Sukses

Polisi Ungkap Pembunuh Anak Autis yang Tenggelam di Danau Dekat Lapangan Golf Miami

Percobaan pembunuhan dilakukan dua kali. Namun, percobaan pembunuhan pertama gagal karena korban berhasil diselamatkan saksi saat tenggelam.

Liputan6.com, Jakarta Patricia Ripley (45) seorang ibu dari anak autis menjadi tersangka pembunuh anaknya sendiri, AR (9). Ia dituduh melakukan pembunuhan berencana dengan mendorong anaknya ke danau.

Melansir New York Post, percobaan pembunuhan sudah dilakukan dua kali. Namun, perempuan asal Miami itu mengklaim bahwa anaknya diculik.

Percobaan pembunuhan pertama gagal karena AR berhasil diselamatkan saksi saat tenggelam. Namun, pembunuhan kedua, berhasil merenggut nyawa anak itu.

AR adalah penyandang autisme nonverbal, mayatnya ditemukan di sebuah danau dekat lapangan golf tempat ia terakhir terlihat Kamis (21/5/2020) malam.

Jaksa Negara Bagian Miami, Dade Katherine Fernandez Rundle mengatakan kepada The Associated Press bahwa perempuan itu sudah ditahan tanpa jaminan.

"Patricia tampaknya mencoba menenggelamkan putranya satu jam sebelumnya di danau lain, tetapi penduduk di dekatnya mendengar teriakan dan menyelamatkannya. Kemudian, Patricia mengantarkan anaknya ke danau kedua," kata Fernandez Rundle dikutip dari New York Post (27/5/2020).

"Sayangnya, ketika dia membawanya ke danau kedua, tidak ada orang di sana."

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Diculik

Awalnya, Patricia memberi tahu pihak berwenang bahwa dua lelaki kulit hitam dengan sedan biru muda menghadangnya ketika dia sedang mengemudi. Memblokir mobil van-nya dan meminta obat-obatan.

Ketika dia bersikeras bahwa dia tidak memiliki obat apapun, seorang pria mengambil ponselnya dan meraih putranya sebelum mereka pergi.

Namun, Patricia akhirnya mengaku setelah polisi mengonfrontasinya dengan pernyataan saksi dan rekaman pengawasan dari upaya pertamanya mendorong Alejandro ke dalam air.

Sebuah pernyataan tertulis menyatakan bahwa Patricia menarik kembali ceritanya dan mengakui dia mengendarai mobil ke tempat lain dan membawa bocah itu ke danau, memberi tahu polisi bahwa "dia akan berada di tempat yang lebih baik."

Fernandez Rundle menunjukkan bahwa AR tidak bisa memberi tahu saksi yang menyelamatkannya bahwa ibunya mencoba membunuhnya.

"Dia tidak bisa mengatakan apapun kepada penyelamatnya. Kami berbicara tentang anak-anak yang tidak bersuara. Ini adalah tingkat ketidakberdayaan lainnya. Dia tidak mampu mengatakan bahwa sang ibu menenggelamkan dirinya ke dalam air."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.