Liputan6.com, Jakarta Pasar kripto memberikan kejutan bagi para trader dan investor pada awal Oktober 2023. Harga Bitcoin dan Ethereum tiba-tiba melonjak hampir 4 persen hanya dalam waktu 15 menit, memicu prediksi kripto optimis untuk sisa Oktober yang akan datang.
Trader Tokocrypro, Fyqieh Fachrur menjelaskan lonjakan mendadak ini membuat Bitcoin mencapai level USD 28.000 atau setara Rp 434,3 juta asumsi kurs Rp 15.513 per dolar AS), tetapi kemudian mengalami penolakan (rejection) dan saat ini berada di kisaran angka USD 27.900 atau setara Rp 432,8 juta.
Baca Juga
Sementara itu, harga Ethereum naik sebanyak 4,7 persen dalam lonjakan singkat, melampaui angka USD 1.750 atau setara Rp 27,1 juta.
“Pergerakan yang tiba-tiba ini membingungkan sebagian besar pelaku pasar, namun banyak yang menyambut optimis momen ini sebagai langkah yang sejalan dengan apa yang dikenal sebagai Uptober," jelas Fyqieh dalam siaran pers, Senin (2/10/2023).
Dalam dunia kripto. "Uptober" adalah istilah yang merujuk pada Oktober yang biasanya menjadi momen bullish bagi harga Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan.
Kenaikan Sepanjang Oktober
Perlu ditekankan sejak 2013, Bitcoin telah mengalami kenaikan delapan kali lipat dari sepuluh bulan Oktober sebelumnya, memberikan prospek yang positif. Data kinerja bulanan rata-rata Bitcoin menunjukkan secara historis, Oktober dan November adalah bulan-bulan dengan kinerja tertinggi bagi Bitcoin.
“Berdasarkan analisis, terdapat beberapa faktor yang mendorong lonjakan Bitcoin dan pasar kripto pada awal Oktober ini. Salah satu pendorongnya adalah meningkatnya ekspektasi dari pelaku pasar, terutama setelah Bitcoin ditutup dengan kenaikan harga untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir pada bulan September,” ujar Fyqieh.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sentimen Bullish Oktober
Selain itu, sentimen bullish yang mendominasi bulan Oktober, bersama dengan prospek kuat untuk kuartal IV 2023, dapat dipicu oleh persetujuan ETF Ethereum futures dan potensi produk ETF Bitcoin spot disetujui oleh SEC.
Fyqieh menuturkan sebagian besar analis memperkirakan persetejuan ETF Bitcoin spot paling mungkin akan terjadi pada Januari 2024.
Isu mengenai lonjakan harga pra-halving atau enam bulan sebelum halving juga turut mendorong optimisme ini, dengan banyak pelaku pasar mulai menginvestasikan secara bertahap pada Bitcoin.
“Data dari Santiment menunjukkan sejumlah besar "whale" telah mengumpulkan Bitcoin dan Tether dalam enam minggu terakhir,” tutur Fyqieh.
Faktor lain yang berpengaruh adalah ketiadaan penutupan (Shutdown) pemerintahan di AS dan kenaikan indeks utama Wall Street dalam pekan sebelumnya, berhubungan dengan penghentian kenaikan imbal hasil Treasury menjelang laporan inflasi utama yang akan dirilis pada 12 Oktober mendatang.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Analis Kripto Ini Prediksi Harga Bitcoin Sentuh Rp 619 Juta, Kapan?
Analis kripto terkenal dan CEO MN Trading, Michael van de Poppe telah memperkirakan reli Bitcoin pada kuartal terakhir 2023. Dalam postingan baru-baru ini di X (sebelumnya Twitter), Poppe memproyeksikan target akhir tahun sebesar USD 40.000 atau setara Rp 619,7 juta (asumsi kurs Rp 15.493 per dolar AS) untuk Bitcoin.
Dilansir dari Coinmarketcap, Senin (2/10/2023), prediksi Poppe muncul dalam postingan di mana ia menyambut para pengikutnya di bulan baru, yang menandai awal kuartal terakhir 2023.
Poppe menggambarkan Oktober sebagai Uptober dan mencatat reli Bitcoin yang diharapkan akan dipicu oleh persetujuan ETF dan sentimen bullish dalam persiapan untuk Halving Bitcoin mendatang pada 2024.
Mengikuti postingan Poppe, pengguna aplikasi X lainnya, Juan Percent Trader, menekankan pasar dapat bergerak ke arah manapun meskipun memberikan sinyal bullish yang jelas.
Menurut Juan, ETF dan pre-halving cukup menjanjikan. Namun, dia mengklarifikasi dia telah melihat banyak kuartal empat, yang masing-masing memiliki ceritanya sendiri.
Juan mencatat tanda dan sinyal yang berlaku di pasar Bitcoin tidak menjamin pergerakan naik. Oleh karena itu, dia menyarankan pedagang Bitcoin dan investor kripto untuk mendiversifikasi investasi mereka.
Ibarat Rollercoaster
Bitcoin mengalami tahun yang penting dengan perilaku rollercoaster. Mata uang kripto pionir ini memulai tahun ini dengan momentum bullish dan naik lebih dari 91 persen pada harga tahunan tertingginya.
Bitcoin membuka tahun ini pada USD 16.541 atau setara Rp 256,2 juta dan mencapai level tertinggi USD 31.804 atau setara Rp 492,7 juta pada pertengahan Juli, menurut data dari TradingView.
Di antara kedua harga ini, Bitcoin telah mengalami fluktuasi yang dipicu oleh faktor teknis dan makro ekonomi, termasuk kemunduran peraturan dari negara-negara garis depan seperti Amerika Serikat. Namun demikian, kripto andalan ini muncul tanpa henti, dengan pemulihan yang terus-menerus.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement