Sukses

Meski Difabel, Pria Alabama Ini Tetap Antusias dengan Hobi Bermain Skateboard

Pria asal Alabama jadikan disabilitas menjadi sebuah kelebihan dengan tetap bermain skateboard meski tidak memiliki kaki.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria asal Alabama tidak membiarkan disabilitas menjadi hambatan baginya untuk menyalurkan hobi terhadap skateboard dan olahraga tenis.

Rowdy Burton (30) sudah kehilangan kaki sejak usia tiga tahun karena diamputasi.

Ia terlahir dengan kondisi mengidap sindrom sacral agenesis, sebuah kondisi bawaan langka pada tulang belakang yang mempengaruhi kakinya tumbuh.

Dikutip dari Fox News pada Jumat (18/10/2019), Burton memutuskan mengamputasi kedua kakinya karena merasa jika membiarkannya tumbuh bisa menjadi "beban" yang akan dibawa kemana-mana.

"Kakiku tumbuh tidak membengkok, maka akan sulit untuk menggunakan kursi roda ataupun kruk" kata Burton saat di temui Barcroft TV.

Sejak diamputasi, ia menggunakan kursi roda untuk kemana-mana, tapi ia lebih sering menggunakan tangannya untuk berjalan.

Burton juga mengungkapkan bahwa ia pernah di-bully sewaktu duduk di bangku sekolah dasar. Setelah menginjak usia SMA, perundungan tersebut berhenti.

"Terkadang saya menggunakan papan skateboard, momentum yang di dapat lebih banyak. Saya menyukainya karena bisa lebih cepat. Saya tidak bisa berlari kencang, kayaknya menggunakan papan skate terlihat keren bisa bergerak secepat itu," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tetap Gigih Menaklukan Keterbatasan

Merasa tak ada batasan, Burton tetap bermain tenis bersama teman-temannya dengan menggunakan kursi roda.

Salah seorang teman bermain tenisnya, Christy Rue menceritakan bahwa Burton sosok yang menarik. "Saya ingat sebelum bertemu dengannya, teman yang lain mengatakan Burton disukai oleh banyak orang, ternyata memang benar". katanya.

Burton ingin membuktikan ia bisa melakukan apapun meski dengan kekurangan fisik.

"Kecuali satu hal, saya ingin menjadi astronot. Sampai sekarang masih sangat ingin ke luar angkasa sebelum saya mati, tetapi tampaknya NASA sangat ketat dengan urusan kondisi fisik," ujarnya berkelakar.

 

Reporter : Yuliasna

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini