Sukses

Virus Corona Menyebar, Beijing Batalkan Perayaan Besar Tahun Baru Imlek

Beijing membatalkan semua perayaan Tahun Baru Imlek karena virus Corona semakin menyebar.

Liputan6.com, Beijing - Belakangan ini, Virus Corona sedang ramai menjadi pembicaraan dan sorotan publik. Virus mematikan yang diketahui mewabah di Wuhan, kota besar di bagian tengah China, telah menyebar dengan cepat sejak akhir Desember 2019.

Beijing kemudian memutuskan membatalkan rencana untuk semua perayaan Tahun Baru Imlek berskala besar karena virus Corona mematikan itu telah menyebar, ke ratusan orang dan mengakibatkan dua kota ditutup.

Dikutip dari New York Post, Jumat (24/1/2020), para pejabat mengatakan pada Kamis, bahwa mereka telah membatalkan sejumlah perayaan Tahun Baru publik sebagai upaya untuk menahan penyebaran virus Corona dan virus lain seperti flu, yang dapat ditularkan dari orang ke orang.

Perayaan Tahun Baru Imlek yang berlangsung tahun ini akan dimulai dari 25 Januari hingga 8 Februari. Perayaan ini juga sering ditandai dengan pameran selama seminggu serta kunjungan ke keluarga dan kerabat.

“Untuk mengendalikan epidemi, melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat, mengurangi pengumpulan massa dan memastikan orang-orang untuk memiliki Festival Musim Semi yang harmonis dan damai, kami memutuskan untuk membatalkan semua acara berskala besar, termasuk pameran kuil di Beijing pada hari ini,” kata Biro Pariwisata dan Kebudayaan Beijing.

Perihal jika ada perubahan kebijakan dengan perkembangan epidemi, akan diberitahukan kepada masyarakat lebih lanjut. Pariwisata juga berharap semua warga dapat menikmati Festival Musim Semi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kekhawatiran Penyebaran Virus

Keputusan itu dibuat ketika Huanggang dan Ezhou menjadi kota terbaru di China yang membatasi perjalanan dengan tujuan untuk menghentikan penyebaran virus, yang diketahui telah menewaskan 17 orang dan menginfeksi lebih dari 630 orang.

Huanggang adalah tempat tinggal untuk sekitar 7,5 juta orang dan berbatasan dengan pusat kota Wuhan, tempat virus Corona pertama kali muncul. Kota terdekat lainnya, Ezhou, juga mengumumkan akan menutup semua stasiun kereta karena berdampak pada sekitar 1 juta penduduk.

Pejabat Huanggang mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan operasi bus dan kereta api umum mulai tengah malam pada Kamis. Mereka juga telah memberi perintah agar tempat hiburan indoor, seperti bioskop dan kafe internet, untuk segera ditutup.

Pembatasan perjalanan dibuat setelah Wuhan memutuskan untuk menutup semua jaringan transportasi dan menghentikan penerbangan keluar.

Kekhawatiran telah meningkat tentang penyebaran virus melalui perjalanan internasional ketika empat negara lain telah mengkonfirmasi kasus tersebut. Thailand telah mendeteksi empat kasus, sementara Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Amerika Serikat masing-masing melaporkan satu.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.