Sukses

5 Makhluk Mengerikan Ini Bisa Jadi Parasit di Tubuh Anda

Sesuai seperti namanya, cacing pita dapat tumbuh dalam tubuh manusia hingga berukuran 15 meter.

Liputan6.com, New York - Tubuh manusia adalah kumpulan yang kompleks dari berbagai siklus biologis dan sistem yang seringkali sulit untuk dipahami. Mereka melindungi kita dari bahaya 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, dari seluruh hal yang mungkin bisa merugikan kita.

Manusia juga dapat dikatakan sangat beruntung lantaran diberkahi sejumlah organ tubuh yang sangat kompleks dan juga sistem susunan saraf paling rumit di alam semesta ini.

Banyak hal tentang tubuh yang tidak kita ketahui. Padahal tubuh adalah hal yang paling dekat dengan kita setiap hari.

Tubuh manusia adalah sesuatu hal yang sangat menakjubkan. Rata-rata seorang manusia dewasa memiliki 640 jaringan otot, 206 tulang, 12 organ penting dan masih banyak bagian lainnya.

Namun siapa sangka, di dalam tubuh manusia yang memiliki sistem yang kompleks tersebut terdapat banyak hal aneh yang pernah ditemukan. Salah satunya parasit berbahaya.

Parasit seperti ini dapat mudah tertular dalam tubuh manusia lewat beberapa aktivitas. Yang jelas aktivitas ini bermula adari jenis makanan yang kita konsumsi dan gaya hidup yang tak sehat.

Seperti dikutip dari laman Listverse.com, Rabu (6/9/2017), berikut 5 parasit yang sewaktu-waktu dapat menyerang Anda:

1. Cacing Pita

Cacing pita biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui daging mentah atau kurang matang yang biasanya dikonsumsi oleh banyak orang. Beberapa jenis makanan tersebut seperti sushi, sashimi dan steak.

Sesuai seperti namanya, cacing pita dapat tumbuh dalam tubuh manusia hingga berukuran 15 meter. Parasit ini biasanya bersarang dalam usus manusia dan kebanyakan ditemukan dalam daging sapi dan babi yang terkontaminasi.

Selain lewat daging mentah, kontaminasi cacing pita pada tubuh juga bisa berasal dari sayuran yang tak dicuci secara bersih. Jika larva cacing pita masuk ke dalam tubuh, telur-telur cacing akan menempel pada usus manusia.

Salah satu contoh kasus cacing pita pernah terjadi di Taiwan. Seorang bocah berusia delapan tahun sempat dilarikan ke rumah sakit. Ia mengaku mengalami gatal-galat pada bagian dalam perutnya.

Sebelumnya, pasien bersama keluarganya makan sushi di sebuah restoran di kota Taipei. Setelah pemeriksaan dilakukan, dokter menemukan cacing pita berukuran 2,6 meter di dalam perutnya.

Cacing Pita sepanjang 2,6 meter. Foto: World of Buzz

Setelah operasi, bocah perempuan yang tak disebutkan namanya itu telah dinyatakan pulih.

Wang Zhijian, dokter anak yang memeriksanya mengatakan, telah ditemukan cacing pita jenis diphyllobothrium latum di dalam tubuh sang bocah.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, diphyllobothrium latum adalah jenis cacing pita terbesar yang menyerang manusia, atau sering dikenal dengan sebutan cacing pita lebar.

Biasanya cacing pita ini akan berkembang di dalam tubuh ketika manusia mengkonsumsi daging babi, sapi, atau ikan mentah yang telah terkontaminasi.

Sementara itu, pihak keluarga mengaku bahwa anaknya gemar memakan sushi, terutama sashimi.

Shengyuan, dokter lain yang juga menangani bocah itu mengatakan, cacing pita itu telah bersarang di dalam tubuh sang anak selama lebih dari satu bulan.

2. Cacing Pipih

Cacing pipih biasanya menyerang siput air tawar (AFP)

Cacing pipih adalah parasit yang menginfeksi saluran empedu dan hati. Parasit ini adalah salah satu dari sejumlah cacing pipih yang berkembang biak pada hewan siput air tawar.

Salah satu cara parasit ini masuk dan menginfeksi tubuh manusia adalah melalui konsumsi ikan air tawar yang hidup bersama siput air tersebut.

Parasit yang berbentuk pipih ini dapat menyebabkan beberapa gejala penyakit jika sudah masuk ke dalam tubuh. Salah satu penyakit yang ditimbulkan yaitu radang saluran empedu.

Sebagian besar kasus ini banyak ditemukan di beberapa negara berkembang. Meski begitu, kasus ini juga sempat melanda wilayah Hawaii, California dan Florida.

3. Cacing Tambang

Terdapat dua jenis cacing tambang yakni Necator americanus (kiri) dan Ancylostoma duodenale

Ada dua jenis cacing tambang yang biasanya menginfeksi manusia, yaitu Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.

Cacing tambang memiliki cara berbeda untuk masuk ke dalam tubuh manusia. Jika jenis cacing yang lain masuk lewat makanan yang dikonsumsi manusia, cacing jenis ini masuk melalui pori-pori kaki dan meninggalkan ruam di titik masuk mereka.

Cacing ini akan menyusuri aliran darah sampai mereka bisa memasuki paru-paru.

Begitu masuk ke dalam paru-paru, cacing ini akan menyebabkan batuk berkepanjangan. Selain itu, bahaya cacing tambang akan keluar dari tubuh lewat kotoran manusia. Jika saluran sanitasi manusia tak terkelola dengan baik, maka cacing tambang akan menyebar ke tanah dan menginfeksi orang lain dengan mudah.

Oleh karena itu, praktik sanitasi yang baik dapat mencegah penyebaran cacing tambang. Saat ini, infeksi cacing tambang memang sudah berkurang. Namun, bukan berarti hilang.

4. Echinococcus Granulosus

Echinococcus Granulosus (Wikipedia/Public Domain)

Echinococcus Granulosus adalah sebuah parasit berbahaya yang dapat menginfeksi manusia melalui kotoran anjing.

Tak hanya memalui kotorannya saja, seekor anjing yang terkontaminasi parasit ini juga dapat menularkan parasitnya ke manusia melalui kulit anjing.

Jika sudah seperti ini, manusia yang gemar membelai binatang peliharaannya akan tertular. Parasit ini serupa dengan larva cacing pita. Namun, parasit ini akan menimbulkan beberapa penyakit seperti kista di hati dan paru-paru.

5. Cacing Kremi

Cacing kremi adalah tipe parasit yang sangat mudah menyebar dan masuk dalam tubuh manusia. Prilaku tidak hidup bersih adalah salah satu contoh yang dapat membuat seseorang mengalami infeksi ini.

Cacing kremi sangat mudah menular jika dalam satu keluarga terdapat satu orang terinfeksi.

Parasit ini hidup di dalam anus manusia. Penderita cacing kremi akan merasakan gatal pada bagian lubang anus dan membuat tangan manusia reflek untuk menggaruknya.

Padahal, rasa gatal ini disebabkan oleh aktivitas cacing kremi saat menaruh telur-telurnya di sekitar lubang anus. Jika sudah digaruk tentu telur-telur cacing ini akan menempel di kuku.

Berawal dari garukan tersebut, penyebaran cacing kremi akan mudah ditularkan memalui benda-benda yang dipegang oleh penderita.

Sebagian besar infeksi cacing kremi ditemukan pada anak-anak. Sebab anak kecil belum terlalu tahu akan hidup sehat dan menjaga makanan sehat yang baik untuk dikonsumsi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini