Sukses

Pemandangan Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Memiliki sejarah selama lebih dari 400 tahun, desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)
1/5

Pemandangan Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Memiliki sejarah selama lebih dari 400 tahun, desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)

Selengkapnya
Wisatawan menikmati waktu minum teh di sebuah penginapan Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)
1/5

Wisatawan menikmati waktu minum teh di sebuah penginapan Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)

Selengkapnya
Penduduk desa Li Yafen (kanan) melayani pelanggan di restorannya di Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)
1/5

Penduduk desa Li Yafen (kanan) melayani pelanggan di restorannya di Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)

Selengkapnya
Kondisi lift yang dialihfungsikan dari mercusuar telantar di Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)
1/5

Kondisi lift yang dialihfungsikan dari mercusuar telantar di Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)

Selengkapnya
Kondisi tempat tinggal baru (bawah) dan lama (atas) milik penduduk Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)
1/5

Kondisi tempat tinggal baru (bawah) dan lama (atas) milik penduduk Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)

Selengkapnya
Pemandangan Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Memiliki sejarah selama lebih dari 400 tahun, desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)
Wisatawan menikmati waktu minum teh di sebuah penginapan Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)
Penduduk desa Li Yafen (kanan) melayani pelanggan di restorannya di Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)
Kondisi lift yang dialihfungsikan dari mercusuar telantar di Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)
Kondisi tempat tinggal baru (bawah) dan lama (atas) milik penduduk Desa Shatangwan, Xiangshan, Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, China, 16 September 2020. Desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar. (Xinhua/Jiang Han)

FOTO: Potret Pariwisata Ekologi Desa Nelayan Shatangwan

Memiliki sejarah selama lebih dari 400 tahun, desa nelayan Shatangwan dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pariwisata ekologi yang memanfaatkan lingkungan sekitar.
Editor:
Arnaz Sofian
Photographer:
Liputan6.com

Foto Terkini

Pemain belakang timnas Indonesia U-23, Komang Teguh Trisnanda (tengah) merayakan golnya ke gawang Australia U-23 pada penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifah, Qatar, Kamis (18/4/2024). (Dok: PSSI)5
Bola
Tandukan Komang, Tundukkan Australia U-23
Timnas Indonesia U-23 menjalani laga lanjutan penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifah, Qatar, Kamis (18/4/2024). Kali ini, timnas Indonesia U-23 melawan Australia U-23. Laga ini dimenangkan timnas Indonesia U-23 dengan skor 1-0. Sundulan Komang Teguh Trisnanda menjadi penentu kemenangan timnas Indonesia U-23 atas Australia U-23.
Seorang petugas pemilu membawa Mesin Pemungutan Suara Elektronik (EVM) ke sebuah tempat pemungutan suara dari sebuah kapal di Lohore Chapori di distrik Golaghat, di negara bagian Assam, India pada tanggal 18 April 2024. (Biju BORO/AFP)8
Global
Melihat Pendistribusian Mesin Pemungutan Suara Elektronik pada Pemilu India
Hampir satu miliar orang India akan memberikan suara mereka untuk memilih pemerintahan baru. Warga India akan menentukan pilihan politiknya dalam pemungutan suara parlemen selama enam minggu ke depan yang dimulai pada tanggal 19 April 2024. Pemungutan suara akan dilakukan dalam tujuh tahap, dimulai pada 19 April dan berakhir pada 1 Juni 2024. Pemilu di India mendapat sorotan sebagai yang terbesar dan termahal di dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara saat memberikan keterangan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)6
Bisnis
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Tegaskan Nilai Tukar Rupiah Masih Aman
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah memastikan pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami rupiah. Pelemahan rupiah disebabkan oleh situasi global yang memburuk diantaranya situasi yang memburuk di Timur tengah. Di sisi lain, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa di tengah munculnya ketegangan antara Iran dan Israel, kepercayaan investor terhadap ketahanan ekonomi Indonesia masih baik.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved