Sukses

Kematian Akibat Corona COVID-19 di Inggris Diprediksi Paling Parah di Eropa

Inggris diprediksi akan mengalami angka kematian tertinggi di Eropa.

Liputan6.com, London - Analis data penyakit terkemuka dunia telah memproyeksikan Inggris akan menjadi negara yang paling terpukul oleh pandemi Virus Corona COVID-19 di Eropa, yang menyumbang lebih dari 40% dari total kematian di seluruh benua.

Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di Seattle memprediksi 66.000 kematian di Inggris dari COVID-19 pada bulan Agustus, dengan puncak hampir 3.000 per hari, berdasarkan kenaikan tajam dalam kematian harian di awal wabah. Demikian seperti dikutip dari laman The Guardian, Kamis (9/4/2020). 

Para analis juga mengklaim diskusi tentang "herd immunity" yang menyebabkan keterlambatan di Inggris memperkenalkan langkah-langkah physical distancing, yang diterapkan sejak 23 Maret di Inggris ketika jumlah kematian harian Virus Corona jenis baru adalah 54.

Portugal, sebagai perbandingan, hanya memiliki satu kematian yang dikonfirmasi ketika langkah-langkah physical distancing diberlakukan.

Pemodelan IHME meramalkan pada 4 Agustus, Inggris akan mengalami total 66.314 kematian, rata-rata diambil dari kisaran perkiraan besar antara 14.572 dan 219.211 kematian, menunjukkan ketidakpastian di sekitarnya.

Prof Neil Ferguson, dari Imperial College London, mengatakan angka IHME tentang "permintaan perawatan kesehatan" - termasuk penggunaan tempat tidur dan kematian di rumah sakit - dua kali lebih tinggi dari seharusnya.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kekurangan Fasilitas

Melihat langkah-langkah yang diambil oleh Inggris untuk mengekang penyebaran penyakit, institut itu mengatakan puncaknya diperkirakan dalam waktu 10 hari, pada 17 April. 

Pada saat itu negara akan membutuhkan lebih dari 102.000 tempat tidur rumah sakit, kata IHME. Ada hampir 18.000 yang tersedia, yang berarti akan mengalami kekurangan hingga 85.000.

Gambaran suram yang sama berlaku untuk tempat perawatan intensif. 

Pada puncaknya, 24.500 tempat tidur perawatan intensif akan dibutuhkan dan hanya 799 yang tersedia, para analis memperkirakan. Akan ada kebutuhan untuk hampir 21.000 ventilator, kata mereka. Pada puncaknya, Inggris akan melihat 2.932 kematian sehari, perkiraan IHME.

Korban tewas di negara-negara Eropa lain yang sekarang berjuang dengan Covid-19 akan lebih rendah, kata mereka. 

Spanyol diproyeksikan memiliki 19.209 kematian pada tanggal yang sama, Italia 20.300 dan Prancis 15.058. Ketiga negara telah memberlakukan tindakan penguncian yang lebih keras dari Inggris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.