Liputan6.com, Paris - Hakim di Paris, Prancis, menetapkan tujuh orang pria untuk menjalani investigasi resmi atas dugaan merencanakan serangan teror di Kota Brest, Prancis barat. Lokasi itu merupakan pelabuhan militer utama kedua Prancis.
Ketujuh pria itu, yang berusia 16 hingga 38 tahun, diduga merencanakan serangan terhadap sejumlah target, sebut laporan yang mengutip sumber yang dekat dengan penyelidikan tersebut.
Baca Juga
Para tersangka menjalani investigasi resmi atas dakwaan "memiliki hubungan dengan perkumpulan kriminal terkait aksi terorisme." Mereka akan ditahan sembari menunggu persidangan, imbuh laporan itu.
Advertisement
Ketujuh orang tersebut ditangkap awal pekan ini dalam penyerbuan kontraterorisme. Banyak dari mereka berada dalam daftar pantauan polisi untuk radikalisasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Temuan Ikrar Setia dengan ISIS
Laporan tersebut menyebutkan tidak ada senjata dan bahan peledak ditemukan selama penggeledahan. Namun, polisi menemukan selebaran yang diunduh dari internet tentang rincian cara merakit bahan peledak atau racun buatan sendiri, juga dokumen propaganda Islam dan ikrar kesetiaan kepada pemimpin baru ISIS.
Prancis telah menjadi target utama serangan teroris menyusul operasi militernya di Irak, Suriah, dan wilayah Sahel di Afrika, seperti dilansir Xinhua, Minggu (26/1/2020).
Negara itu telah beberapa kali mengalami serangan yang diklaim oleh ISIS. Serangan paling mematikan terjadi di Paris pada November 2015, yang menewaskan 130 orang dan melukai lebih dari 400 orang lainnya.
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement