Sukses

Pembalap Autisme Menangkan Kejuaraan Motorsport

Seorang pembalap mobil autisme, Austin Riley, dari Canadian Tire Motorsport Park berhasil melawan stigma terhadap autisme dan berhasil memenangkan kejuaraan motorsport.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pembalap mobil autisme, Austin Riley, dari Canadian Tire Motorsport Park berhasil melawan stigma terhadap autisme dan berhasil memenangkan kejuaraan motorsport.

Austin mendapat dukungan oleh keluarga yang juga memiliki anak dengan autisme.

Austin meraih finish ke-16 dalam kejuaraan dan ke-4 dalam klasemen rookie. Musim berikutya di kejuaraan 2018, Austin meraih sejumlah podium dan finish ke-9. Ia kini bukan pemula lagi. Ia bukan lagi bocah yang hanya dibolehkan mengendarai kart seperti sembilan tahun sebelumnya.

Austin menerima salah diagnosis ketika muda, lalu ketika ia bersama keluarganya pindah ke Uxbridge, Ontario, guru baru Austin mengenali beberapa kesamaan antara dirinya dan putra autisnya dan mendorong keluarga Riley ke arah yang benar. Sehingga hingga hari ini, keluarga Riley sangat berterima kasih kepada guru Riley tersebut yang bernama Rodych yang telah mengubah jalan hidup mereka.

Bagi Austin, balapan merupakan kesempatannya untuk mendapat pengakuan atas kemampuannya dalam mengendarai mobil balap, daripada diejek akan disabilitasnya yang mungkin ia tunjukkan di sekolah. Ditambah, dengan masuknya ke komunitas memberi Austin skill coping (beradaptasi) yang dapat ia aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Austin mulai balapan kart sejak usianya 8 tahun. Jika suatu hal yang buruk terjadi, itu akan merusak seminggunya. Kini, ia mampu memimpin balapan terbesar untuk kejuaraan dan meraih rekor, ia mampu mengatasinya dalam lima menit dan ia melakukan pendekatan yang sama dalam hal-hal di kehidupannya. (Misalnya) saat ia memiliki hari yang buruk, ia belajar bahwa itu tidak perlu sampai berdampak pada hal lainnya," kata ayah Austin, Jason Riley, dikutip dari Hagerty.

Austin melakukan balapan kart sampai usianya 17 tahun, dengan meraih kemenangan dan peringkat teratas sepanjang karir kart-nya. Hal ini umum bagi pembalap untuk memulai dengan kart dan lulus dengan mobil balap di usia remajanya, dan Austin telah menjalani kelas balap pertamanya bersama Skip Barber di usianya 15 tahun.

Melihat bakat Austin, keluarganya mulai bertanya-tanya ke kelompok dan sekolah-sekolah ketika mereka berwisata ke Amerika Utara untuk jadwal balapan Austin. Oleh karena itu balapan yang memiliki program untuk autisme tersebut terkenal sejak Austin dan keluarganya terbuka pada dunia.

"Ketika Austin akan naik ke podium, ia mendapat sorak-sorai paling keras karena cerita tentang dirinya yang memiliki autisme dari Ontario tersebar di penjuru paddock. Ketika mereka kembali ke tempat pelatihan, banyak keluarga yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang kisahnya dan memberi selamat kepadanya secara langsung," kata Jason.

“Kami pikir kami harus berbuat lebih dari ini,”lanjutnya. Sejak itu, mereka mendapat ide untuk tur Racing with Autism, yang nantinya di sela-sela tur mereka akan mengunjungi sekolah-sekolah.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

menginspirasi pembalap lain

Anak-anak, baik yang memiliki disabilitas atau tidak, sangat antusias dengan kisah hidup Austin yang menginspirasi. “Anda benar-benar dapat membuat perbedaan dalam kehidupan anak-anak ini karena mereka dapat melihat apa yang harus dihadapi Austin dan perjuangan yang harus ia lalui. Mereka menyadari bahwa bukan hanya merekalah yang diganggu atau diintimidasi. Itu memberi anak-anak itu harapan dan keyakinan pada diri mereka sendiri, jika Austin bisa melakukannya, mereka juga bisa.”

Bersaing dalam dua kejuaraan adalah tugas yang berat bagi setiap pembalap, tapi itulah yang dilakukan Austin pada tahun 2019. Dimulai dari program Nissan Micra Cup yang terdiri dari dua belas balapan selama enam akhir pekan. Austin berhasil menyelesaikannya dengan mengambil tiga podium dan meraih posisi ketujuh di klasemen akhir.

Austin kemudian menambah jadwal seperti itu di SRO America Saleen Cup, yang identik dengan lapangan mobil balap S1 Saleen. Austin memenangkan podium pertama dan podium di berbagai acara, akhirnya mendapat kepercayaan untuk mendaftar di kejuaraan kategori pembalap muda dan menerima Penghargaan Beasiswa dari Steve Saleen sendiri.

Balapan mobil sport IMSA adalah tujuan akhir Austin. Ia terus berkembang dari kepesertaannya di motorsport dengan satu musim penuh di kejuaraan Radical Canada East pada tahun 2020 dan performanya luar biasa.

"Balapan dengan Nissan Micra Cup merupakan balapan mobil paling lambat yang pernah saya lakukan. Saya tidak menyangka bisa sampai mengendarai Radical SR3 dan mempercepat kecepatan. SR3 adalah mobil balap yang layak, dengan sasis yang terbuat dari rangka tabung baja dan serat karbon. Bahkan dengan empat silinder berkapasitas kecil, itu cepat. Berat mobil hanya 1.200 pon. Radical, jenis mobil yang mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam kisaran 3 detik....," dan masih panjang lagi ungkapan betapa bahagianya Austin dengan mobilnya ini.

Radical ini, menurut Jason membuat Austin merasa lebih nyaman. Secara signifikan lebih cepat daripada Micra. "Otaknya (Austin) memproses informasi dengan kecepatan yang luar biasa," kata Jason. Dan menurutnya, ketika memperhatikan Austin mengendarai Micra, memicu kecemasan Austin karena pikirannya selalu di depan saat seharusnya berada di jalurnya. Itu karena Micra membuat pengemudinya sibuk di tikungan. Sementara Radical bekerja cepat hampir sama dengan cara Austin memproses informasi. "Semakin cepat semakin baik baginya. Itu seperti semakin ia balapan, semakin nyaman ia dan semakin baik ia," kata Jason.

Kini semakin banyak pembalap yang terbuka tentang diagnosis autisme. Salah satunya pembalap NASCAR Armani Williams, Jessica Benge, yang pernah bekerja dengan Austin, telah memulai Racing with Autism di Australia dan sekarang mendukung sejumlah pembalap dengan autisme.

3 dari 3 halaman

https://kitabisa.com/campaign/bantuandaruratsulbar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.