Sukses

Ribuan Relawan Kesehatan AS Ikut Bantu di Pusat Krisis Corona COVID-19 New York

Ribuan pekerjaan kesehatan AS mulai memberi bantuan ke pusat krisis Corona COVID-19.

Washington - Lebih dari 80 ribu relawan kesehatan sejauh ini sudah mendaftarkan diri sebagai tenaga cadangan personel kesehatan di Negara Bagian New York, salah satu pusat krisis pandemi Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat. Mereka terdiri dari para pensiunan yang sekarang ingin bekerja lagi, dan pekerja profesional yang kebetulan tidak bertugas, kata seorang pejabat kesehatan New York.

Tapi baru sebagian kecil dari relawan yang sudah diterjunkan ke rumah sakit, karena proses pendaftaran masih berlangsung dan para regulator harus memutuskan, ke mana mereka akan dikerahkan.

Seperti melansir dari laman DW Indonesia, Jumat (3/4/2020), Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, pengerahan relawan akan dilanjutkan secepatnya. Sampai hari Kamis 2 April, otoritas kesehatan berharap bisa mengirim 1500 relawan untuk membantu para pekerja medis yang kewalahan dan membutuhkan bantuan, khususnya di New York City.

"Saya belum pernah melihat begitu banyak pasien di Unit Gawat Darurat dalam hidup ini," kata Liz Schaffer, seorang perawat dari rumah sakit St. Paul, Minnesota, yang melakukan shift pertamanya hari Selasa (31 Maret) di Rumah Sakit Mount Sinai di Manhattan. "Itu pemandangan yang tak pernah kupikirkan akan kulihat. Pasien sekarat setiap hari. Setiap hari," tambahnya.

Upaya perekrutan relawan juga sedang dilakukan di negara-negara bagian lain yang bersiap menerima gelombang pasien COVID-19, termasuk California, Washington, Pennsylvania,

Illinois, Louisiana, Massachusetts, Oregon, Virginia, New Jersey, North Dakota dan Washington DC. Perekrutan juga dilakukan di tingkat federal, dkoordinasi oleh Angkatan Darat dan Departemen Urusan Veteran.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berisiko Tinggi

Korban meninggal akibat virus corona di New York meningkat dengan cepat dan sudah melewati angka 2000 orang. Beberapa diantara yang meninggal adalah pekerja perawatan kesehatan, termasuk Kious Kelly, asisten manajer perawat di unit gawat darurat Rumah Sakit Mount Sinai, yang meninggal 24 Maret lalu setelah terinfeksi virus corona.

Banyak pekerja medis lainnya menderita sakit parah. Banyak rumah sakit mengaku kekurangan perlengkapan kesehatan penting seperti masker dan pakaian pelindung serta sarung tangan. Karena tidak mencukupi, pembagiannya dijatah di beberapa rumah sakit.

Terlepas dari risiko tinggi itu, banyak relawan yang bertekad bergabung untuk memerangi virus corona.

"Apa pun yang mereka butuhkan, saya bersedia melakukannya," kata Jerry Kops, seorang perawat berlisensi di Long Island, yang sedang melakukan tur sebagai musisi Blue Man Group, sebelum turnya terhenti karena penutupan tempat-tempat pertunjukan akibat penyebaran COVID-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.