Sukses

Kasus 6 Remaja Lecehkan Seorang Gadis di Bus Gegerkan Maroko

Korban yang saat itu tengah terkepung hanya bisa menangis saat para pelaku melecehannya.

Liputan6.com, Casablanca - Enam orang remaja asal Maroko ditangkap oleh kepolisian setempat setelah dilaporkan telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita di sebuah bus kota. Tindakkan tak beretika itu memicu kemarahan warga yang disampaikan melalui sosial media.

Dikutip dari laman Asia One, Kamis (24/8/2017), kepolisian setempat telah membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap enam orang remaja laki-laki dengan usia rata-rata 15 hingga 17 tahun.

Dalam sebuah rekaman video yang tersebar luas di sosial media, enam pelaku terlihat dalam kondisi bertelanjang dada dan terlihat tengah menyerang seorang gadis.

Korban yang saat itu tengah terkepung hanya bisa menangis. Ia tak kuasa melawan.

Mendengar gadis itu menangis, beberapa di antara mereka malah tertawa terbahak-bahak karena kegirangan.

Perusahaan angkutan bus, M'Dina mengatakan, kejadian tersebut terjadi di kawasan kota Casablanca.

Polisi juga mengatkan, korban yang diketahui berusia 24 tahun tersebut menderita gangguan mental.

Akibat kejadian ini, beberapa titik di kawasan kota Casablanca kerap menjadi momok mankutkan karena tingkat kekerasan seksual di jalanan kian bertambah.

Bahkan seorang tokoh di kota tersebut mengklaim, dua pertiga wanita di Maroko telah mengalami kekerasan seksual yang terjadi di tempat umum.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

India Darurat Kekerasan Seksual

Tak hanya Maroko, India juga menjadi negara dengan tingkat kekerasan seksual tertinggi. Unjuk rasa menentang kejadian ini kerap dilakukan.

Pada Januari 2017, Ratusan perempuan berkumpul di lebih dari 30 kota di seluruh India untuk menuntut keamanan di tempat publik setelah adanya laporan pelecehan seksual massal di Malam Tahun Baru di Bangalore.

Ratusan perempuan menggelar aksi di lebih dari 30 kota di India menanggapi adanya laporan pelecehan massal seksual yang terjadi di Bangalore pada Malam Tahun Baru (AFP)

Aksi yang disebut dengan "menduduki jalanan di malam hari" itu dilakukan pada 21 Januari 2017 waktu setempat. Para aktivis, pelajar, dan para profesional berkumpul di jalanan. Di sana mereka berunjuk rasa dengan bermain drama, menyanyikan lagu, dan membaca puisi soal kesetaraan perempuan.

Dikutip dari Asia One, pengunjuk rasa yang juga diikuti banyak pria itu, meneriakkan sejumlah yel-yel seperti "Kebebasan, Kebebasan, Kebebasan!" dan memegang spanduk bertuliskan "Pecahkan keheningan. Akhiri kekerasan".

Aksi tersebut dilakukan setelah adanya laporan pelecehan seksual massal pada 31 Desember di Bangalore. Saat itu sejumlah perempuan diraba-raba sekelompok pria.

Kejahatan seksual bukan merupakan hal yang mengejutkan di India. Menurut laporan National Crime Record Bureau, lebih dari 34.000 pemerkosaan telah terjadi pada 2015.

Pemerkosaan berujung kematian seorang perempuan yang sempat menggegerkan dunia pada Desember 2012, memicu kemarahan global dan seruan dilakukannya perlindungan yang lebih besar bagi perempuan di seluruh India.

 

 

Saksikan video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.