Sukses

Kisah Pilu Pengungsi Suriah yang Kehilangan 7 Anak di Kebakaran Kanada

Kebakaran rumah di Kanada menyebabkan sebuah keluarga pengungsi Suriah kehilangan nyawa tujuh orang anaknya.

Liputan6.com, Halifax - Kenyataan suram menghampiri keluarga Barho setelah tujuh anaknya tewas dalam sebuah kebakaran rumah di Kota Halifax, Provinsi Nova Scotia, Kanada.

Keluarga Suriah itu mendapat suaka di Kanada pada 2017, setelah melarikan diri dari perang saudara yang menghancurkan negara asal mereka, demikian sebagaimana dikutip dari CNN pada Kamis (21/2/2019).

Kebakaran itu terjadi pada Selasa 19 Februari 2019 dini hari, kata Kepolisian Daerah Halifax dalam sebuah pernyataan. Seorang tetangga mengatakan dia mendengar suara keras saat api mulai berkobar.

"Saya melompat dari tempat tidur dan melihat ke luar jendela belakang. Hal yang bisa saya lihat hanyalah nyala api keluar dari pintu dapur, dan membakar sebagian besar geladak mereka," ujar Danielle Burt kepada CBC.

"Itu terjadi sangat cepat. Rumah itu terbakar api dengan cepat," lanjutnya.

Sang ayah, Ebraheim Barho, terluka parah ketika berusaha menyelamatkan anak-anaknya, dan kini dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.

"Dia masih belum sadarkan diri," ujar East Hants, petugas HEART Society, relawan pengungsi yang mensponsori keluarga mersebut di Nova Scotia.

Sang ibu, Kawthar Barho, berhasil melarikan diri dari kebakaran tanpa terluka, tetapi tampak terguncang karena kehilangan anak-anaknya.

"Dia merasa sulit untuk menerima apa yang telah terjadi, dia hanya mengulangi nama anak-anaknya berulang kali, dan meminta untuk bertemu dengan mereka," kata Natalie Horne, anggota HEART Society lainnya, kepada stasiun televisi CBC.

Dalam siaran resminya, HEART Society menulis bahwa selama satu setengah tahun terakhir, seluruh anak Barho bisa kembali menikmati hidup seperti pada umumnya: pergi ke sekolah, mengendarai sepeda, berenang, memiliki teman, berlari di halaman, merayakan pesta ulang tahun dan bergaul dengan tetangga sebaya.

"Kebakaran menyudahi hari-hari bahagia yang singkat itu."

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Disambut dengan Hangat

Kembali pada September 2017, keluarga Barho menerima sambutan hangat ketika mereka pertama kali datang ke Kanada.

Sebuah video yang diunggah di YouTube memperlihatkan bagaimana keluarga Barho menuruni eskalator Bandara Internasional Halifax, disambut hangat oleh sebuah kerumunan kecil.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang telah berupaya keras menjadikan Kanada tempat yang ramah bagi para pengungsi, menyatakan belasungkawa dalam sebuah twit.

Aksi simpati juga dilakukan oleh warga setempat dengan memulai penggalangan dana online melalui GoFundMe, beberapa saat setelah berita kebakaran twersebut menyebar.

Hingga Rabu sore, aksi tersebut berhasil mengumpulkan lebih dari 279 ribu dolar Kanada (setara Rp 2,9 miliar), yang akan digunakan untuk membantu biaya pemakaman, perawatan korban yang masih hidup, dan membangunkan rumah pengganti yang layak.

Banyak orang berdatangan untuk meletakkan bunga sebagai tanda bela sungkawa di depan lokasi bekas kebakaran. Doa bersama juga dilakukan di sana, selama dua hari berturut-turut sejak tragedi tersebut.

"Saya tidak bisa berkata-kata, tentu sangat menyedihkan seorang ibu kehilangan seluruh anaknya," kata Melissa Hawks, salah satu tetangga kepada CBC.

"Saya harap dia tahu bahwa seluruh warga di sini akan selalu ada untuknya, dan saya juga berharap seiring waktu dia akan bisa kembali kuat," lanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.