Sukses

Hati-Hati, Jangan Sembarangan Kombinasikan 7 Makanan Ini

Kombinasi makanan dan minuman yang banyak disantap orang ternyata belum tentu sehat bagi tubuh.

Berlin - Sebagian besar orang yang merasa lapar, umumnya akan melahap apa saja menurut mereka lezat. Terlebih bila aroma dari makanan tertentu terlalu menggoda selera.

Banyak orang mengira, jika dua makanan yang memiliki rasa enak dipadukan, hasilnya akan lebih nikmat lagi. Ada kalanya anggapan ini benar, tetapi zat gizi yang terkandung di dalam penganan tersebut sudah kurang bermanfaat bagi tubuh.

Kadang-kadang, beberapa orang mengonsumsi makanan yang dikira sehat, padahal seharusnya makanan ini dilahap secara terpisah. Jikalau dikombinasikan, justru bisa merugikan badan. 

Intinya, mengkombinasikan makanan dan minuman bisa dilakukan, tetapi ada aturannya, tergantung pada sumber pembuat makanan tersebut.

Mengutip DW Indonesia pada Selasa (6/8/2019), ada lima prinsip yang harus diperhatikan masyarakat ketika mencari hidangan sehat dan mengandung gizi bagus.

Pertama, jangan makan buah saat perut kosong, terutama melon. Kedua, jangan mencampur pati dan protein. Ketiga, jangan mengkombinasikan pati dan makanan mengandung asam. Keempat, jangan mencampur beberapa tipe protein. Jangan konsumsi olahan susu saat perut kosong, terutama susu cair. 

Berikut 7 kombinasi makanan yang umum ditemukan, tetapi sesungguhnya kurang baik bagi tubuh kita.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Roti Lapis dan Kopi Instan

Sandwich atau roti lapis dan kopi adalah jenis sarapan yang sangat sering ditemukan. Bagi banyak orang, menu ini sudah jadi kebiasaan. Masalahnya, karbohidrat sederhana di dalam roti lapis mencegah kalsium di dalam keju untuk bisa dicerna dengan baik di usus, padahal kalsium adalah sesuatu yang baik bagi kesehatan kardiovaskular.

Jika ditambah kopi instan, tidak ada manfaatnya sama sekali bagi kesehatan. Solusinya: ganti kopi dengan teh hijau.

3 dari 8 halaman

2. Kentang dan Daging

Pati yang dikandung kentang memerlukan cairan alkalotis untuk mencernanya. Sementara protein di dalam daging memerlukan cairan pencernaan yang asam, tetapi jika dikombinasikan, kedua makanan ini tertimbun di dalam perut dan menyulut rasa mulas, bersendawa dan penumpukan gas.

4 dari 8 halaman

3. Pasta dan Daging Cincang

Kelenjar liur pada manusia menghasilkan amilase, yang mentransformasi pati di dalam pasta menjadi gula. Jika gula sederhana menyelubungi protein yang terdapat dalam daging, maka terbentuklah campuran kimia berbahaya yang bisa menyebabkan diabetes dan penyakit kardiovaskular.

5 dari 8 halaman

4. Produk Susu dan Nanas

Makanan asam, seperti nanas, mangga, buah asam dan lain-lain, membuat pencernaan berjalan lambat, terutama di pagi hari.

Selain itu, nanas mengandung ensim bromelain yang bisa menyebabkan keracunan jika dicampur dengan produk susu.

Bromelain juga menyebabkan susu mengental. Solusinya: campur aprikot atau prem kering dengan produk susu. Segar dan mudah diolah tubuh.

6 dari 8 halaman

5. Mentimun dan Tomat

Menurut riset, kombinasi mentimun dan tomat bisa mengganggu proses biokimia tubuh. Keduanya dapat menyulut proses pengapuran.

Selain itu, waktu pencernaan kedua sayuran ini berbeda. Jika dikombinasikan, malah mengganggu sistem pencernaan. Jadi, sebaiknya disantap secara terpisah.

7 dari 8 halaman

6. Teh dan Madu

Madu dinilai sebagai pemanis yang lebih sehat daripada gula. Namun dalam suhu tinggi, madu bisa bermasalah.

Madu yang lumer di dalam teh panas (dan dalam suhu tinggi terus menerus), misalnya di dalam termos, menyebabkan Hydroxymethylfurfural (HMF), yang merugikan tubuh.

Solusinya: nikmati madu dengan minuman dingin. Jika dengan kopi atau teh, sebaiknya, pada suhu antara 50-60 derajat Celcius dan dihabiskan dalam beberapa menit.

8 dari 8 halaman

7. Bir dan Kacang

Kombinasi camilan ini kerap ditemui jika orang menikmati waktu luang bersama teman. Makanan berkadar garam tinggi mengandung banyak sodium, sehingga tubuh kehilangan banyak cairan, dan orang cenderung jadi haus.

Akibatnya, orang akan minum lebih banyak lagi. Namun, bir justru mengandung kalori dalam jumlah cukup tinggi, bukan mineral seperti air yang dibutuhkan tubuh.

Zat dalam bir tersebut bisa menambah bobot badan. Solusinya: minum air putih atau air soda saja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.