Liputan6.com, Jakarta - Menurut data terbaru Coinshares menunjukkan produk investasi aset digital mencatat arus masuk sebesar USD 321 juta atau setara Rp 4,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.200 per dolar AS) dalam dua minggu berturut-turut dengan aktivitas positif.
Dilansir dari Bitcoin.com, Selasa (24/9/2024), Bitcoin (BTC) merupakan pendorong utama arus masuk, yang menghasilkan USD 284 juta atau setara Rp 4,3 triliun, ini mencerminkan peningkatan minat investor menyusul keputusan The Fed untuk memangkas suku bunga.
Baca Juga
Laporan tersebut, yang dipimpin oleh kepala penelitian Coinshares James Butterfill, mencatat produk investasi short-bitcoin juga mengalami peningkatan aktivitas, dengan arus masuk sebesar USD 5,1 juta atau setara Rp 77,3 miliar.
Advertisement
Angka-angka ini menunjukkan investor memposisikan diri mereka untuk potensi penurunan bitcoin meskipun sentimen keseluruhan positif. Namun, tidak semua aset digital diuntungkan oleh aktivitas pasar.
Ethereum mengalami arus keluar selama lima minggu berturut-turut, merugi USD 29 juta. Di pasar spot, ETH telah menjadi penerima manfaat terbesar dari kenaikan harga sejak penurunan suku bunga.
Analisis Coinshares selanjutnya menunjukkan arus keluar terus berlanjut dari Grayscale Trust dan arus masuk terbatas dari dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang baru diterbitkan.
Di sisi lain, Solana terus mengalami arus masuk moderat namun stabil, dengan total USD 3,2 juta minggu lalu. Arus masuk regional bervariasi, dengan AS memberikan kontribusi terbesar sebesar USD 277 juta, sementara negara-negara seperti Jerman, Swedia, dan Kanada melaporkan arus keluar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Ramalan Bos Indodax soal Harga Bitcoin ke Depan, Simak Analisasnya
Sebelumnya, CEO crypto exchange Indodax, Oscar Darmawan membagikan pandangannya terhadap potensi harga Bitcoin ke depan.
Oscar percaya harga Bitcoin akan berusaha untuk menembus harga USD 100 ribu atau setara Rp 1,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.180 per dolar AS) suatu hari nanti.
“Saya masih percaya diri, harga Bitcoin akan tembus USD 100 ribu, tapi kita akan lihat itu kapan,” kata Oscar dalam Talkshow Indodax, ditulis Selasa (24/9/2024).
Oscar menjelaskan saat ini adalah momentum yang baik untuk Bitcoin karena efek dari Halving Bitcoin yang baru mulai terasa dan adanya pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve atau The Fed.
Oscar menuturkan, salah satu dampak Halving Bitcoin yang mulai terasa saat ini adalah adanya gangguan supply dari Bitcoin yang mulai berkurang dan likuiditas dolar AS yang membanjiri market.
“Ini membuat permintaan Bitcoin semakin tinggi. Dengan adanya kedua hal ini, kita bisa melihat ada lonjakan harga,” jelas Oscar.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin, 23 September 2024, kripto dengan kapitalisasi pasar kripto terbesar, Bitcoin (BTC) menguat. Bitcoin naik 0,35 persen dalam 24 jam dan 7,54 persen sepekan. Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 63.600 per koin atau setara Rp 964,2 juta.
Advertisement