Sukses

Kena Serangan Jantung, Pria Ini Terpaksa Lempar Uang agar Ditolong

Ironis, seorang pria mengalami serangan jantung terpaksa melempar uang untuk meminta tolong orang-orang sekitar.

Liputan6.com, Shijiazhuang - Seorang pria di China terpaksa melemparkan uang tunai ke jalanan saat mendapat serangan jantung. Hal itu dilakukan karena tidak ada satu pun orang yang mau menolongnya, meski jalanan di lokasi kejadian sangat ramai oleh lalu lalang pejalan kaki.

Dilansir dari South China Morning Post pada Selasa (27/2/2018), pria paruh baya tersebut, yang hanya diketahui bermarga Li, tiba-tiba tersungkur ketika berjalan menuju pintu stasiun kereta api di Kota Shijiazhuang, provinsi Hebei, pada Sabtu sore, 24 Februari 2018.

Li diketahui tengah terburu-buru menuju loket untuk membeli tiket kereta api ke Kota Qinhuangdao, kota kelahirannya yang terletak di dekat perbatasan China dan Korea Utara, untuk menjenguk ibunya yang sedang sakit. Namun, belum juga melewati pintu stasiun, Li tiba-tiba mengalami serangan jantung, sehingga membuatnya tersungkur di atas trotoar.

Meski berusaha bangkit seraya menahan sakit di dadanya, tubuh Li tetap terasa lemah dan berkali-kali jatuh. Lalu-lalang pejalan kaki di sekitarnya seakan menjadi saksi bisu, hanya memerhatikan sekilas dan sama sekali tidak acuh padanya.

Merasa putus asa, akhirnya Li memiliki ide untuk melemparkan uang tunai guna menarik perhatian. Benar saja, ide tersebut berhasil, di mana seorang polisi yang tengah berpatroli menghampirinya untuk memberi bantuan.

"Saya mengira ia (Li) tengah mabuk, namun ketika saya mendekatinya, saya sadar ia sedang membutuhkan bantuan," ujar polisi yang diketahui bernama Lin Xiangshen itu.

Sempat ada satu dua orang yang terlihat berpura-pura menolong untuk mengambil uang, namun langsung dihardik oleh polisi Lin.

Polisi Lin pun segera menghubungi klinik terdekat untuk meminta bantuan medis. Pria malang tersebut diketahui sempat menjalani operasi artileri jantung di ibukota China, Beijing, beberapa bulan sebelumnya.

Setelah diperiksa secara intensif, dan tekanan darahnya dinyatakan kembali normal, Li pun diizinkan pulang ke rumah.

 

Simak video tentang keisengan anak kecil di China yang menyebabkan celaka berikut: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fenomena Kemunduran Sosial

Ironi yang terjadi pada kasus Li bukanlah yang pertama di China, melainkan telah menjadi fenomena kemunduran sosial di tengah masyarakat China, terutama di kota-kota besar.

Banyak laporan kecelakaan di China berujung pada kematian karena saksi mata membiarkan korban terlunta, hingga ditolong oleh petugas berwenang.

Menurut Shan Ji-Wei, staf pengajar pada Departemen Ilmu Sosiologi di Universitas Hong Kong, mengatakan bahwa fenomena terkait berkaitan dengan kebijakan hukum tentang peran saksi mata.

Sebelum kondisi China yang semi moderat seperti saat ini, masyarakat di sana didoktrin untuk segera melapor ke petugas berwenang jika melihat, atau juga mengalami, kejadian yang membutuhkan pertolongan serius.

"Katakanlah jika terjadi sebuah aksi penikaman, saksi mata yang membantu menolong korban, berkemungkinan menjadi tertuduh karena berada sangat dekat dengan lokasi kejadian," jelas Ji-Wei.

"Tidak jarang saksi mata menjadi pihak yang disalahkan, dan terpaksa mendapat ganjaran hukum," lanjutnya dengan miris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.
    Negara dengan penduduk terbanyak di seluruh dunia. Negara ini telah berganti nama menjadi Republik Rakyat Tiongkok.

    China

  • Unik