Sukses

Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid (kanan) dan teman-temannya membawa perahu yang terbuat dari botol plastik bekas di sebuah pantai di Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Zeid menggunakan 700 botol plastik bekas menjadi sebuah perahu. (AFP/SAID KHATIB)
1/7

Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid (kanan) dan teman-temannya membawa perahu yang terbuat dari botol plastik bekas di sebuah pantai di Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Zeid menggunakan 700 botol plastik bekas menjadi sebuah perahu. (AFP/SAID KHATIB)

Selengkapnya
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid memperbaiki perahunya yang terbuat dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Zeid menyulap ratusan botol plastik bekas menjadi perahu untuk melaut demi menghidupi keluarganya (AFP/SAID KHATIB)
1/7

Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid memperbaiki perahunya yang terbuat dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Zeid menyulap ratusan botol plastik bekas menjadi perahu untuk melaut demi menghidupi keluarganya (AFP/SAID KHATIB)

Selengkapnya
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid memperbaiki perahunya yang terbuat dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Zeid menggunakan lem dan jaring bekas untuk mengikat botol menjadi perahu kecil. (AFP/SAID KHATIB)
1/7

Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid memperbaiki perahunya yang terbuat dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Zeid menggunakan lem dan jaring bekas untuk mengikat botol menjadi perahu kecil. (AFP/SAID KHATIB)

Selengkapnya
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid dan teman-temannya menaiki perahu yang terbuat dari ratusan botol plastik bekas di sebuah pantai di Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Perahu itu bisa mengangkut delapan nelayan ke tengah laut. (AFP/SAID KHATIB)
1/7

Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid dan teman-temannya menaiki perahu yang terbuat dari ratusan botol plastik bekas di sebuah pantai di Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Perahu itu bisa mengangkut delapan nelayan ke tengah laut. (AFP/SAID KHATIB)

Selengkapnya
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid dan teman-temannya membawa perahu yang terbuat dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Perahu itu bisa melakukan perjalanan sejauh beberapa ratus meter dari lepas pantai. (AFP/SAID KHATIB)
1/7

Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid dan teman-temannya membawa perahu yang terbuat dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Perahu itu bisa melakukan perjalanan sejauh beberapa ratus meter dari lepas pantai. (AFP/SAID KHATIB)

Selengkapnya
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid dan teman-temannya membawa perahu dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Setiap hari, Zeid menghasilkan uang sebanyak 5-11 dolar untuk 7 kg ikan yang berhasil ditangkap. (AFP/SAID KHATIB)
1/7

Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid dan teman-temannya membawa perahu dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Setiap hari, Zeid menghasilkan uang sebanyak 5-11 dolar untuk 7 kg ikan yang berhasil ditangkap. (AFP/SAID KHATIB)

Selengkapnya
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid memperbaiki perahunya yang terbuat dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Sejak Israel memblokade Gaza, banyak warga yang kehilangan mata pencaharian dan beralih profesi. (AFP/SAID KHATIB)
1/7

Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid memperbaiki perahunya yang terbuat dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Sejak Israel memblokade Gaza, banyak warga yang kehilangan mata pencaharian dan beralih profesi. (AFP/SAID KHATIB)

Selengkapnya
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid (kanan) dan teman-temannya membawa perahu yang terbuat dari botol plastik bekas di sebuah pantai di Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Zeid menggunakan 700 botol plastik bekas menjadi sebuah perahu. (AFP/SAID KHATIB)
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid memperbaiki perahunya yang terbuat dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Zeid menyulap ratusan botol plastik bekas menjadi perahu untuk melaut demi menghidupi keluarganya (AFP/SAID KHATIB)
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid memperbaiki perahunya yang terbuat dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Zeid menggunakan lem dan jaring bekas untuk mengikat botol menjadi perahu kecil. (AFP/SAID KHATIB)
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid dan teman-temannya menaiki perahu yang terbuat dari ratusan botol plastik bekas di sebuah pantai di Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Perahu itu bisa mengangkut delapan nelayan ke tengah laut. (AFP/SAID KHATIB)
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid dan teman-temannya membawa perahu yang terbuat dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Perahu itu bisa melakukan perjalanan sejauh beberapa ratus meter dari lepas pantai. (AFP/SAID KHATIB)
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid dan teman-temannya membawa perahu dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Setiap hari, Zeid menghasilkan uang sebanyak 5-11 dolar untuk 7 kg ikan yang berhasil ditangkap. (AFP/SAID KHATIB)
Nelayan Palestina, Mouad Abu Zeid memperbaiki perahunya yang terbuat dari botol plastik bekas di pantai Rafah, Jalur Gaza, 14 Agustus 2018. Sejak Israel memblokade Gaza, banyak warga yang kehilangan mata pencaharian dan beralih profesi. (AFP/SAID KHATIB)

FOTO: Demi Bertahan Hidup, Nelayan Gaza Buat Perahu dari Ratusan Botol

Seorang nelayan miskin di Jalur Gaza, Palestina, menyulap ratusan botol plastik bekas menjadi sebuah perahu untuk mencari nafkah.
Editor:
Arny Christika Putri
Photographer:
Liputan6.com

Foto Terkini

Pemain belakang timnas Indonesia U-23, Komang Teguh Trisnanda (tengah) merayakan golnya ke gawang Australia U-23 pada penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifah, Qatar, Kamis (18/4/2024). (Dok: PSSI)5
Bola
Tandukan Komang, Tundukkan Australia U-23
Timnas Indonesia U-23 menjalani laga lanjutan penyisihan Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah Bin Khalifah, Qatar, Kamis (18/4/2024). Kali ini, timnas Indonesia U-23 melawan Australia U-23. Laga ini dimenangkan timnas Indonesia U-23 dengan skor 1-0. Sundulan Komang Teguh Trisnanda menjadi penentu kemenangan timnas Indonesia U-23 atas Australia U-23.
Seorang petugas pemilu membawa Mesin Pemungutan Suara Elektronik (EVM) ke sebuah tempat pemungutan suara dari sebuah kapal di Lohore Chapori di distrik Golaghat, di negara bagian Assam, India pada tanggal 18 April 2024. (Biju BORO/AFP)8
Global
Melihat Pendistribusian Mesin Pemungutan Suara Elektronik pada Pemilu India
Hampir satu miliar orang India akan memberikan suara mereka untuk memilih pemerintahan baru. Warga India akan menentukan pilihan politiknya dalam pemungutan suara parlemen selama enam minggu ke depan yang dimulai pada tanggal 19 April 2024. Pemungutan suara akan dilakukan dalam tujuh tahap, dimulai pada 19 April dan berakhir pada 1 Juni 2024. Pemilu di India mendapat sorotan sebagai yang terbesar dan termahal di dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara saat memberikan keterangan di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)6
Bisnis
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Tegaskan Nilai Tukar Rupiah Masih Aman
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah memastikan pelemahan nilai tukar tidak hanya dialami rupiah. Pelemahan rupiah disebabkan oleh situasi global yang memburuk diantaranya situasi yang memburuk di Timur tengah. Di sisi lain, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa di tengah munculnya ketegangan antara Iran dan Israel, kepercayaan investor terhadap ketahanan ekonomi Indonesia masih baik.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved