Sukses

Waspada Unggah Foto Anak, Ibu Ini Temukan Potret Bayi Perempuannya di Situs Porno

Seorang ibu bernama Amanda Morgan (29) harus kehilangan tidur selama berminggu-minggu ketika mengetahui bahwa bayi perempuannya yang berusia 6 bulan, Callia berakhir di situs pedofil.

Liputan6.com, Merseyside - Menjauhkan bayi dari media sosial bisa jadi sulit bagi sebagian orang tua, terutama jika melalui platform di mana mereka berhubungan dengan keluarga dan teman.

Kendati demikian, tindakan ibu dari Merseyside, Liverpool, yang tampaknya tidak berbahaya ini telah membuatnya tak bisa tidur selama berminggu-minggu. Setelah mengetahui gambar bayi perempuannya yang baru berusia 6 bulan berakhir di situs pornografi anak.

Menurut keterangannya, foto tersebut dicuri oleh pihak yang tak bertanggung jawab dari laman Facebook dan Instagram milik Amanda. Dia mengetahui hal ini dari sesama orang tua yang mencoba untuk menutup situs tersebut.

"Saya menangis tak terkendali selama 45 menit ketika saya menerima pesan itu. Pasangan saya tidak bisa menenangkan saya; Saya menangis dan gemetar. Saya pikir itu semua salah saya,"  kata Amanda, seperti dilansir asiaone.com, Selasa (29/9/2020).

Dia juga mengatakan ada tiga foto Callia di website tersebut. Foto tersebut dimanipulasi agar terlihat seperti bayinya dengan make-up. "Saya tidak mendandani dia seperti itu, saya tidak ingin merias bayi saya," jelas Morgan mengklarifikasi potret buah hatinya.

Mengutip Metro.co.uk, potret bayi Callia berakhir di sebuah situs pedofil Rusia. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Komentar yang Sangat Tak Pantas

Ini adalah pengingat serius lainnya bagi orang tua tentang menjauhkan bayi dari media sosial dan bahaya memposting foto anak mereka secara online.

Bertekad untuk mengeluarkan foto anaknya dari situs, Amanda pun membuat akun di situs tersebut untuk melihat gambar mana saja yang digunakan. Dia mengatakan situs web itu memiliki banyak sekali gambar pelecehan anak.

"Saya belum pernah melihat yang seperti ini," tulis ibunya. "Saya tidak ingin melihat terlalu dalam karena saya tidak ingin melukai diri saya sendiri. Anak-anak ini dilecehkan dan difoto oleh orang tua mereka sendiri dengan pakaian lengkap. Saya hanya merasa sangat sakit, dan saya merasa sedih untuk bayi-bayi itu."

Morgan mengatakan komentar pada foto anaknya cukup mengganggu, tapi pada foto anak lain jauh lebih buruk. "Meskipun komentar pada foto Callia memuakkan, namun itu tak separah kometar di foto lain. Saya hampir muntah. Aku belum tidur nyenyak sejak aku mengetahuinya," kata Morgan.

3 dari 4 halaman

Memposting atau Tidak Memposting?

Menurut Morgan, hal ini terjadi karena kesalahannya sendiri memposting foto anaknya secara online. "Ketika saya mendapat pesan ini, saya pikir 'Saya seharusnya tidak memasang gambar apa pun' tetapi kemudian saya berpikir 'memangnya mengapa tidak?' kata Morgan.

Namun dari pengalaman itu, Morgan belajar bahwa ia akan lebih berhati-hati dengan apa yang akan diunggah dan berpikir dua kali sebelum memposting gambar anak-anaknya. "Anak saya tertutup, dia mengenakan jumper lengan panjang dan rok di salah satu gambar, dan Anda tidak bisa melihat satu pun kulitnya," kata Morgan.

Dia juga mendesak orang tua untuk memastikan anak-anak mereka "tertutupi dalam gambar apa pun yang mereka bagikan. "Jikapun Anda ingin mengambil foto-foto itu, simpan saja untuk diri Anda sendiri," tambahnya.

4 dari 4 halaman

Wajar Bukan Berarti Tak Bahaya

Anda mungkin sangat ingin mendokumentasikan setiap momen berharga dalam kehidupan anak-anak Anda, mulai dari gigi pertama hingga wajah saat menyeringai, dan itu wajar.

Tetapi karena tindakan yang tampaknya tidak berbahaya ini tidak selalu tidak berbahaya, orang tua perlu mengingat tiga larangan besar untuk keamanan online dan untuk menjauhkan bayi dari media sosial:

  1. Jangan sebarkan gambar anak Anda dalam keadaan telanjang baik secara seluruhnya atau sebagian. Inilah yang pertama-tama dicari predator.
  2. Jangan sebarkan sesuatu yang mungkin lucu di masa sekarang, tetapi bisa memalukan di masa depan. Anda mungkin menganggapnya lucu dan polos, tetapi pikirkan tentang apa yang akan mereka rasakan dari gambar-gambar ini ketika mereka melihatnya di masa depan.
  3. Jangan sebarkan detailnya! Apakah itu lokasi rumah Anda atau nama sekolah anak Anda yang secara tidak segaja ditampilkan dalam foto saat dia mengenakan seragam, ini memberikan lebih banyak informasi terhadap orang asing ketahui. 

Ini bukan berarti Anda tidak bisa membagikan apa pun atau harus menutup media sosial sama sekali.

Pada akhirnya, membagikan foto bayi Anda di media sosial adalah pilihan Anda. Anda hanya perlu mempertimbangkan risiko dan manfaatnya, dan memastikan untuk berhati-hati setiap kali melakukannya.

 

Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.