Sukses

WHO Ungkap Ketidaksetaraan Kesehatan Picu Kematian Dini bagi Penyandang Disabilitas

Penyandang disabilitas berisiko meninggal hingga 20 tahun lebih awal daripada kelompok lain dalam masyarakat

Liputan6.com, Jakarta Penyandang disabilitas berisiko meninggal hingga 20 tahun lebih awal daripada kelompok lain dalam masyarakat, ungkap laporan baru yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Jumat.

“Banyak penyandang disabilitas meninggal lebih awal, beberapa hingga 20 tahun lebih awal, dan lebih banyak lagi yang berisiko – dua kali lipat risiko mengembangkan berbagai kondisi kesehatan dibandingkan dengan populasi umum,” kata Darryl Barrett, WHO Technical Lead for Sensory Functions, Disability and Rehabilitation, lapor PBB.

Meskipun ada perbaikan baru-baru ini, ketidaksetaraan kesehatan yang sistemik dan terus-menerus masih ada, dan banyak penyandang disabilitas lebih cenderung mengalami kondisi kronis. Hal ini ditunjukkan dalam Global Report on Health Equity, yang dirilis tepat sebelum Hari Penyandang Disabilitas Internasional.

"Banyak perbedaan dalam hasil kesehatan tidak dapat dijelaskan oleh kondisi atau gangguan kesehatan yang mendasarinya, tetapi oleh faktor-faktor yang dapat dihindari, tidak adil dan tidak adil," kata WHO dalam siaran pers.

"Ada juga insiden penyakit yang lebih tinggi seperti tuberkulosis, diabetes, stroke, infeksi menular seksual, dan masalah kardiovaskular di antara penyandang disabilitas," kata Barrett seperti dikutip PBB.

“Sistem kesehatan harus meringankan tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas, bukan menambahnya,” kata Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus.

“Laporan ini menyoroti ketidakadilan yang dihadapi penyandang disabilitas dalam upaya mengakses perawatan yang mereka butuhkan. WHO berkomitmen untuk mendukung negara-negara dengan panduan dan alat yang mereka butuhkan untuk memastikan semua penyandang disabilitas memiliki akses ke layanan kesehatan yang berkualitas," Ghebreyesus dikutip oleh PBB.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1,3 Miliar Orang Alami Kecacatan

Barret mengatakan bahwa perkiraan prevalensi global baru untuk kecacatan yang signifikan juga dimasukkan dalam laporan ini dan mereka menempatkan jumlahnya pada 1,3 miliar orang, atau sekitar 16% dari populasi dunia.

Mengatasi ketidaksetaraan kesehatan mungkin sulit mengingat sekitar 80% penyandang disabilitas tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan sedikit sumber daya kesehatan. Namun menurut WHO, meski dengan sumber daya yang terbatas, banyak yang bisa dicapai.

 

3 dari 3 halaman

Langkah Pencegahan Harus Dilakukan

Studi ini menunjukkan keuntungan finansial bagi negara-negara yang menerima penyandang disabilitas.

Laporan tersebut juga merekomendasikan 40 langkah yang harus diambil pemerintah di sektor kesehatan, termasuk melibatkan organisasi yang mengadvokasi penyandang disabilitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.