Sukses

Pembangkit Nuklir Menua, Pemerintah Belgia Bagikan Jutaan Pil Yodium

Sejumlah apotik telah menerima distribusi pil tersebut atas perintah pemerintah Belgia untuk dibagikan jika terjadi kecelakaan nuklir.

Liputan6.com, Brussels - Pemerintah Belgia baru-baru ini membagikan lebih dari satu juta pil yodium gratis bagi warganya. Pembagian itu merupakan salah satu langkah pencegahaan jika terjadi insiden di fasilitas nuklir negara tersebut yang menua.

Meski demikian pemerintah Belgia terus-menerus mengatakan tidak akan ada risiko yang spesifik atas fasilitas nuklir mereka.

Pemerintah juga telah meluncurkan sebuah situs web dalam bahasa resmi negara, yakni Prancis, Belanda dan Jerman untuk memberi tahu apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat. Langkah itu dimulai sejak diumumkan keadaan darurat pada dua tahun lalu.

Dikutip dari The Guardian pada Rabu (7/3/2018), Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon mengatakan bahwa pemerintah ingin "menginformasikan hal yang benar" kepada masyarakat dan merencanakan tindakan pencegahan.

"Untuk saat ini tidak ada risiko spesifik di pembangkit nuklir kita," kata Jambon kepada penyiar RTBF dari Belgia.

Sejumlah apotik yang diwawancarai oleh media Belgia mengatakan bahwa mereka mulai menerima 4,5 juta kotak berisi  pil yodium -- yang membantu mengurangi penumpukan radiasi di kelenjar tiroid -- atas perintah pemerintah.

Beberapa pembangkit nuklir Belgia ditemukan retak di beberapa bagian. Hal itu telah memicu kekhawatiran baik di dalam maupun di luar negeri.

Tak hanya itu, serangkaian masalah mulai dari kebocoran sampai retakan dan insiden sabotase hingga saat ini belum terpecahkan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Negara Tetangga Khawatir

Dalam beberapa tahun terakhir Belanda, Luksemburg dan Jerman mulai khawatir dengan pembangkit nuklir yang berada di wilayah perbatasan di Belgia.

Dua tahun yang lalu pemerintah Belanda memerintahkan jutaan pil yodium untuk warganya sendiri yang tinggal di dekat perbatasan.

Belgia memiliki tujuh reaktor nuklir: empat di Doel, dekat pelabuhan utama Belanda utara Antwerpen, dan tiga di Liege di wilayah selatan berbahasa Prancis di negara tersebut.

Benoit Ramacker, juru bicara pusat krisis nasional, mengatakan bahwa Belgia pada 1991 meluncurkan serangkaian tindakan darurat jika terjadi kecelakaan nuklir namun baru memperbaruinya satu kali, yakni pada tahun 2003.

Dengan rencana terbaru, "warga juga harus bersiap untuk membantu diri mereka sendiri pada hari terjadinya krisis", kata Ramacker kepada RTBF.

Orang Belgia misalnya bisa membuka akun di website untuk mendapatkan alert pesan teks di ponsel mereka jika terjadi keadaan darurat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.