Sukses

Dubes Israel untuk Yordania Kembali Bertugas, Akhiri Krisis Diplomatik Kedua Negara

Israel telah menugaskan kembali dubes mereka di Yordania, menandai pemulihan relasi diplomatik kedua negara yang sempat mengalami krisis pada tahun lalu.

Liputan6.com, Amman - Kementerian Luar Negeri Israel telah menugaskan kembali duta besar mereka di Yordania, menandai pemulihan hubungan diplomatik antara kedua negara yang sempat mengalami krisis pada tahun lalu.

Amir Weissbrod, yang ditugaskan oleh Kemlu Israel, juga menjadi Dubes baru Negeri Bintang David di Amman -- menggantikan Dubes sebelumnya, Einat Schlein yang menanggalkan posisinya pada Juli 2017 silam. Demikian seperti dikutip dari The Times of Israel (16/4/2018).

Juru Bicara Kemlu Israel, Emmanuel Nahshon mengatakan pada Senin, 16 April, bahwa Weissbrod telah tiba di Amman awal pekan ini.

Sementara itu, pemerintah Yordania telah menerima credential letter atau surat kepercayaan diplomatik dari Weissbrod sejak bulan lalu.

Kembali bertugasnya Dubes Israel di Amman dilakukan setelah kedua negara setuju untuk mengakhiri krisis diplomatik pada awal tahun 2018 -- menyusul tewasnya warga Yordania yang ditembak oleh pasukan keamanan Israel pada pertengahan tahun 2017.

Weissbrod ditunjuk sebagai duta besar oleh Kemlu Israel pada bulan Februari 2018. Dan kemudian secara resmi disahkan oleh Kabinet PM Benjamin Netanyahu pada 25 Februari.

Pria itu merupakan diplomat yang sebelumnya mengepalai Biro Timur Tengah di Pusat Penelitian Politik Kementerian Luar Negeri Israel.

Weissbrod, yang fasih berbahasa Arab, juga pernah menjabat sebagai sekretaris pertama di Kedutaan Yordania di Israel antara 2001 dan 2004. Ia juga pernah bekerja di Biro Penghubung Israel di Maroko.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemulihan Hubungan

Duta Besar Israel untuk Yordania yang sebelumnya, Einat Schlein, meninggalkan Amman pada 23 Juli 2017 setelah dua orang Yordania tewas ditembak oleh aparat keamanan Israel. Seorang penjaga keamanan Israel juga terluka dalam pertikaian yang terjadi di kompleks kedutaan itu.

Insiden itu sempat menjadi subjek perselisihan diplomatik antara kedua negara.

Pihak Israel membantah bertanggung jawab atas insiden itu. Mereka berdalih bahwa tembakan itu dilakukan untuk membela diri, karena, salah satu dari orang Yordania tersebut hendak menikam seorang personel pasukan keamanan Negeri Bintang David.

Pada tanggal 18 Januari 2018, Israel dan Yordania mencapai kesepakatan yang mengakhiri perselisihan diplomatik -- termasuk sebuah kesepakatan yang memastikan agar Schlein tidak kembali lagi bertugas di Amman.

Seorang juru bicara pemerintah Yordania pada Januari mengatakan ia telah menerima sebuah "memorandum resmi" dari Israel. Memo itu berisi permintaan maaf atas kematian kedua warga Yordania itu, serta pembunuhan seorang hakim Yordania dalam insiden terpisah di sebuah perlintasan perbatasan antara kedua negara pada 2014.

Juru bicara Yordania, Mohammad Momani, mengatakan Israel telah setuju untuk mematuhi semua prasyarat yang diusulkan Amman untuk melanjutkan hubungan diplomatik reguler antara kedua belah pihak.

Termasuk, membawa tindakan hukum terhadap penjaga keamanan Israel dan menawarkan kompensasi keuangan kepada keluarga Yordania yang berduka.

Tidak lama setelah itu, Kantor Perdana Menteri Israel mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa kedutaan di Amman, yang ditutup setelah insiden bulan Juli 2017, akan dibuka kembali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.