Sukses

Hindari 3 Ucapan Klise Ini pada Difabel

Meskipun bermaksud baik, namun terkadang beberapa hal malah menyakiti perasaan difabel.

Liputan6.com, Jakarta Selama beberapa dekade, orang-orang akhirnya mulai menunjukkan perhatian pada para penyandang disabilitas. Meskipun bermaksud baik, namun terkadang beberapa hal malah menyakiti perasaan difabel.

Kesalahpahaman ini cenderung berakhir menghambat daripada meningkatkan komunikasi dan solidaritas. Seperti misalnya membuat filosofi kata-kata untuk mendukung gerakan peduli disabilitas. Mungkin beberapa ada benarnya, namun akan lebih baik jika memilih kata-kata yang lebih baik.

Apa saja hal itu? Dilansir dari Forbes, berikut 4 frasa yang menurut kita baik namun dapat menyinggung perasaan difabel.

1. "Setiap orang memiliki semacam kekurangan"

Ungkapan ini terkadang dimaksudkan untuk mendorong semacam perubahan sosial dalam bagaimana orang-orang dengan keterbatasan dipandang.  Masalahnya adalah bahwa sejumlah besar penyandang disabilitas sebenarnya tidak setuju. Berdasarkan penjelasan dari seorang blogger disabilitas crippledscholar, kepada Forbes, bagian dari masalahnya yaitu:

"Beberapa orang yang tidak 'memiliki kekurangan' menggunakannya sebagai alasan masalah ketidakmampuan mereka sehingga tampak seperti metafora bagi penyandang disabilitas yang sesungguhnya," tulisnya.

Ia sendiri mengakui memang ada sedikit kebenaran dari gagasan sebelumnya. Namun menurutnya, disabilitas tidak hanya sebatas karakteristik. Melainkan lebih merupakan faktor sehari-hari dalam kehidupan. Bukan hanya karena kurang bakat, seperti buta nada.

Americans with Disabilities Act (ADA) mendefinisikan disabilitas sebagai kondisi fisik atau mental yang harus Anda pikirkan dan rencanakan setiap hari. Sehingga disabilitas bukan hanya soal kemampuan atau bakat yang berbeda.

 

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. "Tidak ada yang salah dengan pikiran Anda"

Yang menjadi masalah adalah ini salah satu klise disabilitas paling umum dan korosif. Meskipun frasa tersebut telah lama digunakan, namun tidak membuatnya kurang ofensif atau berbahaya.

Frasa tersebut bisa mengasumsikan bahwa kondisi kognitif dan mental jauh lebih buruk atau lebih memalukan daripada gangguan fisik. Sama saja dengan stigma yang bisa memecah belah dan saling menghina.

Frasa tersebut juga terasa merendahkan orang yang dipuji. Ucapan bahwa Anda cerdas dan mampu sebenarnya tidak meyakinkan.

Adapun yang dapat Anda katakan sebagai penggantinya:

"Aku menghormatimu dan mengagumi pencapaianmu."

"Kamu tampak seperti orang yang sangat hebat."

“Ceritakan lebih banyak tentang apa yang kamu lakukan. Kedengarannya menarik."

 

3 dari 5 halaman

3. Sudahkah Anda Mencoba...?

Meskipun tidak semua orang dengan keterbatasan mengetahui segalanya, tapi kebanyakan orang yang telah hidup dengan disabilitas selama lebih dari beberapa tahun telah mencoba apapun agar bisa diterima di lingkungannya.

Masalahnya bukan karena nasihat tertentu salah, namun karena nasihat tersebut mungkin sudah pernah mereka dengar yang sama berulang-ulang. Sering juga ada implikasi bahwa jika orang dengan keterbatasan tidak menerima saran maka akan muncul klaim bahwa mereka akan berpura-pura sakit dan menggunakan keterbatasannya sebagai alasan.

 

 

4 dari 5 halaman

Maka sebaiknya Anda melakukan ini:

Pertama, pastikan Anda tahu dengan siapa Anda berbicara, apa pengalaman disabilitas mereka, dan seberapa reseptifnya mereka terhadap ide atau saran baru. Jika mereka jelas ingin saran, antusias menjelajahi ide-ide baru, atau berjuang dan mencari bantuan, maka berbagi wawasan akan disambut.

Jika Anda benar-benar ingin berbagi ide, mulailah dengan bertanya apakah mereka keberatan mendengarnya ... "Apakah Anda keberatan jika saya menawarkan saran?" 

Yang paling penting adalah menyadari bahwa orang-orang ini biasanya jauh lebih ahli dalam hidup daripada Anda sendiri, tidak peduli seberapa cemerlang atau esensial pemikiran Anda. 

 

5 dari 5 halaman

Infografis Pilihan:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.