Sukses

Blok Apartemen Roboh Akibat Perang di Aleppo, 11 Orang Tewas

Sebuah blok apartemen sisa perang di Aleppo roboh, menyebabkan 11 orang tewas tertimpa reruntuhan.

Liputan6.com, Aleppo - Setidaknya 11 orang, termasuk empat anak kecil, dilaporkan tewas setelah sebuah blok apartemen roboh di Aleppo, Suriah, pada Sabtu 2 Februari.

Satu orang bocah berhasil ditarik keluar hidup-hidup dari reruntuhan blok berlantai lima, yang rusak akibat perang, setelah tim penyelamat bekerja menyingkirkan blok-blok ventilasi yang menguburnya, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Minggu (3/1/2019).

Anak tersebut adalah satu-satunya yang selamat dari insiden yang terjadi di kawaasan Salaheddin, di mana sebelumnya dikuasai pemberontak, lapor kantor berita resmi SANA.

Saleheddin dibom berat sebelum tentara menyerbu distrik-distrik pemberontak dengan dukungan Rusia pada akhir 2016.

Banyak bangunan di sekitar reruntuhan blok apartemen itu masih memiliki tanda-tanda sisa pertempuran empat tahun lalu di wilayah utara Suriah, di mana kini kian mendekati ambang kehancuran.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperkirakan biaya pembangunan kembali perumahan dan infrastruktur yang hancur di Suriah, berkisar antara US$ 300 miliar hingga US$ 400 miliar.

Tetapi bulan lalu, AS memperingatkan bahwa menggulingkan presiden Bashar al-Assad bukan lagi tujuan utama Washington, di mana hal itu berarti bahwa kemungkinan tidak akan ada lagi sumbangan dana tanpa reformasi mendasar di Suriah.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

AS Mulai Tarik Pasukan Militer

Sementara itu, AS baru-baru ini mengirimkan pasukan tambahan ke Suriah.

Hal tersebut dilakukan untuk memberikan perlindungan bagi tentara yang tersisa, saat ditarik dari negara yang telah berkonflik delapan tahun itu.

Pasukan tambahan dibutuhkan untuk memastikan bahwa pemindahan peralatan dan pasukan berjalan dengan aman, baik melalui darat maupun udara. Demikian, sebagaimana dikutip dari CNN.

Penarikan pasukan AS dilakukan sesuai instruksi dari Donald Trump, yang ingin menarik seluruh militernya dari negara yang dipimpin oleh Bashar al-Assad.

Selama beberapa bulan terakhir, jumlah pasukan AS yang dikerahkan untuk melawan ISIS serta membantu pasukan lokal, berkisar 2.000 hingga 2.500. Jumlah tersebut tersebar di Suriah bagian utara, timur, dan selatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.