Sukses

Lewat Buku Cerita, Penulis Ajak Pembaca Cara Berkomunikasi dengan Difabel

Banyak orang tua ingin mengetahui cara yang baik untuk menangani pertemuan serupa dengan anak-anak mereka dan anak penyandang disabilitas lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Seorang penulis buku anak-anak, Stephanie Wolfe, berharap bukunnya bisa membantu orang-orang bertanya dengan baik kepada penyandang disabilitas, seperti anaknya.

Putrinya yang bernama Addie kini berusia 6 tahun membutuhkan selang trakeostomi dan ventilator untuk bernapas. Addie lahir dengan translokasi kromosom yang mengakibatkan hidrosefali, epilepsi, gangguan penglihatan, tuli, dan masalah pernapasan. Sekitar 10 bulan pertamanya dihabiskan di unit perawatan intensif bayi dan anak, kata Wolfe.

Namun suatu hari saat Wolfe berada di sebuah acara, ia bertemu ibu lain dengan dua anaknya, yang salah satunya melontarkan komentar yang tidak enak didengar, kata Wolfe. Komentar tersbeut cukup membuatnya terguncang dan memikirkan bagaimana sebaiknya komentar tersebut dilontarkan dengan lebih baik.

“Saya menyadari betapa pentingnya cara mengajukan pertanyaan yang tepat,” katanya, dikutip dari wacotrib.

Sebagai seorang blogger veteran, ia memposting pemikirannya malam itu dengan judul "How To Speak To My Daughter".

Umpan balik dari para pembacanya menunjukkan bahwa mantan guru kelas satu itu telah menemukan sesuatu. Banyak orang tua ingin mengetahui cara yang baik untuk menangani pertemuan serupa dengan anak-anak mereka dan anak penyandang disabilitas lainnya.

“Kita sebagai anak-anak diajari untuk berpaling, tidak menatap, mengabaikan seseorang yang memiliki disabilitas. Padahal itu (disabilitas) bukan kata yang buruk. Itu bukan sesuatu yang perlu ditakuti,” kata Wolfe.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukunya menjadi best seller

Menurutnya, sebuah buku anak-anak dapat memabntu menyebarkan pesannya. Atas dorongan temannya yang membantu menerbitkan bukunya, serta Addie, gagasan itu berubah menjadi tindakan.

Alih-alih buku yang ditujukan untuk orang tua, Wolfe menginginkan buku anak-anak yang dapat menarik keduanya ke dalam percakapan tentang subjek yang terkadang canggung untuk diangkat.

“Saya ingin menulis buku anak-anak tentang normalisasi disabilitas. Dengan ini memberi orang tua kesempatan untuk berbicara tentang alat yang digunakan masing-masing (penyandang disabilitas) dan dibutuhkan untuk membantu mereka,” katanya.

Dalam hitungan hari, bukunya laris menduduki puncak penjualan no.1 di kategori buku anak-anak Disability and Children’s Zoo Books.

Wolfe mengaku mendapat ucapan terima kasih dari para orang tua karena menyediakan cara untuk mendiskusikan disabilitas dengan anak-anak mereka. Juga karena bagi beberapa keluarga, membaca cerita tentang anak penyandang disabilitas lainnya terbukti meyakinkan. Sementara para orang tua penyandang disabilitas mengatakan perasaan bahagia mereka ketika melihat anak mereka yang juga menyandang disabilitas tergambarkkan di buku bergambarnya.

Wolfe mengaku kesuksesan buku ini tak lepas dari pengikut onlinenya yang cukup banyak, yang sudah mengikutinya sejak ia bertunangan dengan suaminya, Mathew Wolfe, sehingga mereka mengetahui perjuangannya dengan kondisi medis putri mereka.

3 dari 3 halaman

Infografis 17 Kondisi Orang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.