Sukses

Demi Uang Asuransi Rp 5,7 Miliar, Wanita Ini Nekat Potong Tangan

Wanita itu sengaja memotong tangannya dengan gergaji lantaran ingin mendapatkan uang dari klaim asuransi sebesar US$ 400 ribu atau setara dengan Rp 5,7 miliar.

Liputan6.com, Ljubljana - Seorang wanita di Slovenia dan kerabatnya ditahan oleh polisi. Sebab wanita tersebut secara nekat memotong tangannya sendiri dengan gergaji. Apa yang sebenarnya terjadi.

Dikutip dari laman Gulf News, Selasa (12/3/2019), wanita itu sengaja memotong tangannya dengan gergaji lantaran ingin mendapatkan uang dari klaim asuransi sebesar US$ 400 ribu atau setara dengan Rp 5,7 miliar.

Atas kasus penipuan ini, wanita berusia 21 tahun bersama saudaranya yang berumur 29 tahun terancam hukuman delapan tahun penjara.

"Dia dengan sengaja mengamputasi tangannya di pergelangan tangan dengan gergaji. Itu dolakukan karena ia berharap mendapat uang klaim dari asuransi," kata juru bicara kepolisian Valter Zrinski dalam konferensi pers.

Wanita itu diperkirakan telah merencanakan hal tersebut sejak lama. Bahkan ia sudah mendaftar asuransi ke lima perusahaan berbeda.

Semula ada empat orang yang ditangkap, tetapi dua dibebaskan. Wanita itu berharap mendapatkan sekitar Rp 5,7 miliar kompensasi dan pembayaran bulanan seumur hidup sekitar Rp 48 juta, kata polisi.

Para perempuan ini sengaja meninggalkan potongan tangan tersebut dan tidak membawanya ke rumah sakit. Mereka berharap bisa mendapatkan kompensasi tiga kali lipat untuk cacat permanen yang dialami.

Uang kompensasi asuransi bulanan yang diincar para perempuan ini memang terbilang besar, karena rata-rata pendapatan bulanan warga negeri itu adalah 1.000 euro atau sekitar Rp 16 juta.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pria Australia Bantu Istri Bunuh Diri

Seorang warga Australia Graham Robert Morant (69) dinyatakan bersalah dengan tuduhan membantu istrinya melakukan bunuh diri. Dia disebut akan mendapatkan pembayaran asuransi jiwa atas nama istrinya sebesar 1,4 juta dolar atau sekitar Rp 14 miliar.

Juri dalam persidangan di Pengadilan Brisbane, Australia, menyatakan Morant terbukti turut membantu istrinya Jennifer (56) membelikan generator yang akan digunakan untuk bunuh diri dengan cara melepaskan gas di dalam mobil yang tertutup rapat.

Dia juga dinyatakan bersalah karena terbukti menyarankan agar istrinya itu melakukan bunuh diri.

Dalam persidangan terungkap bahwa Jennifer memang menderita penyakit punggung kronis, depresi dan kecemasan.

Polisi menemukan Jennifer tewas di dalam mobilnya pada 30 November 2014. Kondisi mobil dalam keadaan tertutup dan ditemukan tulisan "Jangan berupaya menyadarkan saya".

Penyelidik menjelaskan, kursi belakang mobil dalam posisi terlipat ke bawah dan posisi generator berada di bagian bagasi.

Dalam persidangan juga disebutkan bahwa Morant berpeluang mendapatkan manfaat sebesar 1,4 juta dolar dari tiga polis asuransi jiwa, yang akan dibayarkan termasuk jika terjadi pemegang polis melakukan bunuh diri.

Terdakwa bersikukuh tidak bersalah dengan dalih sama sekali tak mengetahui rincian polis tersebut, meskipun dia satu-satunya ahli waris dalam asuransi istrinya itu.

Disebutkan, Morant menyampaikan ke istrinya bahwa dia ingin menggunakan uang itu membangun komunitas keagamaan di pedalaman Gold Coast.

Komunitas tersebut, katanya, akan dilengkapi dengan bunker tempat perlindungan saat menyambut kebangkitan seperti disebutkan dalam alkitab nasrani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.