Sukses

Viral, Penumpang Difabel Jatuh di Eskalator Bandara Singapura

Belum lama ini, Singapore Airlines dihujat masal secara online karena gagal mengemas dan memasukkan kursi roda khusus untuk penyandang disabilitas Malaysia

Liputan6.com, Jakarta Belum lama ini, Singapore Airlines dihujat masal secara online karena gagal mengemas dan memasukkan kursi roda khusus untuk penyandang disabilitas Malaysia. 

Dilansir dari The Independent, penumpang difabel tersebut akhirnya meninggal dunia setelah jatuh dari eskalator di Gatwick Airport saat menunggu untuk turun dari penerbangan EasyJet.

Menurut laporan, pria itu telah menunggu bantuan untuk membantunya turun dari penerbangan hingga akhirnya menyerah dan pergi sendiri melalui Terminal Utara pada Rabu sore.

Istrinya telah dibantu turun dari pesawat oleh personel keamanan Wilson, sebuah perusahaan swasta yang dikontrak untuk membantu penumpang penyandang disabilitas.

Pihak Gatwick Airport merespons dengan menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung, tetap kekurangan staf tidak berhubungan dengan insiden itu, akunya.

Terlepas dari penjelasan Bandara dan Maskapai Penerbangan, sebuah sumber mengatakan kepada surat kabar Inggris bahwa masalah sebenarnya adalah kekurangan staf, yang berarti beberapa penumpang penyandang disabilitas harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan bantuan.

Namun, Gatwick menyatakan bahwa itu adalah praktik standar bagi staf untuk menurunkan penumpang yang membutuhkan bantuan khusus satu per satu.

EasyJet mengkonfirmasi tragedi itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa anggota awak kabinnya membantu penumpang yang tidak disebutkan namanya itu sambil menunggu paramedis.

Tragedi itu terjadi pada saat bandara di seluruh negeri mengalami kekacauan perjalanan karena kekurangan staf.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kekacauan Bandara Berlanjut

Di Inggris, para ahli telah memperingatkan bahwa kekacauan yang terlihat di bandara dalam beberapa pekan terakhir bisa berlangsung satu tahun lagi.

Negara itu mengalami antrean panjang, tas yang salah tempat, dan penundaan yang telah mengganggu rencana perjalanan ribuan turis Inggris dalam beberapa hari terakhir, dengan beberapa penerbangan yang hilang karena jalur keamanan selama berjam-jam.

Masalahnya adalah karena kekurangan staf karena permintaan untuk perjalanan meningkat karena pembatasan masuk Covid-19 dilonggarkan di negara-negara di seluruh dunia.

Mempekerjakan dan melatih personel bandara membutuhkan waktu, terutama untuk posisi Border Force, yang direkrut secara terpisah oleh Home Office.

Seorang ahli perekrutan bandara telah memperingatkan bahwa masalah kepegawaian saat ini bisa memakan waktu satu tahun untuk diselesaikan

3 dari 4 halaman

Maskapai Garuda Indonesia memiliki fasilitas khusus difabel

Maskapai nasional Garuda Indonesia menghadirkan berbagai kemudahan perjalanan melalui penyediaan sarana prasarana penunjang di seluruh touch points layanan penerbangannya.

Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menerima kunjungan dari Komunitas Teman Tuli dan Teman Dengar di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Kesempatan tersebut, dimanfaatkan oleh komunitas penyandang disabilitas untuk memberi masukan-masukan dalam upaya peningkatan layanan penerbangan.

“Kami percaya kunci penting dari upaya peningkatan layanan bagi seluruh penumpang adalah komitmen untuk mengerti dan memahami kebutuhan penumpang selama dalam penerbangan, tidak terkecuali bagi penumpang penyandang disabilitas", papar Irfan dalam keterangan pers.

Irfan menambahkan, setiap penumpang berhak mendapatkan layanan penerbangan terbaik. Maka dari itu, pihaknya mengedepankan 4 (empat) filosofi utama layanan yaitu keamanan dan kenyamanan, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), pemahaman atas kebutuhan pengguna jasa serta penyediaan aksesibilitas yang baik bagi seluruh penumpang.

4 dari 4 halaman

Fasilitas untuk difabel

Garuda Indonesia sendiri saat ini telah memiliki layanan khusus bagi penumpang disabilitas yang diterapkan dalam seluruh lini layanan baik pada saat pre-flight, inflight dan post-flight.

Layanan khusus tersebut di antaranya adalah dedicated counter check-in, penyediaan fasilitas wheelchair, priority front seat, priority line security checkpoint, hingga staf khusus yang akan mendampingi penumpang yang memiliki kebutuhan khusus, dari mulai proses check in lebih awal sampai mengantar ke pesawat hingga pada saat proses turun dari pesawat dan pengambilan bagasi.

“Para awak kabin juga telah dibekali pelatihan terkait pemberian layanan bagi penyandang disabilitas, yang meliputi aspek dasar komunikasi, pendampingan serta prosedur evakuasi pada saat situasi darurat.”

“Ke depannya kami akan juga membekali awak pesawat kami dengan kemampuan bahasa isyarat untuk memperlancar perjalanan khususnya dalam hal komunikasi dua arah,” kata Irfan.

Selain itu, maskapai tersebut juga menyediakan kartu instruksi yang disampaikan dengan tulisan timbul (braille)  dan video keselamatan yang dilengkapi  dengan bahasa isyarat agar lebih mudah dipahami oleh penumpang berkebutuhan khusus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.