Sukses

Tak Digaji hingga Lebih Populer, Ini 12 Fakta Menarik Menjadi Ibu Negara Amerika

Berikut ini adalah sejumlah fakta menarik mengenai kehidupan istri-istri presiden Amerika yang mungkin belum Anda ketahui.

Liputan6.com, Washington - Ibu Negara atau Wanita nomor 1 ada di wilayah abu-abu politik. Ketika dipertimbangkan bagaimana rasanya menjadi ibu negara khususnya Ibu Negara Amerika, harus diingat bahwa posisi itu bukanlah terkait politik. Sebagian besar hanya bersifat seremonial dan sosial.

Kendati demikian, seperti dikutip dari Ranker, Kamis (12/11/2020), Ibu Negara Amerika dapat memberikan pengaruh yang besar dari dalam atau luar Gedung Putih.

Salah satu contohnya, Eleanor Roosevelt dan Hillary Clinton, mereka mengambil peran formal sebagai Ibu Negara, mengerjakan kegiatan sosial yang mereka sukai, melanjutkan agenda dan tujuan politik mereka. Selain itu, ada juga Nancy Reagen yang di beberapa kalangan dianggap sebagai sosok Machiavellian yang disebut-sebut sebagai orang yang menjadi 'otak' di belakang kepresidenan suaminya.

Bagaimanapun juga untuk memilih dan mengisi waktu, ada aturan-aturan tertentu yang harus diikuti oleh Ibu Negara. Aturan ini sebagian besar berkaitan terhadap citra tertentu pada Ibu Negara sebagai sosok yang mendukung suaminya dan juga mengenai urusan sipil di negaranya.

Maka, peran dari Ibu Negara Amerika terkadang bisa menjadi penyeimbang antara terlibat atau kurang terlibat mengenai isu-isu yang mempengaruhi kepresidenan atau bangsa.

Berikut ini 12 fakta menarik dan hal-hal yang mungkin tidak Anda ketahui dari menjadi seorang Ibu Negara Amerika Serikat, dikutip dari The Ranker, Jumat (13/11/2020): 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 13 halaman

1. Tidak Dapat Membuka Jendela

Dalam salah satu pengakuan soal kehidupan di Gedung Putih, baik Ibu Negara atau siapapun di keluarga Orang Nomor Satu, tidak diizinkan untuk membuka rumah atau kendaraan mereka.

Tentu, hal ini adalah mengenai sebuah masalah keamanan. Dalam sebuah wawancara bersama Ellen DeGeneres, Michelle Obama pada saat dirinya menjadi Ibu Negara mengatakan salah satu hal yang ia rindukan mengenai kehidupan sipil yakni jendela yang terbuka.

 

"Saya berharap bisa masuk ke mobil dan menurunkan kaca jendela, membiarkan udara menerpa wajah saya. Maksud saya, saya belum pernah berada di dalam mobil dengan jendela terbuka selama sekitar tujuh tahun, jika Anda bisa membayangkannya. Jadi saya akan menghabiskan tahun pertama itu hanya dengan melihat dari balik jendela. "

 

 

3 dari 13 halaman

2. Tidak Menerima Gaji

Meskipun posisi mereka tinggi di publik, tetapi tidak ada Ibu Negara yang dibayar untuk pekerjaan atau waktunya tersebut. Selama masa jabatan, biaya sewa dan penginapan mereka dibayarkan, tetapi tidak semuanya.

Menurut Marketplace, Presiden dan Ibu Negara membayar makanan, pesta, liburan, kepala pelayan, pengurus rumah, penerima tamu dengan harga di Ritz Carleton.

Namun Ronald Reagan mengatakan dengan cara lain "tahukah Anda, dengan Ibu negara pemerintah mendapatkan pegawai gratis," katanya satu kali. “Mereka membuatnya sesibuk mereka denganku.”

4 dari 13 halaman

3. Membeli Pakaian Sendiri

Tanpa gaji, staf yang dibayar rendah, tidak adanya jendela yang terbuka sejauh mata memandang, wanita nomor satu di negara harusnya mendapatkan pakaian gratis sebagai keuntungan dari pekerjaan yang tidak dibayar. Tetapi tidak seperti itu, mereka diharapkan membeli pakaian sendiri, tetapi untuk acara penting aturan itu bisa saja tak berlaku.

"Untuk acara resmi yang memiliki kepentingan publik atau bersejarah, seperti kunjungan kenegaraan, pakaian Ibu Negara dapat diberikan sebagai hadiah oleh desainer dan diterima atas nama pemerintah Amerika," kata sekretaris pers Michelle Obama tahun 2014.

5 dari 13 halaman

4. Mendapatkan Nama Dinas Rahasia

Sebagai anggota dari keluarga orang nomor satu di negara yang selalu hadir di acara-acara publik, Ibu Negara menerima tingkat perlindungan dari Dinas Rahasia bersama sang suami.

Artinya, ibu negara juga menerima kode rahasia pribadi uuntuk meningkatkan keamanan dan juga melindungi indentitas.

Sebagai contoh, Eleanor Roosevelt dipanggil Rover, Nancy Reagen disebut Rainbow, Jackie Kennedy sebagai Lace, Pat Nixon jadi Starlight, Michelle Obama adalah Renaissance dan Melania Trump adalah Muse.

6 dari 13 halaman

5. Tak Boleh Terlalu Berkecimpun di Dunia Politik

Seorang ibu negara adalah yang pertama dan sosok utama. Dia menangani sebagian besar kalender sosial di Gedung Putih, sebuah tanggung jawab yang menguras waktu. Tetapi, meskipun bisa dibilang wanita dengan profil tertinggi di negara, tetap ada tradisi mencegah untuk menjadi terlalu politis pada aktivitasnya.

Kemungkinan besar Hillary Clinton adalah Ibu Negara yang paling aktif secara politik dalam sejarah, suatu fakta yang tidak disukai banyak orang. Ketika dia mencoba mengubah perawatan kesehatan selama masa jabatannya, namun ada perdebatan sengit dan reaksi negatif yang signifikan, dan orang Amerika tampaknya lebih memilih sang ibu negara sebagai bayangan bagi suaminya, bukan karena pemikiran politik yang cerdas.

7 dari 13 halaman

6. Tidak Dapat menerima Setiap Hadiah

Anda berpikir jika menjadi nyonya rumah yang dimuliakan, Ibu Negara akan dilimpahi hadiah dari semua orang, dari kepala negara hingga pengagum di Podunk AS.

Namun tak semua tawaran hadiah bisa diterima, menurut Perpustakaan Wanita Pertama Nasional.

"Seperti yang diatur dalam undang-undang Etika Pemerintah tahun 1978, pasangan presiden tidak boleh menerima hadiah yang nilainya melebihi jumlah tertentu; semua hadiah dan nilainya harus dinyatakan dan dianggap milik pemerintah AS. Dalam kasus hadiah yang diberikan oleh teman atau rekan dekat, dia diberi kesempatan untuk membeli barang-barang tersebut dengan membayar ke negara sesuai perkiraan nilai. "
8 dari 13 halaman

7. Dapat Memperjuangkan Sesuatu

Meskipun aktivitas politik terbuka, namun mereka diharapkan dapat memperjuangkan sesuatu yang mereka pahami. Hal ini jarang masuk sebagai permasalahan politik yang panas, sebaliknya masalah yang dihadapi cenderung lebih non-partisan dan ditujukan untuk kehidupan semua orang di Amerika.

Seperti Dolley Madison membantu anak yatim piatu, Mary Todd Licoln membela mantan budak dan tentara yang terluka, Betty Ford yang meningkatkan kesadaran kanker payudara dan berbicara untuk mendukung Amandemen Hak setara serta mengubah layanan perawatan, Nancy Reagan menciptakan kampanye "Just say no".

Sementara Michelle Obama mendorong anak-anak untuk makan lebih sehat, dan juga Melania Trump melakukan suatu tindakan yang mengejutkan yaitu mengumumkan bahwa dia akan menangani penindasan di dunia maya.

