Dalam gambar yang diambil pada 24 Desember 2018, pedagang kaki lima bernama Amir Hossain dengan janggut oranye di Dhaka. Para pria tua yang ingin tetap merasa muda mewarnai janggut dengan henna, pewarna tradisional yang sudah terkenal di Bangladesh beberapa dekade lamanya. (MUNIR UZ ZAMAN / AFP)

Dalam gambar yang diambil pada 24 Desember 2018, seorang pria bernama Montajur Rahman berpose dengan janggut oranye di Dhaka. Penampilan mereka ini didorong juga dengan kepercayaan terhadap tulisan-tulisan agama yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad mengecat rambutnya. (MUNIR UZ ZAMAN / AFP)

Dalam gambar yang diambil pada 24 Desember 2018, penjual sayur bernama Munir Hossain berpose dengan janggut oranye di Dhaka. Ternyata bukan hanya janggut saja yang mereka warnai, bagian rambut di kepala juga diwarnai dengan henna dan karena banyak yang menggunakannya. (MUNIR UZ ZAMAN / AFP)

Dalam gambar yang diambil pada 24 Desember 2018, seorang pria bernama Eklas Ahmed berpose dengan janggut oranye di Dhaka. Belakangan ini, pria-pria Muslim Bangladesh keranjingan berpenampilan dengan janggut warna-warna terang seperti merah hingga oranye. (MUNIR UZ ZAMAN / AFP)

Dalam gambar yang diambil pada 19 Januari 2019, tukang cukur Mohammad Shadat Hossain menyiapkan bubuk pacar (henna) untuk diterapkan ke rambut pelanggannya di Dhaka. Pria tua Bangladesh yang ingin tetap merasa muda, menggunakan berbagai pilihan pacar (henna) yang tersedia. (MUNIR UZ ZAMAN / AFP)

Dalam gambar yang diambil pada 19 Januari 2019, tukang cukur Mohammad Shadat Hossain mewarnai janggut pelanggannya dengan pacar (henna) di Dhaka. Penampilan ini didorong juga dengan kepercayaan terhadap tulisan-tulisan agama yang mengatakan Nabi Muhammad mengecat rambutnya. (MUNIR UZ ZAMAN / AFP)