menunjukkan gadis itu menyerang orang lain dengan pisau sebelum ditembak. Demikian seperti dilaporkan oleh BBC, Kamis (22/4/2021).

Kini penyelidikan sedang dilakukan, dengan para pejabat mendesak penduduk setempat untuk tetap tenang.

 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Kejadian

Kejadian ini berawal ketika polisi dipanggil ke sebuah alamat di daerah tenggara Columbus sekitar 16:45 waktu setempat (20:45 GMT) pada hari Selasa, surat kabar Columbus Dispatch melaporkan.

Rekaman bodycam yang disediakan oleh polisi menunjukkan pertengkaran dengan sekelompok individu di luar rumah sebelum salah satu dari mereka - yang dikatakan adalah Ma'Khia Bryant - tampak menyerang anggota lain dari kelompok tersebut dengan pisau di tangan.

Seorang petugas polisi kemudian mendekati kelompok itu di jalan masuk dan berteriak "turun" sebelum melepaskan beberapa tembakan, melukai gadis itu secara fatal.

Petugas itu terdengar mengatakan dalam rekaman itu: "Dia membawa pisau, dia pergi ke arahnya." 

Seorang saksi pun berteriak bahwa dia hanyalah seorang anak kecil.

Para pejabat mengatakan petugas melepaskan tembakan untuk menyelamatkan nyawa salah satu gadis itu. Seorang wanita yang diidentifikasi di media lokal sebagai Ms Bryant mengatakan bahwa keponakannya hanya membela diri setelah diserang.

Hazel Bryant dikutip oleh stasiun TV lokal WSYX-TV mengatakan: "Dia adalah anak yang baik. Ya, dia punya masalah, tapi tidak apa-apa. Dia tidak pantas mati seperti anjing di jalan."

Berbicara kepada penyiar lokal WBNS-TV, ibu Ma'Khia Bryant, Paula Bryant, mengatakan dia "terluka" dengan apa yang telah terjadi dan bahwa putrinya adalah "gadis yang penyayang".

"Ini seharusnya tidak terjadi," katanya, menambahkan: "Saya ingin jawaban."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.