Sukses

Kematian Akibat COVID-19 Nyaris 100.000, Warga AS Tetap Nikmati Libur Musim Panas

Jumlah kematian karena Virus Corona COVID-19 di AS hampir mencapai 100.000.

Liputan6.com, Jakarta - Liburan akhir pekan ini, warga di AS menghabiskan waktu untuk berjemur di pantai, memancing dari perahu, hingga berjalan di trotoar. Padahal, AS masih menjadi negara dengan kasus Virus Corona COVID-19 terbesar di dunia.

Hari libur pada Memorial Day menandakan dimulainya musim panas di AS, yang biasanya adalah waktu ketika pemakaman di seluruh negara tersebut dihias dengan bendera dan upacara untuk mengingat para veteran perang yang gugur dalam pertempuran. 

Pada Minggu 24 Mei, The New York Times memberikan penghormatan dengan mengisi seluruh halaman depannya dengan nama-nama dan rincian korban meninggal karena Virus Corona COVID-19. 

Editor nasional surat kabar tersebut, Marc Lacey mengatakan, mereka berusaha memuat hitungan jumlah itu. 

Pekan libur di AS tahun ini adalah ketika jumlah korban meninggal karena Virus Corona COVID-19 di negara tersebut diperkirakan akan melebihi 100.000.

Ke-50 negara bagian AS memiliki pelonggaran pembatasan Virus Corona COVID-19 sampai batas tertentu. Di beberapa negara bagian, seperti Illinois dan New York, restoran dan salon rambut tetap tertutup.

Namun, di banyak negara bagian di daerah selatan, sebagian besar bisnis dibuka dengan melakukannya pembatasan kapasitas, seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (25/5/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

1,6 juta Kasus Virus Corona COVID-19 di AS

Menurut perhitungan Reuters pada pekan lalu, 11 negara bagian di AS melaporkan jumlah rekor kasus baru Virus Corona, termasuk Alabama, Arkansas, Minnesota, North Dakota, New Hampshire, Maryland, Maine, Nevada, Utah, Virginia dan Wisconsin.

Total kasus Virus Corona COVID-19 di AS adalah lebih dari 1,6 juta yang merupakan kasus tertinggi di dunia.

Selama akhir pekan, beberapa pantai penuh sesak, terutama di negara-negara teluk selatan. Video yang diposting di media sosial menunjukkan adanya pesta-pesta dengan orang-orang yang berdempetan di pantai-pantai tersebut.

Pada Minggu 24 Mei, Juru bicara United States Lifesaving Association for beach lifeguards, Thomas Gill mengatakan bahwa Pantai Virginia tidak ramai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.