Sukses

Ini Pria Paling Tua yang Dihukum Mati di Texas

Pria berusia 70 tahun di Texas Amerika Serikat dihukum mati pada Kamis, 28 Februari 2019. Atas kasus apa sampai ia harus dihukum berat?

Liputan6.com, Austin - Billie Wayne Coble, pria berusia 70 tahun di Texas Amerika Serikat (AS), dieksekusi pada Kamis 28 Februari 2019. Ia dijatuhi hukuman mati atas kasus pembunuhan yang dilakukan kepada tiga orang pada 1989.

Coble dihukum dengan suntik mati pada Kamis sore di Texas death chamber --sebuah tempat khusus yang disediakan untuk mengeksekusi narapidana. Proses tersebut dijalani pascapengadilan menolak banding.

Coble adalah seorang veteran Perang Vietnam, yang dihukum karena membunuh saudara iparnya Bobby Vicha yang merupakan perwira kepolisian Kota Waco. Selain itu ia juga membunuh kedua orangtua Vicha, bernama Robert dan Zelda. Demikian sebagaimana dikutip dari Channel News Asia, Jumat (1/3/2019).

Ia menjadi orang paling tua yang pernah dieksekusi di Texas, AS, sejak Negeri Paman Sam mengembalikan hukuman mati pada 1976. Orang tertua yang pernah dihukum mati di AS adalah Walter Moody (83), seorang pelaku bom di Alabama. Hukuman terhadap Moody diberikan baru tahun lalu.

Sudah menjadi kebiasaan di AS, di mana narapidana dapat mendekam lama di penjara hingga mendapatkan putusan pengadilan.

Tidak hanya Coble yang terpaksa menunggu keputusan sekitar 30 tahun. Hingga saat ini, terdapat 30 narapidana yang telah mendekam lebih dari 25 tahun di penjara Texas menunggu putusan hakim, sebagaimana dilaporkan oleh Texas Tribune.

 

Simak pula video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keliru Dibui 38 Tahun, Pria Ini Dapat Ganti Rugi Rp 294 Miliar

Amerika Serikat seolah identik dengan kurungan lama sebelum narapidana mendapatkan putusan final pengadilan. Pekan lalu, pria yang telah dipenjara 38 tahun di Kota Simi Valley, California selatan mendapatkan ganti rugi senilai US$ 21 juta (setara Rp 294 miliar). Ia tidak terbukti membunuh seorang wanita dan seorang putranya yang berusia empat tahun; sebagaimana yang dituduhkan padanya pada tahun 1978.

Craig Coley (71) dibebaskan dari penjara pada 2017 setelah ia mendapat pengampunan oleh Gubernur Jerry Brown, yang mengatakan bahwa bukti DNA dan investigasi ulang terhadap kasus pembunuhan di Simi Valley, membuktikan bahwa ia tidak bersalah, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times.

Otoritas Simi Valley mengatakan pada Sabtu 23 Februari, bahwa kesepakatan ganti rugi tersebut akan memitigasi proses hukum yang panjang, mahal dan tidak perlu atas tudingan salah terhadap sebuah kasus pembunuhan.

Simi Valley akan menanggung sekitar US$ 4,9 juta (sekitar Rp 68,5 miliar) dari total ganti rugi, sementara sisanya diperkirakan akan dibayar oleh asuransi dan sumber lainnya, kata para pejabat setempat.

Di lain pihak, otoritas negara bagian California menyetujui pembayaran terpisah yang jauh lebih kecil tahun lalu.

Gubernur Brown menyetujui ganti rugi senilai US$ 1,95 juta (setara Rp 27,2 miliar) untuk Coley, di mana besaran tersebut dihitung sebesar US$ 140 (setara Rp 1,9 juta) untuk setiap hari berada di balik jeruji besi.

Ganti rugi tersebut, menurut pengamat, menandai pembayaran terbesar oleh Dewan Kompensasi Korban nasional, dan menjadi kasus pertama pada situasi hukum yang keliru.

Ron Kaye, seorang pengacara yang mewakili Coley, mengatakan ganti rugi tersebut bisa menjadi sarana mengembalikan nama baik yang tercoreng oleh tudingan pembunuhan terhadap kliennya.

"Meskipun sejujurnya, tidak ada nominal yang mampu mengkompensasi masa-masa ketika klien kami berada di balik penjara, sebuah rentang waktu yang terbuang sia-sia," jelas Kaye.

"Dia sekarang dapat menjalani sisa hidupnya, yang kami harap akan berjalan dengan baik di masa depan, dengan jaminan keamanan yang layak diterimanya," lanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.