Sukses

Bill Gates Sebut Jumlah Besar Kasus Corona Kembali ke AS pada Oktober dan November

Bill Gates memperingatkan AS masih akan menjadi negara dengan kasus tertinggi Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Pada Oktober-November, suhu di Amerika Serikat (AS) akan berada pada posisi rendah. Saat itu lah, epidemi Virus Corona COVID-19 akan kembali dalam jumlah besar.

Hal itu diungkapkan miliuner AS, Bill Gates saat berbicara dalam CNN Global Town Hall. Ia memperingatkan AS masih akan menjadi negara dengan kasus tertinggi penyakit yang disebabkan Sars-CoV-2.

"Penanganan lebih baik adalah mengurangi kematian, tapi, secara khusus memasuki Oktober dan November, hal ini akan kembali dalam jumlah besar, jika kita tidak mengendalikan tingkah laku kita sebagaimana saat ini," ujar Gates, dikutip pada Senin (29/6/2020).

Gates juga mengungkapkan kekecewaannya pada kurangnya tindakan pemerintahan Donald Trump dalam menghentikan penyebaran Virus Corona baru ini.

"Kita sangat perlu memikirkan dunia di sini, dan kalian tahu, bahwa saya masih sangat kecewa, dan tanpa kepemimpinan AS, sangat sulit untuk bersama-sama, kalian tahu, sebuah respons," ujarnya.

"Kabar baiknya hanya angka kematian turun, karena kita mempelajari bagaimana menangani orang-orang dengan lebih baik. Tapi gambaran dunia dan gambaran AS keduanya lebih suram dari yang saya perkirakan," imbuh Bill Gates.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Kali Pertama

Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan amal yang didirikan bersama istrinya, Melinda Gates, pada 2000, menyalurkan US$ 100 juta untuk memerangi Virus Corona. Ini bukan pertama kalinya Gates memperingatkan soal konsekuensi wabah global.

Dia telah mengatakan sebelumnya pandemi Virus Corona akan menyebabkan rasa sakit "selama bertahun-tahun yang akan datang."

"Pandemi Covid-19 - pandemi modern pertama - akan menentukan era ini," tulisnya pada April.

"Tidak seorang pun yang hidup melalui 'Pandemi I' akan pernah melupakannya. Dan tidak mungkin untuk melebih-lebihkan rasa sakit yang dirasakan orang sekarang dan akan terus terasa selama bertahun-tahun mendatang."

Menurut data Universitas John Hopkins, 2,4 juta warga AS terinfeksi virus dan lebih dari 124.000 meninggal dunia.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.