Sukses

23-2-1919: Benito Mussolini Mendirikan Partai Fasis Italia

Hari ini, tepat satu abad lalu, Benito Mussolini mendirikan Partai Fasis Italia yang menjadi musuh Perang Dunia II.

Liputan6.com, Roma - Benito Mussolini, seorang veteran Italia di Perang Dunia I dan penerbit koran-koran Sayap Kiri, memutuskan hubungan dengan kelompok Sosialis di negaranya, dan mendirikan Fasci di Combattimento nasionalis, partai fasis yang kelak menjadi salah satu musuh besar pada Perang Dunia II.

Partai tersebut dinamai sesuai dengan revolusi petani Italia yang berlangsung pada Abad ke-19, dan diresmikan tepat seratus tahun lalu, demikian Today in History dikutip dari History.com pada Jumat (22/2/2019).

Umum dikenal sebagai Partai Fasis, Mussolini mengarahkan organisasi sayap kanan baru itu untuk mepromosikan nasionalisme Italia, menetapkan kebijakan kemeja hitam sebagai seragam kebanggaan, dan meluncurkan aksi terorisme dan intimidasi terhadap lawan-lawan kirinya.

Pada Oktober 1922, Mussolini memimpin pawai kelompok Fasis di Roma, di mana Raja Emmanuel III, yang kurang percaya pada pemerintahan parlementer Italia, memintanya untuk membentuk pemerintahan baru.

Awalnya, Mussolini, yang mengangkat diri sebagai pemimpin tiga anggota Fasis di kabinet, bekerja sama dengan parlemen Italia. Namun, propagandanya berhasil membuat organisasi kepolisian tunduk padanya, dan dengan cepat mengantarkannya sebagai diktator Negeri Pizza.

Pada 1924, kritik pihak sosialis berhasil dibungkam, dan pada Januari 1925, Mussolini secara resmi memproklamirkan negara Fasis. Dia maju sebagai pemimpin nasional dengan nama Il Duce, atau "Ketua Agung".

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Satu Per Satu Kekalahan Menimpa Fasis Italia

Mussolini meminta mantan sekutu Barat Italia untuk membuat perjanjian baru, tetapi invasi brutalnya pada 1935 di Ethiopia mengakhiri semua harapan aliansi dengan negara-negara demokrasi.

Pada 1936, Mussolini bergabung dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler untuk mendukung pasukan Nasionalis Francisco Franco dalam Perang Saudara Spanyol.

Koalisi itu mendorong penandatanganan kerja sama dalam kebijakan luar negeri antara Italia dan Jerman Nazi pada 1937.

Meskipun revolusi Nazi Adolf Hitler mengikuti model kebangkitan Mussolini dan Partai Fasis Italia, namun fasisme tersebut lambat laun menunjukkan kelemahan dalam sumbu Berlin-Roma selama Perang Dunia II.

Pada Juli 1943, kegagalan upaya perang Italia dan invasi cepat Sekutu ke daratan negara tersebbyt, menyebabkan pemberontakan di dalam Partai Fasis.

Dua hari setelah jatuhnya Palermo ke tangan Sekutu pada 24 Juli 1943, Dewan Agung Fasis menolak kebijakan yang ditentukan oleh Hitler melalui Mussolini. Selanjutnya pada 25 Juli di tahun yang sama, Il Duce ditangkap.

Marsekal Fasis Pietro Badoglio mengambil alih kendali pemerintah Italia, dan pada bulan September, negara itu menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Delapan hari kemudian, pasukan komando Jerman membebaskan Mussolini dari penjara di Pegunungan Abruzzi, dan ia kemudian dijadikan pemimpin boneka Italia utara yang dikontrol Jerman.

Dengan jatuhnya Nazi Jerman pada April 1945, Mussolini ditangkap oleh partisan Italia dan pada 29 April dieksekusi oleh regu tembak, bersama dengan istrinya Clara Petacci, setelah pengadilan militer singkat.

Jasad keduanya dibawa ke Milan, digantung dengan kaki di tas, dan disaksikan secara terbuka di sebuah lapangan umum.

Sementara itu, tanggal yang sama pada 303, Kaisar Romawi Diokletianus memulai kebijakannya menganiaya orang-orang Kristen, dan meruntuhkan gereja di Nicomedia.

Lalu, pada 1782, pengajian paten insinyur James Watt terhadap gerakan putar untuk mesin uap (peralatan matahari-dan-planetnya) dikabulkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.