Sukses

AS Ingin Capai Kesepakatan dengan Taliban Bulan September, Mampukah?

Amerika Serikat ingin mencapai kesepakatan potensial dengan Taliban Afghanistan pada bulan September.

Liputan6.com, Washington DC - Amerika Serikat ingin mencapai kesepakatan potensial dengan Taliban Afghanistan pada bulan September. Namun para analis dan pejabat Afghanistan skeptis bahwa kesepakatan komprehensif dapat dicapai jika pemerintah Afghanistan belum mengadakan pembicaraan langsung dengan Taliban, lapor VOA Indonesia dikutip Minggu (7/7/2019).

Menlu AS Mike Pompeo mengatakan bulan lalu, dalam kunjungannya ke Afghanistan dan kawasan itu, bahwa AS berharap kesepakatan damai di Afghanistan sebelum 1 September.

"Saya harap kita mencapai kesepakatan damai sebelum 1 September. Itu jelas merupakan misi kami," kata Pompeo kepada wartawan di Kabul.

"Kami telah membuat kemajuan nyata dan hampir siap untuk menyimpulkan rancangan naskah yang menguraikan janji Taliban untuk bergabung dengan sesama warga Afghanistan, dalam memastikan bahwa tanah Afghanistan tidak pernah lagi menjadi tempat persembunyian bagi teroris," tambah Pompeo.

Tetapi beberapa pakar meragukan bahwa kesepakatan komprehensif itu bisa dicapai bulan September.

Menlu AS, Pompeo juga mengatakan, AS telah menjelaskan kepada Taliban bahwa Amerika siap untuk menarik pasukannya dari Afghanistan, tetapi menekankan bahwa AS belum "menyetujui jadwal penarikan itu." 

Simak pula video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serangan Bom Mobil Taliban

Sementara itu, baru-baru ini Taliban diklaim telah meledakkan sebuah bom mobil dengan kekuatan besar di sebuah area di Kabul, Afghanistan, yang terdapat gedung-gedung militer dan pemerintah. Enam belas orang terbunuh, kata kementerian dalam negeri negara itu kepada Al Jazeera yang dikutip pada Selasa, 2 Juli 2019.

Bom meledak saat jam sibuk pada pagi hari, ketika jalan-jalan dipenuhi orang, melukai 105 di antaranya, termasuk 51 anak-anak dan 5 wanita, menurut keterangan dari otoritas pemerintah pada Senin lalu.

Mohammad Karim, seorang pejabat polisi yang berada di lokasi serangan, menyebut bom meledak dari sebuah truk bermuatan barang, di luar gedung kementerian pertahanan.

Setidaknya ada 5 militan Taliban di dalam kendaraan tersebut. Tiga di antaranya dilaporkan terlihat berlari ke sebuah bangunan tinggi yang terletak di dekat departemen teknik dan logistik kementerian pertahanan.

Atas serangan ini, polisi kemudian meluncurkan tembakan ke arah mereka dan pertempuran senjata berlangsung lebih dari 7 jam.

"Bentrokan berakhir dengan kematian kelima penyerang," kata juru bicara kementerian dalam negeri Nasrat Rahimi, seraya menambahkan bahwa lebih dari 210 orang diselamatkan selama operasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.