Sukses

Ahli IT Tikam Petugas di Markas Polisi Paris, 4 Orang Meninggal dan 1 Kritis

Seorang ahli IT yang bekerja di kantor intelijen kepolisian Paris melakukan penikaman di markas polisi tersebut.

Liputan6.com, Paris - Penusukan terjadi di kantor kepolisian yang terletak di pusat Kota Paris pada Kamis 3 Oktober 2019 waktu setempat, menewaskan empat orang pegawai. Korban kelima saat ini sedang dalam kondisi kritis dan ditangani oleh pihak rumah sakit setempat. 

Polisi terpaksa menembak mati pelaku di tempat.

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (4/10/2019), pelaku diidentifikasi sebagai seorang ahli IT berusia 45 tahun yang bekerja di kantor intelijen kepolisian selama 16 tahun. Ia merupakan seorang mualaf sejak 18 bulan lalu.

Kejadian ini berlangsung sehari setelah polisi melakukan tindakan tegas di Prancis lantaran meningkatnya kasus kekerasan terhadap petugas kepolisian.

Hingga saat ini, polisi masih belum mengetahui jelas tentang motif penusukan yang dilakukan oleh ahli IT dengan disabilitas pendengaran. Namun, serikat pejabat kepolisian menduga bahwa pelaku kemungkinan terlibat dalam sebuah konflik di tempat ia bekerja, seperti dilaporkan BBC.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kronologi Kejadian

Pada pukul 13.00, waktu setempat, pelaku memasuki gedung tempat ia bekerja dan segera menuju ke ruangannya dimana ia mulai melakukan penusukan terhadap beberapa rekan kerjanya. 

Menurut media Prancis, ia menusuk tiga orang di dalam ruangan dan dua perempuan di tangga, lalu petugas menembaknya.

Ketiga pria dan satu wanita korban penikaman itu dinyatakan meninggal oleh Remy Heitz, seorang jaksa Paris.

Sedangkan satu wanita lainnya, korban penusukan kelima, dalam keadaan kritis dan tengah dioperasi. Tempat kejadian perkara berlokasi di dekat Gereja Katedral Notre-Dame, dekat pusat wisata turis.

Presiden Emmanuel Macron, Perdana Menteri Edouard Phillipe dan Menteri Dalam Negeri Cristophe Castaner telah mendatangi tempat kejadian perkara.

3 dari 4 halaman

Setelah Insiden

Saksi menyebutkan bahwa kekacauan terjadi di sekitar markas polisi di île de la Cité. Area tersebut pun kemudian ditutup.

"Polisi berlarian dengan panik," ujar salah seorang saksi kepada awak media koran Le Parisien yang saat itu berada di dalam gedung.

Ia mengatakan bahwa dirinya kaget karena menurutnya area tersebut sangat jarang terdengar suara penembakan. "Saya pikir ada kejadian bunuh diri karena kejadian serupa yang banyak terjadi akhir-akhir ini," jelasnya.

4 dari 4 halaman

Bukan Aksi Terorisme?

Seperti yang diketahui, pelaku merupakan seorang petugas IT yang telah bekerja selama 16 tahun. Ia bertugas dalam divisi intelijen kepolisian. 

Menteri Dalam Negeri Prancis Cristophe Castaner mengatakan bahwa ia tidak menemukan tanda-tanda mencurigakan dari pelaku. 

Namun, Cristophe Crepin, petugas kepolisian, mengatakan bahwa ada masalah yang terjadi antara pelaku dan atasannya. Ia pun menambahkan bahwa ini kemungkinan bukan aksi terorisme.

Kepolisian telah menginvestigasi kediaman pelaku di bagian utara Paris dan menahan istrinya, walaupun Kejaksaan mengatakan bahwa dia belum dijatuhi hukuman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.