Sukses

Kisah Haru Ibu di Kanada yang Anaknya Dirundung di Sekolah karena Autisme

Orangtua di Nova Scotia, Kanada bercerita bagaimana putranya yang autisme menghadapi intimidasi tanpa henti di sekolah

Liputan6.com, Jakarta Orangtua di Nova Scotia, Kanada bercerita bagaimana putranya yang autisme menghadapi intimidasi tanpa henti di sekolah menengahnya yang tidak pernah ditangani dengan tepat oleh administrator, bahkan memaksanya untuk pindah sekolah.

Putra Yvonne MacKenzie yang berusia 15 tahun, Dawson, telah menjadi siswa di SMA Glace Bay selama dua tahun. Selama itu pula, siswa kelas 10 telah menyandung, meludahi, dan menyeret putranya ke genangan air, serta disebut dengan sebuah panggilan hina karena diagnosis autismenya.

"Itu cukup mengerikan," katanya, dikutip dari GlobalNews. MacKenzie mengatakan sudah seperti pemandangan normal melihat Dawson pulang dari sekolah sambil menangis, bahkan muntah setelah pelecehan itu.

Ia juga mengatakan sudah pernah menghubungi pihak sekolah dan Pusat Pendidikan Regional Cape Breton-Victoria (CBVRCE) berkali-kali sampai tak terhitung sudah berapa kalinya.

“Kami telah mengirim sejumlah email, panggilan telepon, kami meninggalkan pesan — banyak. Kami telah berada di sekolah menengah atas dengan masalah yang sedang berlangsung ini berkali-kali selama dua tahun terakhir dan setiap kali kami diberitahu bahwa mereka akan menghadapinya. Tapi ini masih berlangsung,” ujarnya.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Laptop dirusak

Dawson membutuhkan laptop khusus di sekolah, yang menurut MacKenzie rusak dan hilang selama berhari-hari. Dalam dua tahun itu, MacKenzie tidak tahu apakah ada siswa yang ditegur. “Tidak sepengetahuan kami. Kami tidak diberitahu,” katanya.

Ketika pembelajaran tatap muka ditutup di provinsi tersebut selama gelombang ketiga COVID-19, MacKenzie mengatakan putranya benar-benar berkembang dari belajar di rumah. Namun, intimidasi terus berlanjut di kelas, jadi MacKenzie dan suaminya telah memilih untuk menarik putra mereka dan mendaftarkannya di sekolah baru September ini. Sementara itu, Dawson belajar dari rumah.

“Namun kami tidak merasa kami harus melalui hal itu. Kami tidak melakukan kesalahan. Kami merasa bahwa kami melakukan semua yang seharusnya kami lakukan. Kami melaporkan masalah ini sedang berlangsung dan tidak ada yang merespons. Namun menyangkut masalah keamanan, kami tidak merasa putra kami aman di sekolah menengah tersebut.”

Menanggapi hal ini, seorang juru bicara dari CBVRCE, Heather Calder, mengatakan bahwa mereka menghargai kekhawatiran yang diangkat oleh keluarga ini dan menganggapnya sangat serius. Sehingga mereka mengupayakan menghubungkan keluarga ini dengan navigator serta memfasilitasi transfer yang diminta untuk Dawson. “Ini adalah awal yang baru bagi siswa dan keluarga ini,” katanya.

 

3 dari 4 halaman

Ditawari konseling

Selain transfer, Dawson juga ditawari konseling. Mereka juga akan menyelidiki administrasi Glace Bay High School untuk menangani sistem intimidasi yang sedang berlangsung di sana. Sebagai tanggapan, CBVRCE mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk meningkatkan, dan mendorong setiap orang tua yang khawatir untuk menghubungi guru atau kepala sekolah mereka secara langsung.

“CBVRCE bertujuan untuk memastikan setiap siswa dan keluarga merasa diterima di sekolah kami dan kami selalu berupaya meningkatkan proses kami untuk lebih memenuhi kebutuhan komunitas sekolah kami. Setiap masalah itu unik dan membutuhkan pendekatan individual,” tulis Calder.

Pada tahun 2018, seorang siswa SMA Glace Bay berusia 14 tahun dengan cerebral palsy berbicara, setelah video muncul dari siswa yang berbaring telungkup di sungai dan diinjak oleh teman sekelas.

Siswa itu mengatakan kalau ia dipaksa untuk melakukannya dan tidak ada siswa lain yang membantunya. Pada saat itu, ibunya juga mengharapkan apa yang ibunya Dawson harapkkan, agar tidak ada lagi perundungan di sekolah baik sekarang maupun nanti. Namun setelah tiga tahun berlalu dan tidak ada perubahan pada Dawson maka MacKenzie mau tidak mau ambil sikap dan turut berbicara juga.

“Saya melakukannya untuk anak saya dan saya melakukannya untuk anak-anak lain karena saya bahkan tidak bisa membayangkan sebagai orang tua bagaimana perasaan orang tua lain, betapa putus asanya perasaan mereka,” katanya.

Adapun Dawson mengatakan kalau ia agak cemas mengetahui akan mencoba sekolah baru di musim gugur, tetapi sangat menantikannya.

4 dari 4 halaman

Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.