9 dari 13 halaman

8. Tidak Harus Menjadi Pasangan

Umumnya, Ibu Negara biasanya adalah istri dari seorang presiden, tetapi itu bukanlah aturan yang tegas bahwa Ibu Negara harus pasangan Presiden.

Sebagai contoh, Presiden Martin Van Buren merupakan seorang duda yang memilih menantu perempuannya untuk bertindak sebagai Ibu Negara dari Gedung Putih, Presiden James Buchanan, seorang bujangan seumur hidup yang disebut-sebut sebagai presiden gay pertama dan menunjuk keponakannya, Presiden Woodrow Wilson juga seorang duda dan menyerahkan tugas itu ke putrinya.

Walaupun diisukan bahwa Ivanka mungkin adalah Ibu Negara Trump, namun setidaknya Melania yang mengambil peran tersebut, meski mantan istri Trump itu terlihat seperti menginginkan peran tersebut.

10 dari 13 halaman

9. Tidak Harus Tinggal di Gedung Putih

Melania Trump membuat banyak lelucon ketika dirinya memilih untuk menghabiskan waktunya sebagai Ibu Negara di New York City dari pada di Gedung Putih, tetapi Melania bukanlah yang pertama dan juga bukan yang terakhir untuk menolak tinggal di Washington.

Jadi, jika mungkin ada harapan bahwa pasangan presiden ingin bersama dengan suaminya, hal itu bukanlah sebuah aturan.

Flotus Martha Washington bahkan tidak mempunyai Gedung Putih karena bangunan itu belum dibangun. Bess Truman menghabiskan separuh waktunya di rumah keluarga Missouri.

Ada banyak alasan untuk mengkritik Melania, namun penolakannya untuk tinggal di Gedung Putih bukanlah satu-satunya.

11 dari 13 halaman

10. Mengawasi Renovasi Atas Gedung Putih

Secara tradisional, Ibu Negara mengawasi semua renovasi dan dekorasi ulang signifikan di Gedung Putih.

Seperti langkah Jackie Kennedy untuk menarik banyak perhatian publik di Gedung Putih. Ia terkenal dengan aksi mengajak publik untuk tur bangunan yang didekorasi ulang,

Tetapi tugas ini menjadi masalah politik karena uang mendekorasi ulang Gedung Putih berasal dari pembayar pajak.

Nancy Reagan yang mempelopori adanya renovasi besar-besaran pada Gedung Putih dengan biaya yang besar, termasuk satu set barang dari China bernilai $ 200.000 (Rp 2,8 miliar).

Di Gedung Putih Trump, Melania tidak tertarik untuk mendekorasi ulang namun Trump merencanakan renovasi senilai (Rp 28 miliar) karena menurutnya tempat itu kurang bagus.

12 dari 13 halaman

11. Mempunyai Kantor dan Staf

Meskipun tidak memiliki kekuatan politik dan tidak pernah menerima gaji, namun Ibu Negara memiliki kantor resmi dan juga memiliki staf yang cukup banyak, tetapi Melania Trump hanya memiliki 15 staf -- jumlah yang lebih kecil.

Michelle Obama memiliki 24 karyawan, Laura Bush mempunyai 18, dan tidak heran jika anggota staf Ibu negara menghasilkan uang yang jauh lebih dikit dari pada uang Presiden

13 dari 13 halaman

12. Hampir Selalu Lebih Populer Dibandingkan Suaminya

Sebagian besar kasus, Ibu Negara lebih menjadi sorotan daripada sang suami sebagai presiden. Dengan peran yang terbatas pada fungsi sosial dan tujuan politik yang tidak mengganggu.

Beberapa Ibu Negara sangat populer di kalangan publik bahkan hingga saat ini, seperti Eleanor Roosevelt yang masih ada perayaannya untuknya atas jasa memperjuangkan hak asasi manusia, Mary Todd Licoln yang tetap menjadi tokoh sejarah mempesona meskipun memiliki masalah, Michelle Obama yang memiliki banyak pengagum dan juga Jackie Kennedy sebagai sosok gaya yang memenangkan generasi wanita.

Reporter : Romanauli Debora

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.