Sukses

Tak Hanya di Indonesia, Ular juga Muncul di Permukiman Warga Luar Negeri

Berikut di antaranya kemunculan ular di pemukiman rumah warga di luar negeri, seperti yang tengah terjadi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini Tanah Air tengah dibuat heboh dengan kemunculan ular kobra di sejumlah permukiman warga di sejumlah daerah. Keberadaan reptil berbisa itu di wilayah tempat tinggal manusia membuat orang-orang berupaya menangkapnya dengan beragam cara termasuk menggunakan tongkat atau sapu.

Tak hanya di Indonesia, kemunculan ular ke tempat publik juga ternyata terjadi di luar negeri. Jenis reptil itu beragam, salah satunya bahkan yang berbisa seperti kobra.

Berikut di antaranya kemunculan ular di luar negeri, yang Liputan6.com kutip dari beragam sumber pada Sabtu (14/12/2019):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Ular Piton di Pohon Natal

Seorang wanita menemukan ular piton 10 kaki atau sepanjang 3 meter di pohon Natal miliknya.

Mengutip CNN, Leanne Chapman menemukan ular yang sangat besar menghiasi pohon Natal miliknya, ketika dia sampai di rumah.

Wanita itu dan rekannya kembali ke rumah mereka di Brisbane, Queensland pada Kamis 12 Desember 2019, dan melihat keributan di balkon mereka.

"Kami pulang kerja dan ada beberapa burung jagal yang mengunjungi setiap hari dan mereka baru saja menggebrak di balkon, menjadi gila," kata Chapman kepada afiliasi CNN, 7News.

Chapman, yang berasal dari Inggris, mengatakan kepada 7News bahwa pasangannya mulai merekam video burung-burung itu, dan bersandar di pohon - tidak menyadari apa yang mengintai di sekitarnya.

"Ketika dia berbalik dan melangkah mundur, dia tidak menyadari dia sedang bersandar di pohon Natal dengan ular yang melilitnya," kata Chapman kepada 7News.

Pasangan itu meninggalkan ular itu sendirian, dan kemudian malam itu, ia merayap pergi.

"Itu tidak mengganggu kita. Itu hanya tinggal di sana selama beberapa jam ketika kita menontonnya mellintas melalui jendela," kata Chapman.

Hanya ketika reptil itu bergerak dari posisinya, pasangan itu menyadari betapa besarnya si ular.

"Ular itu besar - sangat besar," kata Chapman.

"Setelah kejutan awal berlalu, itu adalah ular yang sangat indah," katanya."Sebenarnya sangat bagus melihatnya sedekat itu, karena saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya," tambahnya. 

 

3 dari 6 halaman

2. Ular Kobra di India

Sebelumnya, ular kobra berkepala dua ditemukan di Desa Ekarukhi dekat Hutan Belda, di timur laut India. Reptil itu memiliki racun yang cukup untuk membunuh seekor gajah dewasa atau 20 orang dengan satu gigitan saja. Demikian mengutip dari ladbible, Jumat, 13 Desember 2019.

Ular kobra berkepala dua itu diketahui sebagai monocled cobra atau Naja Kaouthia.

Reptil berbisa berkepala dua ini merupakan spesies kobra yang tersebar luas di Asia Selatan dan Tenggara serta terdaftar sebagai Least Concern atau spesies dengan tingkat risiko rendah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Kaustav Chakraborty, seorang herpetologis di Departemen Kehutanan setempat mengatakan kepada wartawan bahwa sebuah tim penyelamat tidak dapat menyelamatkan ular berkepala dua itu.

Diduga, penduduk desa setempat memegang "kepercayaan mistis" tentang binatang berkepala dua dan menolak memberikan reptil itu kepada petugas.

Chakraborty menambahkan bahwa ular berkepala dua itu mengalami masalah biologis, yang mirip dengan manusia pemilik dua kepala atau ibu jari.

Dilaporkan ladbible, Chakraborty mengatakan bahwa menjaga ular di penangkaran dengan para ahli dapat membantu memperpanjang masa hidupnya. Ia juga menambahkan, kedua kepala itu mungkin terbentuk ketika embrio terbelah atau karena faktor lingkungan sekitar.

Jenis Kobra Mematikan

Kobra mematikan itu berasal dari India bagian barat dan menyebar ke China, Vietnam, Kamboja, Bangladesh, Bhutan, Myanmar, Laos, Nepal, hingga Thailand.

Di Thailand, reptil itu menyebabkan sekitar delapan kematian dalam setahun.

Pada dasarnya semua kobra berbisa dan beberapa di antaranya dapat bergerak ke atas, serta membentuk tudung saat terancam. Kobra memiliki indera penciuman dan penglihatan malam yang mengesankan.

Warna mereka sering bervariasi dari satu spesies ke spesies lain, tetapi umumnya berwarna merah, kuning, hitam, berbintik-bintik, dan masih banyak lagi pola lainnya.

 

4 dari 6 halaman

3. Ular Boiga di India

Awal Desember lalu, seekor ular ditemukan di belakang truk setelah melakukan perjalanan ribuan mil dari India.

Binatang melata itu ditemukan oleh staf di perusahaan angkutan di Purfleet, Essex.

Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSPCA) mengatakan reptil itu diyakini sebagai "ular bermata kucing India, atau boiga, yang agak berbisa".

Diperkirakan reptil itu telah menempuh jarak lebih dari 4.700 mil (7.600 km) di dalam truk, tetapi meskipun demikian, ia dalam keadaan sehat.

"Staf (di depo Essex) mengatakan truk itu telah melakukan perjalanan dari India, jadi kemungkinan ular itu telah berada di atas kapal selama lebih dari 7.600 km," kata petugas pengumpulan hewan RSPCA David Eckworth seperti dikutip dari BBC.

"Untungnya, ular ini selamat dari perjalanan yang sangat panjang, meskipun tidak ada tanda-tanda jelas bahwa dia memiliki akses ke makanan, air, atau panas yang sesuai."

Reptil itu kemudian dalam perawatan staf di pusat penyelamatan amal di Brighton. Kemudian dikembalikan kemudian hari ke penjaga yang mengerti jenis tersebut.

5 dari 6 halaman

4. Boa

Mengutip Fiji Sun, 13 Desember 2019 lalu, ditemukan seekor boa pasifik di kapal Melanesian Pride.

"Ular tidak menimbulkan ancaman apa pun. Ia telah dikirim ke Kula Eco Park. Dikarantina sampai batas waktu tertentu," jelas pihak Biosecurity Authority of Fiji (BAF).

Penampakan terakhir boa pasifik adalah Januari tahun lalu di hutan Lofoni, Ovalau. Jenis yang satu ini tidak beracun dan asli Fiji dan negara-negara lain di Melanesia dan Polinesia.

6 dari 6 halaman

5. Piton Burma

5 Desember lalu, mengutip NBC Miami, anggota keluarga di  Kendall, Florida, AS menemukan ular piton Burma raksasa di luar rumah.

Para pejabat mengatakan insiden itu terjadi di lingkungan Cherry Grove, di Southwest 91st Street. Pemilik rumah kemudian memanggil pemburu ular berlisensi.

Para pemburu kemudian menangkap ular spesies invasif itu dan membunuhnya.

Pejabat negara kemudian mendorong pemburu untuk menangkap makhluk invasif seperti ular Burma dan membunuh mereka secara manusiawi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini