Sukses

8.279 Orang Sembuh Virus Corona COVID-19, Nenek 96 Tahun Jadi yang Tertua Pulih

Pasien berusia 96 tahun sembuh total dari Virus Corona Wuhan, COVID-19.

Liputan6.com, Beijing - Seorang pasien Virus Corona baru, COVID-19, dinyatakan sembuh. Yang jadi sorotan karena usianya 96 tahun, sehingga membuatnya mungkin sebagai orang tertua di dunia yang sembuh dari penyakit tersebut.

Mengutip chinadaily.com.cn, Sabtu (15/2/2020), nenek itu telah pulih dan telah dipulangkan dari rumah sakit di Hangzhou pada Kamis 13 Februari.

Pasien, yang dirawat di First Affiliated Hospital of Zhejiang University, menderita peradangan paru-paru parah dan ditempatkan di Unit Perawatan Intensif karena usia lanjut dan kondisi pasien.

Setelah perawatan medis antivirus dan terapi hormon dengan hati-hati, pasien secara bertahap pulih dan memenuhi standar pemulangan untuk meninggalkan rumah sakit.

Sementara itu, ketika kasus-kasus Virus Corona terus membengkak - yang berdampak pada hampir 67.088 orang dan menewaskan sekitar 1.526 per Sabtu 15 Februari. Populasi yang sangat rentan menanggung beban epidemi ini: staf medis.

Korban sembuh dari Virus Corona COVID-19 ini ditotal mencapai 8.279 orang.

Sedangkan menurut data hingga Jumat 14 Februari, 1.716 petugas kesehatan yang merawat pasien di China telah terinfeksi. "Enam di antaranya tewas," kata Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional Zeng Yixin dalam konferensi pers seperti dikutip dari businessinsider.sg.

Saksikan Juga Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gambar Virus Corona COVID-19 Dirilis

Sebelumnya, Rocky Mountain Laboratories (RML) di National Institute of Allergy and Infectious Diseases atau Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular mengungkapkan beberapa gambar pertama dari SARS-CoV-2, Virus Corona baru yang telah membuat lebih dari 60.000 orang terinfeksi dan menewaskan 1.370 lainnya dalam wabah yang dimulai di Wuhan, China.

Virus itu disebutkan sebagai gumpalan infeksi kecil yang terbuat dari DNA atau RNA yang terbungkus dalam mantel protein. Mereka terlalu kecil untuk dilihat oleh mikroskop cahaya tipikal.

Dilansir dari Live Science, Jumat (14/2/2020), para peneliti di RML mencitrakan sampel virus dan sel yang diambil dari pasien AS yang terinfeksi COVID-19 (nama baru untuk penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2) menggunakan dua jenis mikroskop resolusi tinggi - mikroskop elektron pemindaian dan mikroskop elektron transmisi.

Keduanya menggunakan sorotan elektron yang terfokus daripada sorotan cahaya untuk sampel gambar. (Warna ditambahkan kemudian ke gambar.)

Virus SARS-COV-2 terlihat mirip dengan Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) yang muncul pada 2012, dan severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV) yang muncul pada 2002, menurut sebuah pernyataan.

Itu karena ketiga virus ini berada dalam keluarga yang sama dengan "Virus Corona," yang dinamai karena bentuknya yang seperti mahkota (paling jelas terlihat pada gambar elektron transmisi). Sedangkan kata "corona" dalam bahasa Latin berarti "mahkota.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.