Sukses

Senator AS Mengaku Diperkosa oleh Perwira Tinggi Militer AS

Seorang senator wanita AS mengaku menjadi korban pemerkosaan oleh perwira tinggi Angkatan Udara setempat.

Liputan6.com, Washington DC - Militer Amerika Serikat (AS) tengah kebakaran jenggot, sekaligus menjadi sorotan publik setempat, menyusul pengakuan Martha McSally, Senator Arizona dari kubu Republik, yang menjadi korban pemerkosaan oleh seorang perwira tinggi saat bertugas di Angkatan Udara. 

McSally, yang merupakan pilot pesawat tempur wanita AS pertama yang terbang dalam pertempuran, berbicara dalam sebuah sidang tentang penyerangan seksual di militer, demikian sebagaimana dikutip dari BBC pada Jumat (8/3/2019).

Dia mengklaim tidak berani melaporkan pemerkosaan karena merasa malu dan bingung. Kasus tersebut, menurut dia, memicu traumatik dan sempat tidak mempercayai institusi terkait.

McSally (52) berbicara pada Rabu, 6 Maret, selama sesi dengar pendapat dengan subkomite Senat Bersenjata, yang menampilkan para korban kekerasan seksual.

Pada 2017, hampir 6.800 serangan seksual dilaporkan terjadi di tubuh militer Amerika Serikat, atau naik sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya.

Di pengadilan, McSally mengatakan bahwa kesaksiannya bertujuan memberikan kekuatan bagi para korban pemerkosaan lainnya, untuk berani mengungkap mimpi buruknya.

Mengaku Malu dan Bingung

"Saya menyalahkan diri saya sendiri. Saya malu dan bingung," katanya. "Para pelaku menyalahgunakan posisi kekuasaan mereka dengan cara yang menindas. Dalam satu kasus, saya dimangsa dan diperkosa oleh seorang perwira senior.

McSally mengatakan dia berusaha bertahun-tahun kemudian untuk berbagi pengalamannya dengan para perwira senior, tetapi mengatakan selalu diberi "tanggapan yang sama sekali tidak memadai".

"Saya hampir berpisah dari Angkatan Udara pada 18 tahun pengabdian karena rasa putus asa," katanya. "Seperti banyak korban, saya merasa institusi ini memperkosaku lagi."

Di lain pihak, seorang juru bicara Angkatan Udara AS mengatakan, "Tindakan kriminal yang dilaporkan sekarang oleh Senator McSally, menodai kehormatan profesi seorang penerbang."

"Kami terkejut dan sangat menyesal atas apa yang dialami Senator McSally, dan kami berempati untuknya serta semua korban kekerasan seksual," lanjutnya dalam sebuah pernyataan resmi.

Meski begitu, belum ada pernyataan lebih lanjut dari pihak Angkatan Udara AS dalam menyikapi kasus ini. 

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beberapa Kali Menjadi Korban Pelecehan Seksual

Martha McSally mengabdi selama 26 tahun di Angkatan Udara AS dan naik ke pangkat kolonel, sebelum pensiun pada 2010.

Dia kemudian terpilih untuk dua masa jabatan di Dewan Perwakilan Rakyat AS, sebelum menjadi senator pada Januari lalu.

Ini bukan pertama kalinya McSally berbicara tentang menjadi korban pelecehan seksual. Tahun lalu, saat mencalonkan diri untuk Senat, dia mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa pelatih atletik sekolah menengahnya telah menekan untuk berhubungan seks dengannya ketika berusia 17 tahun.

Sebelumnya, dia juga mengatakan telah dilecehkan secara seksual saat bertugas di militer. Pada bulan Januari, seorang senator wanita lainnya mengatakan dia telah diperkosa.

Joni Ernst, seorang veteran perang Angkatan Darat, mengatakan bahwa dia dilecehkan secara seksual oleh kekasihnya yang bersikap kasar, ketika dia masih berstatus mahasiswa di Iowa State University.

Kepada Bloomberg, McSally mengatakan bahwa dia tidak melaporkan kejadian itu ke polisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.