Sukses

Obesitas hingga Kecelakaan, Ini 6 Hal yang Bisa Terjadi Jika Anda Kurang Tidur

Liputan6.com, Jakarta - Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus tercukupi. Berbagai masalah akan menghantui seseorang apabila kekurangan waktu tidur, pasalnya badan yang lelah setelah beraktivitas seharian membutuhkan energi baru untuk menghadapi hari esok.

Menurut American Academy of Sleep (AASM), sekitar 1 dari 3 orang dewasa Amerika tidak tercukupi waktu tidurnya. Sehingga memicu sejumlah penyakit, di antaranya menurunkan dorongan seksual, melemahkan sistem imun tubuh, tidak mampu berpikir jernih dan menyebabkan kenaikan berat badan.

Selain itu, kurang tidur juga bisa meningkatkan risiko kanker tertentu, diabetes hingga kecelakaan ketika mengendarai kendaraan.

Dikutip dari Health Line, Minggu (17/6/2018), sedikitnya ada 6 hal yang terjadi pada tubuh jika Anda kurang tidur.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Serangan Jantung dan Penyakit Kanker

Durasi tidur yang pendek (kurang dari lima jam per malam) dan durasi tidur yang panjang (sembilan jam atau lebih per malam) terbukti berdampak negatif pada kesehatan jantung, menurut analisis yang diterbitkan dalam European Heart Journal.

Alhasil, Anda bisa terkena penyakit jantung koroner atau mengalami stroke. Tidur singkat juga menjadi penyebab kanker payudara, kanker kolorektal dan kanker prostat, menurut pernyataan AASM.

 

3 dari 7 halaman

2. Tidak Dapat Berpikir dan Jadi Pelupa

Melewatkan satu malam untuk tidak tidur berdampak buruk bagi daya ingat dan berpikir Anda.

Penelitian yang diterbitkan oleh Experimental Brain Research melibatkan 18 pria yang diberi tugas untuk diselesaikan. Tugas pertama diselesaikan setelah tidur malam yang nyenyak, sedangkan tugas berikutnya selesai setelah tidak tidur.

Fungsi otak -- termasuk memori, pengambilan keputusan, nalar dan pemecahan masalah -- memburuk, bersama dengan reaksi badan dan tingkat kewaspadaan.

Penelitian lain menunjukkan bahwa kurang tidur berdampak pada sistem pembelajaran dan memori otak. Mereka menyatakan, tidur sangat penting untuk proses konsolidasi hal-hal yang Anda pelajari di otak. Dengan kata lain, kita perlu istirahat cukup untuk mengunci informasi baru dan menyerahkannya ke memori otak.

4 dari 7 halaman

3. Libido Menurun

Kurang tidur dapat mengurangi dorongan seksual Anda. Dalam sebuah penelitian, pria muda yang kehilangan tidur selama satu minggu menunjukkan penurunan kadar testosteron.

Tidur lima jam atau lebih sedikit, mengurangi kadar hormon seks sebanyak 10 hingga 15 persen. Para pria juga melaporkan bahwa suasana hati dan semangat mereka secara keseluruhan menurun setiap malam berturut-turut.

5 dari 7 halaman

4. Berat Badan Naik dan Obesitas

Sebuah penelitian meneliti hubungan antara tidur dan berat badan pada 21.469 orang dewasa di atas usia 20 tahun. Penelitian ini dilakukan selama tiga tahun.

Hasil menunjukan, mereka yang tidur kurang dari lima jam setiap malam berat badannya bertambah drastis dan akhirnya menjadi obesitas. Sedangkan mereka yang tidur antara 7 dan 8 jam bernasib lebih baik.

Seiring dengan membengkaknya garis pinggang, orang-orang yang tidak cukup tidur (atau yang terlalu banyak tidur) meningkatkan risiko terkena diabetes.

Peneliti melakukan 10 studi terpisah yang berfokus pada pola tidur dan diabetes. Hasil menunjukan bahwa 7 hingga 8 jam istirahat adalah kisaran optimal untuk menghindari penyebab diabetes.

6 dari 7 halaman

5. Kecelakaan

Menurut National Sleep Foundation, kurang tidur menjadi penyebab utama dalam beberapa kasus kecelakaan. Jika Anda tidur selama enam jam atau kurang setiap malam, maka Anda akan lebih mudah mengantuk saat mengendarai mobil di jalan.

Orang yang paling sering mengeluhkan masalah ini adalah pekerja shift, pengemudi komersial, pelancong, dan siapa saja yang bekerja dalam jam-jam panjang atau lembur. 

7 dari 7 halaman

6. Penampilan yang Berantakan

Dalam sebuah penelitian, sekelompok orang berusia 30 dan 50 tahun dievaluasi berdasarkan pola tidur dan kondisi kulit mereka. Hasil menunjukkan bahwa mereka yang tidurnya terlalu sedikit memiliki garis-garis halus di wajah, kerutan, warna kulit yang tidak rata, dan kulit yang mengendur.

Orang yang kurang tidur juga lebih tidak puas dengan penampilan mereka daripada mereka yang tidur cukup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.