Sukses

Jumlah Warga Terpapar Corona COVID-19 di AS Sentuh Angka 3 Juta Orang

Infeksi Virus Corona COVID-19 baru dikonfirmasi per hari ini di AS berjalan lebih dari 50.000 kasus, memecahkan rekor.

Liputan6.com, Washington, D.C - Kasus penyebaran Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat pada hari ini telah menyentuh angka tiga juta orang.

Laporan ini diperbaharui berdasarkan penghitungan dari Universitas Johns Hopkins, demikian dikutip dari laman The Sydney Morning Herald, Kamis (9/7/2020).

Dibutuhkan waktu lebih dari tiga bulan bagi AS untuk mencapai 1 juta kasus positif Virus Corona pada 28 April. Lalu, butuh waktu setengahnya (44 hari) untuk mencapai 2 juta pada 11 Juni, dan hanya 26 hari untuk mencapai 3 juta pada 8 Juli 2020.

Dengan ukuran itu, jika tidak ada tindakan baru yang diambil, 4 juta kasus dapat dicapai dengan segera. Diprediksi akan terjadi pada 22 Juli 2020.

Pengujian telah ditingkatkan di seluruh negara bagian. Di mana telah mencapai sekitar 640.000 tes per hari rata-rata, meningkat dari sekitar 518.000 dua minggu lalu, menurut AP.

Infeksi yang baru dikonfirmasi per hari ini di AS berjalan di lebih dari 50.000, memecahkan rekor hampir setiap kesempatan.

Beberapa lokasi pengujian kehabisan kit, sementara laboratorium melaporkan kekurangan bahan dan pekerja untuk memproses penyeka.

Beberapa orang Amerika yang frustrasi dibiarkan bertanya-tanya mengapa AS tampaknya tidak dapat bertindak bersama dalam penyebaran Corona COVID-19.

Dalam indikator yang sangat mengkhawatirkan, persentase tes yang kembali positif untuk virus meningkat di hampir seluruh negara, mencapai hampir 27 persen di Arizona, 19 persen di Florida dan 17 persen di Carolina Selatan.

Karena semakin banyak orang yang diuji, peningkatan dalam jumlah orang positif dari hasil tes terus bertambah.

 

Simak video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Trump Pakai Masker

Setelah berbulan-bulan ogah memakai masker, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya setuju untuk mengenakannya. Keputusan ini diambil ketika kasus Virus Corona (COVID-19) di negaranya mendadak kembali melonjak.

Dilansir CNBC, Presiden Trump mulai mengaku suka memakai masker. Tetapi, ia belum mau mewajibkan masker di seluruh wilayah AS. Ia beralasan ada daerah yang bisa menerapkan jaga jarak.

"Saya mendukung masker. Saya berpikir masker itu bagus," ujar Donald Trump yang mengaku dirinya mirip pahlawan bertopeng Lone Ranger saat pakai masker.

Dalam wawancara bersama Fox Business itu, Donald Trump berkata dirinya biasanya tidak perlu memakai masker karena jarang berkerumun. Selain itu, ia mengungkap semua orang yang bertemu dengannya harus tes Virus Corona COVID-19 lebih dahulu.

Pakar kesehatan menyebut pemakaian masker bisa mencegah penularan Virus Corona COVID-19. Analis Goldman Sachs juga berkata masker bisa menjadi alternatif ketimbang lockdown nasional yang bisa melemahkan ekonomi negara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.