Sukses

Kesaksian Turis di Bali: Gempa Getarkan Pintu dan Jendela, Kami Khawatir...

Sejumlah kerusakan dilaporkan terjadi akibat guncangan gempa Bali yang juga memicu kepanikan saat turis domestik dan asing dievakuasi dari hotel.

Liputan6.com, Jakarta - Lokasi gempa Bali Selasa ini merupakan wilayah yang banyak dihuni oleh wisatawan asing dari berbagai negara. Tak sedikit dari turis tersebut mengaku pertama kali merasakan gempa.

Turis asing asal Joondalup, Perth bernama Kate Avery salah satu yang jadi saksi langsung gempa tersebut.

"Pintunya dan kaca jendela bergetar. Kami khawatir mereka akan retak dan hancur," kata Kate Avery kepada 7NEWS Perth seperti dikutip Selasa (16/7/2019).

Warga Australia lainnya yang diberitakan situs tersebut, Connie dan Kelly Lucas mengaku gempa di Bali itu merupakan yang pertama dirasakannya di sana.

Gempa Bali bermagnitudo 6 yang mengguncang Kota Negara, Kabupaten Jembrana, pada pukul 07.18 WIB kini telah dimutakhirkan kekuatannya menjadi magnitudo 5,8 -- sejumlah media menyebut magnitudo 5,7.

Sejumlah kerusakan dilaporkan terjadi akibat guncangan gempa tersebut. Kepanikan pun terjadi saat para turis domestik maupun asing dievakuasi dari hotel saat lindu terjadi.

Gempa Bali ini merupakan lindu ketiga yang mengguncang wilayah Asia-Pasifik dalam beberapa hari terakhir.

Sebelumnya, guncangan bermagnitudo 7,2 menewaskan dua orang di Indonesia pada hari Minggu. Sore yang sama, gempa berkekuatan 6,6 melanda pantai di Western Australia yang getarannya juga dirasakan hingga tempat liburan populer lain seperti Broome.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Terdeteksi Pemantau Lindu AS hingga Eropa

Gempa bumi Bali yang berpusat di bawah laut hari Selasa ini, ternyata juga terdeteksi oleh badan pemantauan lindu Eropa, European-Mediterranean Seismological Centre (EMSC). Melalui situsnya, disebutkan bahwa getarannya menyebabkan kerusakan kecil dan mendorong penduduk dan pengunjung di pulau wisata untuk melarikan diri dari bangunan.

Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dan tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang berbasis di Hawaii atau badan pengawas gempa Indonesia.

"Pusat gempa berada 102 km barat daya ibu kota pulau Denpasar dan dalamnya 100 km," kata EMSC seperti dikutip dari Malay Mail, Selasa (16/7/2019).

Melalui akun Twitter resmi EMSC‏ @LastQuake, disebutkan pula perkiraan populasi di daerah yang terdampak gempa Bali mencapai 7,8 juta jiwa.

Selengkapnya di sini...

 

3 dari 3 halaman

Jadi Sorotan Berbagai Media Asing

Dari pantauan Liputan6.com pada hari Selasa, gempa Bali mendapat sorotan dari banyak outlet media global, tidak lama setelah laporan resmi BMKG disiarkan ke publik.

Situs berita asal Inggris, Express.co.uk mengangkat isu gempa Bali itu dengan judul "Bali earthquake: Tourists panic as holiday hotspot rocked by 'strong' 6.2 magnitude quake", yang menyorot kepanikan turis saat dilanda gempa magnitudo 6,2 sebelum direvisi oleh BKMG menjadi 5,8.

Dimuat pula kesaksian salah seorang turis asing --yang mengetwit-- keberadaan dirinya di sebuah hotel tepi pantai, dan sekilas langsung memperhatikan kondisi air laut, berjaga-jaga tentang kemungkinan potensi tsunami.

Sudut pandang pemberitaan serupa juga dimuat oleh situs berita asal Inggris lainnya, Daily Mail, yang menyebut ribuan turis dievakuasi dari berbagai hotel di kawasan pusat wisata Seminyak, segera setelah gempa Bali mengguncang.

Disebutkan pula bahwa banyak kesaksian turis menyebut getaran gempa dirasakan di wilayah Kuta, Seminyak, dan Ubud. Lindu disebut berguncang dalam getaran konstan selama sekitar 10 detik.

Baca selengkapnya di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.