Sukses

Fosil Rumput Laut Tertua Ditemukan, Umurnya 1 Miliar Tahun

Paleontolog dari Virginia Tech menemukan fosil rumput laut tertua yang pernah ditemukan di dunia.

Liputan6.com, Jakarta Paleontolog dari Virginia Tech menemukan fosil rumput laut tertua yang pernah ditemukan di dunia. Umur fosil ganggang hijau itu diperkirakan 1 miliar tahun.

Bentuknya seperti vena yang tercetak di bebatuan kuno. Penemuan fosil ini telah memberi beberapa petunjuk paling penting dalam menyatukan timeline fotosintesis. 

Bahkan dari masa berabad-abad yang lalu, fosil ini menunjukkan bukti karakteristik yang sama dengan ganggang modern. Mereka mewakili organisme multiseluler dengan struktur bercabang dan bahkan sistem akar.

Palaeontolog telah menamai ganggang kuno yang baru ditemukan ini sebagai Proterocladus Antiquus. Umur fosil ini mengalahkan pemegang rekor sebelumnya, the fragmentary Proterocladus yang berusia 800 juta tahun, yang diduga sebagai spesies yang sama.

Penemuan ini menunjukkan bahwa rumput laut sudah tumbuh subur di lautan, jauh sebelum tanaman bermigrasi ke lahan kering. "Seluruh biosfer sangat tergantung pada tanaman dan ganggang untuk makanan dan oksigen, namun tanaman darat tidak berevolusi sampai sekitar 450 juta tahun yang lalu," kata palaeontolog Shuhai Xiao dari Virginia Tech, seperti dilansir sciencealert.com, Rabu (26/2/2020).

"Studi kami menunjukkan bahwa rumput laut hijau berevolusi paling lambat 1 miliar tahun yang lalu, mendorong kembali catatan rumput laut hijau sekitar 200 juta tahun."

Fosil-fosil itu ukurannya kecil, hanya beberapa milimeter sebesar kutu pada batu sedimen yang ditemukan di Formasi Nanfen di Provinsi Liaoning, China Utara. Tetapi ketika dipelajari di bawah mikroskop, bentuk percabangannya tampak halus dan jernih.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mirip Rumput Laut Hijau Modern

Sebenarnya, fosil ganggang yang lebih tua telah ditemukan, ganggang merah yang disebut Bangiomorpha pubescens, yang diperkirakan berasal dari sekitar 1.047 miliar tahun yang lalu. Ini juga merupakan penemuan penting untuk pemahaman tentang fotosintesis, tetapi Proterocladus Antiquus berbeda karena berwarna hijau.

Diperkirakan bahwa tanaman hijau Viridiplantae muncul sekitar 2,5 miliar hingga 635 juta tahun yang lalu. Karena fosil tumbuhan purba langka, mempersempit lini masa menjadi sangat sulit. Para ilmuwan juga tidak tahu kapan mereka berevolusi dari sel tunggal menjadi organisme multiseluler, atau bahkan di mana mereka mulai.

Beberapa percaya bahwa sama seperti hewan multiseluler, Viridiplantae dimulai di lautan sebagai rumput laut sebelum pindah ke tanah kering dan berevolusi menjadi semua tanaman berbeda yang kita miliki sekarang, dari kayu merah terkuat hingga lumut terkecil.

Namun, yang lain percaya bahwa sungai dan danau air tawar melahirkan tanaman; dari sana, mereka pindah ke lautan, sebelum akhirnya berakhir di darat.

Antiquus mendukung asal samudera - karena sangat mirip dengan rumput laut yang ada saat ini. "Ada beberapa rumput laut hijau modern yang terlihat sangat mirip dengan fosil yang kami temukan," kata Xiao. 

"Sekelompok rumput laut hijau modern, yang dikenal sebagai siphonocladalean, sangat mirip dalam bentuk dan ukurannya dengan fosil yang kami temukan."

 

3 dari 3 halaman

Sudah Punah

Struktur percabangan dan ukuran kecil telah memimpin tim untuk berhipotesis bahwa Proterocladus Antiquus adalah jenis siphonocladalean kuno, meskipun mereka mencatat bahwa tidak dapat disangkal bahwa Antiquus mengembangkan morfologi siphonocladalean secara mandiri, dan sekarang sudah punah.

Namun demikian, bahkan jika mereka adalah spesies yang berbeda, kesamaan mereka menunjukkan lingkungan yang sama; yakni samudera. Temuan itu, pada gilirannya, dapat membantu memahami lingkungan laut purba.

Dan, tentu saja, ini memberi tahu lebih banyak tentang pohon keluarga tanaman yang rumit dan misterius. "Rumput laut ini menampilkan banyak cabang, pertumbuhan yang tegak, dan sel-sel khusus yang dikenal sebagai akinetes yang sangat umum pada fosil jenis ini," kata Xiao .

"Secara keseluruhan, ciri-ciri ini sangat menunjukkan bahwa fosil tersebut adalah rumput laut hijau dengan multiselularitas kompleks yang berusia sekitar 1 miliar tahun. Ini mungkin merupakan fosil rumput laut hijau paling awal."

Penelitian ini telah dipublikasikan di Nature Ecology & Evolution.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.