Sukses

Ada Tur Gratis Keliling Inggris untuk Penyandang Disabilitas yang Rentan Alami Gangguan Mental

Sebuah perusahaan di Inggris menawarkan perjalanan gratis bagi orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan mental selama pandemi.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah perusahaan di Inggris menawarkan perjalanan gratis bagi orang-orang yang mengalami gangguan kesehatan mental selama pandemi.

Program tersebut merupakan inisiatif Bupati London yang berharap dapat mendukung komunitas yang rentan, termasuk penyandang tunanetra.

Dilansir dari BBC, program yang dinamakan GoBoat London menyediakan tur gratis antara Paddington dan Camden Lock yang dijadwalkan setiap hari Selasa tahun ini. Pesertanya adalah siapa saja yang termasuk kelompok komunitas rentan yang selama pandemi harus mengisolasi diri atau badan amal yang ingin mencoba pengalaman tersebut.

Perjalanan berlayar dengan perahu di kanal London ini sekaligus menjadi kesempatan bersosialisasi pasca-lockdown COVID-19.

"Kami merasa bahwa beberapa orang mungkin terdampak cukup berat oleh lockdown dan mereka mungkin menderita karena (pengalaman) isolasi. Oleh karena itu kami membawa kelompok yang lebih rentan untuk bercengkerama, sehingga mereka bisa memiliki pengalaman yang mungkin tidak bisa mereka dapatkan di situasi normal," kata Grant Sweeney, Co-owner dari GoBoat, dikutip dari BBC.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

masalah kesehatan mental

Seperti yang telah disebutkan bahwa penyandang tunanetra maupun orang dengan gangguan penglihatan mengalami banyak masalah kesehatan mental.

"Rasanya seperti terisolasi," kata Frankie Brady, salah seorang penumpang GoBoat.

The Royal National Institute of Blind People sudah membantu menyediakan kendaraan untuk warga London penyandang tunanetra serta mereka yang memiliki gangguan penglihatan.

"Sentuhan adalah indra paling penting bagi kami. Namun saat lockdown dan pandemi, kami menahan diri tidak menyentuh apapun," kata Mariza Jurgens, penumpang GoBoat lainnya.

"Saya perlu menyentuh sesuatu karena kalau tidak, sejujurnya saya tidak tahu saya melihat kemana," kata Glynda Davison, penumpang GoBoat juga.

"Belanja menjadi sebuah tantangan karena Anda harus mengantri di luar toko lokal di daerah saya. Sedangkan saya tidak bisa selalu melihat harus mengantri dimana," kata Frankie.

"Kami sudah biasa mengetahui rute kami dan mereka (sepanjang rute) memberitahu tanda-tanda tertentu. Tapi jika Anda benar-benar tidak melihat tandanya, maka jelas Anda tidak bisa mengetahuinya," tambah Glynda.

 

3 dari 4 halaman

membantu meningkatkan kualitas kesehatan mental

Dengan diadakannya tur singkat ini, setidaknya bisa membantu meningkatkan kualitas kesehatan mental orang-orang ini sekaligus memberikan rasa inklusif.

"Ini merupakan tindakan berani bagi semua orang yang akhirnya bisa keluar rumah hari ini. Saya pikir juga ini menunjukkan bahwa kami memiliki semangat bertualang," kata Mariza.

"Di titik tertentu kami harus belajar untuk bertahan hidup lagi dan apa yang tengah kami lakukan saat ini bukan dalam artian benar-benar hidup, melainkan tentang keberadaan. Juga terasa fantastis untuk bisa keluar hari ini. Oleh karena itu, kami berharap ini menjadi awal untuk kami kembali (ke kehidupan normal). Kini mungkin normalnya dalam beda artian, tapi sebagai bentuk normalitas," kata Glynda.

4 dari 4 halaman

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.