Liputan6.com, Den Haag - Prancis, Jerman, Italia, dan Belanda membentuk aliansi untuk mempercepat produksi vaksin "di Tanah Eropa", melawan Virus Corona baru. Demikian menurut para pejabat Belanda, Rabu 3 Juni 2020.
"Empat negara dengan ekonomi terbesar di Eropa bersama-sama mengeksplorasi berbagai inisiatif yang menjanjikan, dan sedang dalam diskusi dengan berbagai perusahaan farmasi," ujar Kementerian Kesehatan Belanda seperti dikutip dari MedicalExpress.com, Kamis (4/6/2020).
Baca Juga
Tujuan Inclusive Vaccine Alliance (Aliansi Vaksin Inklusif) adalah untuk memungkinkan produksi vaksin Corona COVID-19 di tanah Eropa sedapat mungkin, kata departemen itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Den Haag.
Advertisement
"Jerman, Prancis, Italia, dan Belanda yakin bahwa hasil yang sukses memerlukan strategi dan investasi bersama," kata Departemen tersebut.
Pengumuman pada hari Rabu itu muncul ketika Eropa perlahan-lahan melonggarkan lockdown Corona COVID-19, dengan Italia memimpin sebagai negara pertama di benua itu untuk membuka perbatasannya bagi pelancong Eropa.
Sementara itu, Jerman akan mencabut peringatan perjalanan penuh pada 15 Juni. Sedangkan Belanda kemungkinan akan melakukan hal serupa sesuai dengan pedoman Uni Eropa.
Â
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Berupaya Membuat Vaksin Corona yang Cukup untuk Negara Lain
Â
Aliansi keempat negara ini akan berupaya menciptakan vaksin Corona COVID-19 agar bisa digunakan negara lain.
"Aliansi ini mengeksplorasi inisiatif pengembangan vaksin yang menjanjikan untuk mendapatkan vaksin yang cukup untuk Uni Eropa dan negara-negara lain," khususnya negara-negara berpenghasilan rendah di Afrika.
Advertisement
Kolaborasi empat negara akan memungkinkan "hasil tercepat dan terbaik dengan pemain kunci di industri farmasi tentang inisiatif vaksin yang menjanjikan," kata Kementerian Kesehatan Belanda.
"Aliansi ini juga ingin menyetujui kerja sama dengan perusahaan farmasi bahwa vaksin harus dapat diakses secara luas, tersedia dan terjangkau untuk UE," tambah kementerian tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement