Sukses

Seperti Pembunuhan di Bekasi, 5 Kasus Kematian Satu Keluarga Ini Jadi Sorotan

Kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi telah menggemparkan Tanah Air. Rupanya, peristiwa semacam ini pernah terjadi di negara lain. Ini ulasannya.

Liputan6.com, Bekasi - Belum lama ini masyarakat Bekasi, Jawa Barat dihebohkan dengan penemuan jenazah satu keluarga yang tewas mengenaskan.

Polda Metro Jaya menangkap HS, pria yang diduga jadi pelaku pembunuhan satu keluarga tersebut.

Serangkaian alat bukti kuat mengarah kepada HS sebagai pelaku pembunuhan satu keluarga. Sejumlah harta benda milik korban keluarga Gaban Nainggolan (38) juga masuk dalam penguasaan HS.

HS mengaku nekat membunuh satu keluarga di Bekasi lantaran kerap dimarahi korban. Pelaku mengatakan, Gaban Nainggolan (38) dan istrinya, Maya Boru Ambarita, kerap menyebutnya sebagai orang tak berguna saat mengelola kos-kosan milik pasangan suami-istri itu.

Tak hanya di Bekasi, kisah pembunuhan sadis juga pernah terjadi di sejumlah negara dan jadi sorotan. Berikut di antaranya, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (16/11/2018):

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Akhiri Hidup Setelah Bunuh Satu Keluarga

Seorang pria di Kota Phoenix, Negara Bagian Arizona, Amerika Serikat melakukan pembantaian sadis terhadap satu keluarga yang di tinggal di dekat rumahnya pada Oktober 2013 silam.

Di tempat kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Salah satunya senjata api shootgun yang ditemukan di samping jasad pelaku. Adapun nama keempat korban, yakni Bruce Moore (66); putri Bruce, Renee Moore (36); menantu Bruce atau suami Reene, Michael Moore (42); dan cucu Bruce, Shannon Moore (17).

Pejabat Kepolisian Phoenix, Tommy Thompson, menyatakan pihaknya kesulitan untuk menyelidiki kasus ini, terutama dalam mengungkap motif pembantaian. Sebab pelakunya tewas.

3 dari 6 halaman

2. Bunuh Diri demi Menghindari 'Kiamat'

Suatu hari di Bulan September 2014, suara teriakan seorang nenek menguak kejadian mengerikan di balik sebuah pintu yang terkunci.

Di sebuah kamar rumah yang terletak di Springville, Utah, Amerika Serikat, satu keluarga ditemukan tak bernyawa.

Jasad kaku ayah, ibu, dan 3 anak yang masih remaja tanggung terbaring di atas tempat tidur. Polisi yang menyelidiki kematian mereka tak menemukan tanda-tanda kekerasan.

Polisi justru menemukan cangkir berisi cairan mencurigakan di sebelah masing-masing jasad.

Polisi juga menemukan surat lama yang ditulis oleh Kristi, yang ditujukan pada Dan Lafferty, pelaku pembunuhan sejumlah anggota keluarganya -- istri kakak dan putrinya yang baru berusia 15 bulan -- 'atas nama Tuhan'.

"Diduga mereka khawatir tentang kiamat yang tertunda," kata Finlayson seperti dimuat News.com.au.

Polisi percaya bahwa Benjamin Strack adalah yang terakhir tewas. Sebab, ia satu-satunya anggota keluarga yang jasadnya tidak ditutupi selimut.

4 dari 6 halaman

3. Ibu Bunuh Keluarga Demi Asuransi

Susan Hendricks membunuh ketiga putranya, mantan suami, juga ibu tirinya, demi mendapatkan uang dari perusahaan asuransi atas nama keluarganya itu.

Liberty, Carolina Selatan, Amerika Serikat, itu menghabisi kelima anggota keluarganya dengan senjata api, pada Oktober 2011.

Setelah menghabisi seluruh anggota keluarganya, Hendricks melaporkan kejadian itu ke polisi. Dalam laporannya, Hendricks menuduh anak sulungnya sebagai pelaku pembunuhan sebelum bunuh diri.

Kejahatannya terungkap, setelah polisi melakukan investigasi dan menginterogasi kerabat dekatnya. Salah satu kerabat dekatnya yakin bahwa motif Hendricks tak lain adalah premi asuransi atas nama semua anggota keluarganya.

Hendricks akhirnya ditahan dengan tuduhan melakukan pembunuhan terencana, menggunakan, dan memiliki senjata api tanpa izin.

 

5 dari 6 halaman

4. Bunuh 14 Anggota Keluarga Lalu Gantung Diri

Sebuah rumah di Thane, India menjadi ajang pertumpahan darah pada Minggu 28 Februari 2016. Di sana, Husnain Anwar Warekar diduga kuat membunuh 14 anggota keluarganya, termasuk 8 anak.

Sebelum menggunakan pisau untuk mengakhiri nyawa para korban, pria 35 tahun tersebut mencampurkan obat penenang ke makanan yang disantap anggota keluarganya. Serangan yang dilakukan Warekar dimulai setelah para korbannya tertidur.

Menurut juru bicara Kepolisian Thane, Gajanan Kabdule, para korban termasuk istri Warekar yang berusia 28 tahun dan dua putrinya yang berusia antara 3 bulan dan 6 tahun.

Tersangka juga diduga membunuh ayah (65) dan ibu (55) serta 3 saudarinya yang berusia 28 hingga 34 tahun. Keponakannya yang berusia 6 tahun juga menjadi sasaran.

6 dari 6 halaman

5. Pria AS Bunuh 9 Orang Termasuk Ibu Kandung

Pengadilan Kota Phoenix di negara bagian Arizona, Amerika Serikat (AS), menyatakan seorang pria bersalah atas sembilan pembunuhan yang dilakukan dalam waktu tiga minggu.

Dilansir dari laman BBC, pria berusia 35 bernama Cleophus Cooksey itu ditangkap pada 17 Desember lalu, sesaat setelah membunuh ibu kandung dan ayah tirinya dengan senjata api.

Dalam penangkapan terkait, polisi juga menemukan fakta bahwa Cooksey membunuh tujuh korban lainnya dengan senjata api yang sama, yakni sebuah pistol prototipe.

Menurut laporan resmi kepolisian setempat, belum ditemukan motif di balik sederet pembunuhan yang dilakukan oleh Cooksey, termasuk hubungan antara pelaku dan korban. Selain itu, selama masih dilakukan investigasi lanjutan terhadap pembunuhan terkait, ada kemungkinkan korban pembunuhan lainnya yang belum terungkap.

Cooksey sendiri tercatat sebagai seorang residivis yang sebelumnya pernah dijatuhi hukuman penjara selama 16 tahun, atas kasus pembunuhan dan perampokan bersenjata yang dilakukannya di penghujung usia remaja. Ia dibebaskan pada Juli 2017 lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.