Sukses

Hamas dan Israel Saling Serang di Gaza, Sejumlah Bangunan Rusak

Hamas dan Israel saling serang pada Selasa 19 Juni malam dan Rabu 20 Juni pagi waktu setempat.

Liputan6.com, Gaza - Hamas menembakkan sejumlah roket dari Gaza ke Israel pada Selasa 19 Juni malam dan Rabu 20 Juni 2018 pagi waktu setempat.

Hal itu memicu aksi balasan dari Israel yang menyerang pos-pos Hamas menggunakan jet tempur di Gaza. Demikian seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Rabu (20/6/2018).

Tiga dari belasan roket yang ditembakkan Hamas mendarat di wilayah pemukiman Israel selatan dekat Gaza pada Selasa 19 Juni malam dan Rabu 20 Juni pagi. Tak ada warga yang menjadi korban, namun sejumlah bangunan dan kendaraan mengalami kerusakan.

Sementara itu, juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) melaporkan bahwa sekitar tujuh roket yang ditembakkan Hamas berhasi dicegat dengan menggunakan sistem pertahanan udara Iron Dome. Sedangkan tiga lainnya mendarat di wilayah Gaza.

Juru bicara IDF menambahkan, sebagai aksi balasan atas serangan terbaru itu, Angkatan Udara Israel menyerang 25 pos-pos Hamas sepanjang malam kemarin. Belum diketahui apakah serangan itu mengakibatkan korban luka atau jiwa, baik di pihak Hamas atau warga sipil Gaza.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyusul Insiden Layang-Layang Api

Saling serang itu terjadi beberapa hari usai insiden layang-layang api di perbatasan Israel - Gaza.

Dikutip dari VOA Indonesia, Senin (18/6/2018), Israel menuduh warga Gaza anggota Hamas menerbangkan layang-layang dengan mengikatkan kain yang terbakar dan diarahkan ke ladang pertanian di lebih dari 12 lokasi milik Israel pada Sabtu, 16 Juni 2018. Tujuannya, untuk membakar ladang tersebut.

Merespons insiden itu, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) menyerang kendaraan sebuah kendaraan milik warga Gaza yang dituding menerbangkan layang-layang ke wilayah mereka. Diduga, warga Gaza itu tewas.

IDF juga disebut akan melakukan penyerangan yang lebih rutin ke pos-pos Hamas sebagai langkah balasan atas serangan layang-layang tersebut.

Kendati demikian, Menteri Kerjasama Regional Israel mengatakan bahwa "tidak pernah ada ide" disuarakan di kabinet untuk menembaki warga Palestina yang menerbangkan layang-layang terbakar ke Israel.

"Kami juga tidak membunuh mereka yang meluncurkan layang-layang," kata Hanegbi.

Tapi, Hanegbi mengatakan, "Kabinet tetap mendukung posisi pasukan keamanan, dan selama hal itu terus terjadi, kami akan semakin banyak membom aset Hamas."

Dalam beberapa pekan terakhir, orang-orang Palestina mengirim layang-layang yang diikatkan dengan bara api batu bara atau kain terbakar di perbatasan Gaza untuk membakar lahan pertanian dan hutan. Beberapa layang-layang lain dilaporkan membawa alat peledak kecil.

Di sisi lain, setidaknya 127 warga Palestina telah tewas oleh pasukan Israel selama demonstrasi massa di sepanjang perbatasan Gaza sejak 30 Maret. Dan, orang-orang yang mengirim layang-layang di pagar percaya mereka telah menemukan senjata baru yang efektif untuk membalas aksi agresif pasukan Israel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.