Sukses

Masih Sering Ngorok? Ini Cara Efektif Agar Anda Tak Mendengkur Saat Tidur

Jika Anda sering mendengkur di malam hari, itu bisa mengganggu kualitas tidur Anda yang menyebabkan kelelahan di siang hari, lekas marah, dan meningkatnya masalah kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir setiap orang mendengkur atau ngorok. Ini sebenarnya bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Mendengkur terjadi ketika Anda tidak bisa menggerakkan udara dengan bebas melalui hidung dan tenggorokan Anda saat tidur.

Ini membuat jaringan di sekitarnya bergetar, yang menghasilkan suara dengkuran. Orang yang mendengkur sering memiliki permasalahan pada tenggorokan dan jaringan hidung atau jaringan "floppy" yang lebih rentan bergetar. Posisi lidah Anda juga bisa menghalangi pernapasan.

Jika Anda sering ngorok di malam hari, itu bisa mengganggu kualitas tidur Anda yang menyebabkan kelelahan di siang hari, lekas marah, dan meningkatnya masalah kesehatan, demikian dikutip dari laman helpguide.org, Selasa (4/8/2020).

Dan jika dengkuran Anda membuat pasangan Anda tetap terjaga, itu bisa menciptakan masalah hubungan yang besar juga.

Untungnya, tidur di kamar yang terpisah bukan satu-satunya cara baik bagi para pendengkur. Ada banyak solusi efektif yang dapat membantu Anda dan pasangan tidur lebih baik di malam hari.

Penyebab Umum Mendengkur

Saat Anda mencapai usia pertengahan dan seterusnya, tenggorokan Anda menjadi lebih sempit, dan muscle tone, otot di tenggorokan Anda berkurang. Meskipun Anda tidak dapat melakukan apa pun tentang bertambahnya usia, perubahan gaya hidup, rutinitas sebelum tidur, dan kondisi tenggorokan semuanya dapat membantu mencegah mendengkur.

Kelebihan berat badan juga jadi masalah. Jaringan lemak dan tonus otot yang buruk bisa menyebabkan Anda mendengkur. Bahkan jika Anda tidak kelebihan berat badan secara umum, berat badan berlebih di sekitar leher atau tenggorokan Anda dapat menyebabkan dengkuran.

Berolahraga dan menurunkan berat badan kadang-kadang bisa dilakukan untuk mengakhiri dengkuran Anda.

Pria memiliki saluran udara di tenggorokan yang lebih sempit daripada wanita dan lebih cenderung mendengkur. Masalah hidung dan sinus juga bisa jadi penyebabnya. Saluran udara yang tersumbat atau hidung yang tersumbat menyulitkan penghirupan dan membuat ruang hampa udara di tenggorokan, yang menyebabkan Anda bisa ngorok.

Alkohol, merokok, dan obat-obatan serta asupan alkohol, dan obat penenang seperti lorazepam (Ativan) dan diazepam (Valium), dapat meningkatkan relaksasi otot yang menyebabkan lebih banyak ngorok.

 

Simak video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Solusi

Posisi tidur telentang menyebabkan tenggorokan Anda rileks dan membuka jalan napas. Mengubah posisi tidur Anda dapat membantu.

Cara selanjutnya adalah mersihkan saluran hidung. Jika hidung Anda tersumbat, gunakan larutan garam sebelum tidur. Menggunakan neti pot, nasal decongestant, atau nasal strip juga dapat membantu Anda bernafas lebih mudah saat tidur. Jika Anda memiliki alergi, kurangi debu dan bulu hewan peliharaan di kamar Anda atau gunakan obat alergi.

Jaga udara kamar tetap lembab. Udara kering dapat mengiritasi selaput di hidung dan tenggorokan. Perubahan gaya hidup turut serta membantu Anda berhenti mendengkur

Kehilangan sedikit berat badan dapat mengurangi jaringan lemak di belakang tenggorokan dan mengurangi, atau bahkan menghentikan aktivitas mendengkur.

Berhenti merokok. Jika Anda merokok, peluang Anda untuk mendengkur sangat tinggi. Merokok mengiritasi selaput di hidung dan tenggorokan yang dapat menyumbat saluran udara dan menyebabkan mendengkur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.