Sukses

Muslim Dunia Rayakan Idul Adha dalam Kesederhanaan di Tengah Pandemi COVID-19

Banyak Muslim mengatakan, perayaan Idul Adha tahun ini saat pendemi Virus Corona COVID-19 berlangsung dalam suasana sederhana.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir seluruh umat Islam di berbagai penjuru dunia merayakan Idul Adha pada Jumat 31 Juli 2020. Momen ini sekaligus menjadi puncak ritual ibadah haji yang digelar terbatas tahun ini di Arab Saudi.

Seperti biasanya, setelah melangsungkan salat Idul Adha di Masjidil Haram di Makkah, acara pemotongan hewan kurban dilangsungkan.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban tahun ini jauh lebih sedikit, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (1/8/2020).

Kegiatan serupa juga berlangsung di berbagai negara. Namun, pandemi virus corona, yang telah mendorong jutaan orang ke ambang kemiskinan, menyulitkan banyak orang dalam menjalankan tradisi kurban ini.

Banyak Muslim mengatakan, perayaan Idul Adha tahun ini berlangsung dalam suasana sederhana.

Di Somalia, harga daging meningkat. Abdishakur Dahir, seorang pegawai negeri, mengatakan, untuk kali pertama ia tidak bisa membeli kambing untuk dikurbankan.

"Saya kesulitan memenuhi kebutuhan makan keluarga saya," katanya.

"Kami hanya bertahan hidup saat ini. Hidup semakin sulit dari hari ke hari."

Di beberapa kawasan di Afrika Barat, harga domba jantan meningkat dua kali lipat. Para pedagang ternak mengatakan, penjualan mereka menyusut drastis.

"Kami berada dalam situasi yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasar ternak sangat tidak menguntungkan," kata Oumar Maiga, seorang pedagang ternak di Pantai Gading.

Para pemimpin Muslim di berbagai penjuru dunia mengingatkan umat Islam untuk merayakan Idul Adha dengan kesederhanaan dan kehati-hatian.

 

Simak Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Idul Adha di Albania, Kosovo, Senegal

Di Albania dan Kosovo, para pemimpin Muslim menyarankan warga Muslim untuk tak menyelenggarakan kegiatan berkumpul atau bersilaturahmi.

Salat Idul Adha berjamaah dilarang dilangsungkan di kawasan-kawasan yang rawan Virus Corona COVID-19.

Di Senegal, banyak Muslim tidak mampu merayakan hari besar itu dengan acara makan-makan. Beberapa hari menjelang Iduladha, Alioune Ndong, warga kota Mbour di Senegal, mengaku tidak memiliki uang untuk merayakannya.

Ia menyerukan agar pemerintah Senegal membantu keluarga-keluarga miskin seperti dirinya.

"COVID-19 menyulitkan saya memperoleh pemasukan," kata perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai penjahit pakaian tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.