Sukses

Pemkot Jakbar Harap Difabel Gabung Komunitas agar Dapat Pelatihan Kerja

Pemerintah Kota Jakarta Barat mengimbau kepada penyandang disabilitas untuk bergabung dengan komunitas agar pemerintah lebih mudah dalam melakukan pembinaan.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Jakarta Barat mengimbau kepada penyandang disabilitas untuk bergabung dengan komunitas agar pemerintah lebih mudah dalam melakukan pembinaan.

"Kita mengajak untuk mau bergabung dengan komunitas ya karena kita bakal bina dengan program-program program menarik," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Suprapto, dikutip Antaranews, Rabu (7/9/2022).

Suprapto memberi contoh kerja sama Pemkot Jakarta Barat dengan komunitas Penyandang Tunanetra Indonesia (Pertuni) yang menggelar pelatihan membuat batik hingga cara membuat podcast.

Dengan adanya program tersebut, warga penyandang disabilitas bisa mendapatkan keahlian khusus sehingga diharapkan bisa menjadi sumber mata pencaharian.

Suprapto mengakui, banyak warga penyandang disabilitas yang enggan bergabung ke komunitas karena minder atau kurang percaya diri.

Maka dari itu, pihaknya mengerahkan Petugas Pelayanan Pengendalian Sosial (P3S) untuk mengedukasi warga penyandang disabilitas agar bersedia bergabung dengan komunitas.

"Kita tempatkan petugas kita di beberapa titik agar bisa menjangkau PMKS atau warga jalanan penyandang disabilitas agar bisa kita bina," jelas dia.

Sebelumnya, Suprapto juga mengatakan, ada pelatihan bagi warga penyandang disabilitas yakni tuna rungu dan tunanetra untuk menjadi pemijat dan pengrajin batik profesional.

"Tuna rungu kita latih jadi pembatik profesional dan tuna netra kita latih jadi tukang pijat profesional," kata Suprapto.

Pelatihan itu digelar agar warga penyandang disabilitas mendapatkan keahlian khusus yang bisa dipakai sebagai mata pencaharian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

50 Tunanetra Ikut Pelatihan

 

Tercatat ada 50 tunanetra yang mengikuti pelatihan menjadi pemijat pada awal 2022. Beberapa bulan kemudian, pihaknya bersama Suku Dinas Kebudayaan menggelar pelatihan membatik untuk 50 penyandang tunarungu.

Terakhir pada awal Agustus 2022 lalu, pihaknya baru saja menggelar pelatihan untuk 100 tunanetra menjadi pembuat rekaman audio untuk didengar khalayak umum melalui media internet (siniar/podcast).

"Para tunanetra ini kita pilih dari Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) di Jakarta Barat dan untuk tuna rungu kita pilih dari panti sosial," jelas Suprapto.

 

3 dari 3 halaman

Pemkot Akan Memantau Keahlian Difabel

Suprapto menjelaskan pelatihan ini hanya dilakukan sebanyak satu kali saja. Namun demikian, pihaknya tidak serta merta melepaskan mereka setelah pelatihan.

Pasca-pelatihan, Sudin Sosial akan terus memantau perkembangan keahlian mereka hingga akhirnya bisa menjadi pekerja profesional.

"Kita belum bisa lakukan pelatihan secara berkelanjutan karena keterbatasan anggaran," jelas Suprapto.

Suprapto pun tidak menjelaskan secara rinci terkait dana yang digelontorkan untuk menggelar pelatihan keahlian ini.

Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi pihaknya untuk menggelar program pelatihan serupa berkolaborasi dengan swasta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini